16

1.5K 213 11
                                    

Sorry for typo.. 😊😊✌✌










Bruukk!!

"Wooo... Woo.. Sabar kawan.. Kita selesaikan ini baik-baik."

Perth mencoba menenangkan Mean yang tiba-tiba saja memukul wajah Mark, seketika koridor menjadi ramai, karena tak biasanya para pangeran tampan itu bertengkar dengan kawannya sendiri.

"Sshh.. Ini bukan mau ku bodoh, jika kau bisa silahkan batalkan perjodohan itu." ujar Mark, sambil menyeka darah di ujung bibirnya.

"Ada apa ini?" Plan datang bersama dengan yang Gun yang sedang membawa dua gelas milk tea.

"Plan, jawab aku!! Apa kau menyetujui bertunangan dengan Mark?" Mean memegang ke dua lengan Plan agak erat, dan menatap tajam Plan.

"A_apa maksud phi.." Plan sedikit takut melihat Mean yang marah.

"JAWAB AKU!! IYA ATAU TIDAK?"
Plan menunduk takut, apalagi saat Mean membentaknya, lalu ia menggeleng pelan, dan itu membuat Mean sedikit bernafas lega.

Kini giliran Mark yang kelimpungan, pasalnya saat Gun mendengar ucapan Mean, pria manis itu langsung pergi dari hadapan mereka. Setelah menjatuhkan dua gelas milk tea yang ia pegang.
Mark akhirnya menemukan Gun bersama dengan Cham di tempat latihan basket.
Gun menangis sesegukan dalam pelukan Cham, dan itu membuat Mark berang, Mark menarik Gun dengan kasar dan mencengkram lengan Gun, sampai Gun merasa kesakitan.

"Lepaskan!! Kau menyakitiku." Gun mencoba melepaskan cengkraman tanga Mark, namun usahanya sia-sia.

Mark menarik Gun keluar dari sana, dan membawanya masuk kedalam mobilnya.

"Sebaiknya kita putus!!" ujar Gun, Mark terkejut saat mendengar ucapan Gun.

"Kenapa!? Kau belum tau yang sebenarnya.. Setidaknya dengarkan penjelasan ku dulu."

"Apalagi yang harus di jelaskan? Phi sekali lagi menyakitiku, apa salah jika aku mencintaimu? Kenapa phi selalu se enaknya sendiri?" jawab Gun agak keras.

"Lalu bagaimana dengan mu? Apa hanya aku yang terlihat salah di sini? Bahkan saat kau tak mengakuiku sebagai kekasihmu, aku diam!! Lalu sekarang kau memutuskan hubungan ini secara sepihak tanpa mau mendengarkan penjelasan ku dulu.. Sekarang siapa yang egois? Jawab aku Gun?" bentak Mark.

Gun menunduk dan enggan melihat ke arah Mark. Ia tau jika dia juga salah, tapi mendengar Mark akan bersama dengan sahabatnya itu membuat Gun juga sakit hati.

"Apa kau pikir Mean akan diam saja? Itu tidak akan terjadi Gun," Mark kembali memgang pundak Gun. "Dengar aku!! Aku tidak akan melepaskan mu, meskipun kau memohon padaku, hanya kau yang aku cintai, aku juga tak menyetujui perjodohan itu, kita pikirkan bersama bagaimana nanti solusinya.. Phi mohon.. Bersabarlah.." jelas Mark, kemudian ia memeluk Gun.

"Maaf.. Maaf kan phi.. Karena menyakitimu tadi.." ujar Mark lagi sambil mengusap belakang kepala Gun, Gun hanya mengangguk dan mengeratkan pelukannya.

🍁🍁🍁🍁

Perth menunggu Saint cukup lama di dekat mobilnya, tak lama kemudian Saint keluar, Perth tersenyum dan hendak menghampiri Saint, namun Saint melewatinya begitu saja, dan itu membuat Perth heran.

"Bunny kau mau kemana?" tanya Perth, seraya mengejar Saint yang juga melewati mobilnya.

"Pulang!!" jawab Saint sengit.

Perth kembali heran dan terus mengejar Saint sampai ke halte bus.

"Heii.. Kenapa kau marah..? Jelaskan apa salah phi?"

"Terjebak Cinta" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang