🔸12.

284 45 8
                                    








🍒





"honey~ ...."

Sohyun sengaja diam. Duduk di kursih putih pinggiran kolam sambil menikmati ayam kari hasil kolaborasinya bersama Chanyeol beberapa jam lalu. Pura-pura tuli saat Luhan berlutut di sampingnya. Anggap saja ia sedang memberi pelajaran.

Salahkan Luhan yang sudah mengabaikannya.

"Honey.. please, bicara dong. Apa kamu marah sama aku?"

Lagi, Luhan sedang membujuk. Meraih tangan Sohyun perlahan. Namun gadis itu menepis. Tidak ingin di sentuh. Luhan menarik nafasnya dalam dan tetap sabar menunggu.

Ia tau, melihat raut di wajah Sohyun sekarang ini. Pasti gadis itu sedang marah padanya. Hanya dia tidak tau apa penyebabnya?

"Aku tau kamu lagi marah, tapi... Apa kamu bisa jelaskan? Kenapa?"

Luhan beranjak. Kini tangannya meraih pucuk kepala Sohyun. Meski gadis itu mencoba menghindar, ia tetap mendekapnya.

"Tolong bicara, jangan diam begini"

Ucapnya serak.

Jujur, ia tidak mau di abaikan terus-terusan seperti ini. Bagaimana pun caranya ia harus bisa mengembalikan mood Sohyun yang sedang rusak. Walau agak sulit di bujuk.

Trak!!

Sohyun meletakan sendoknya dengan kasar. Mencoba melepas dekapan Luhan namun hasilnya nihil. Dan kian mengerat. Wajahnya di tekuk jengkel. Kedua alisnya menukik tajam.

"Ini baru hari pertama liburan di Bali. Tapi Kakak malah pergi dengan Sehun gak kasih tau aku. Tadi malam aku juga kirim pesan... Tapi gak di balas sampai pagi.. apa kakak sengaja?"

Deg!!

Pesan??

Secara otomatis, dahi Luhan mengernyit.

Apa iya Sohyun mengirim pesan ke dia semalam?

Pertanyaan itu yang muncul di benaknya. Tapi nyatanya, saat ia mengecek semua kontak pagi-pagi sekali. Tidak satu pun pesan yang masuk dari Sohyun. Dan hanya terlihat pesan terakhir janjian sebelum mereka berangkat ke Bali.

"Kamu ngirim pesan ke aku?"

"Ya"

Luhan cepat-cepat meraih ponselnya dari saku. Membuka pasword, kemudian mengecek kembali isi pesan yang di maksud Sohyun. Namun tetap sama. Tidak satupun pesan yang masuk dari kontak wa Sohyun tadi malam.

"Coba liat, kamu gak ngirim apa-apa loh"

Ponselnya di arahkan ke Sohyun untuk meyakinkan. Gadis itu menoleh. Kedua matanya memicing.

Kaget? Bukan! tapi heran. Kenapa bisa? Jelas-jelas pesannya tadi malam terkirim. Tapi kok di kontak Luhan hanya pesan terakhir yang sudah terbaca sebelum mereka berangkat ke Bali.

"Ini..."

Ucap Sohyun menggantung. Atensinya menatap wajah Luhan yang juga menatapnya. Sementara raut Luhan berubah, memberi tanya.

Serasa Sohyun hanya mengarang tanpa bukti. Reaksinya tampak kurang senang. Gadis itu di anggap berbohong.

"Ayolah honey~ , kamu marah sama aku. Tapi aku gak tau karena apa. Dan sekarang kamu malah bilang aku gak balas pesan kamu. Udah jelas kamu gak ngirim apa-apa loh"

Meski begitu, Luhan tetap berkata lembut terhadap Sohyun.

"Aku punya bukti kok, dan pesan yang aku kirim belum di hapus"

Don't Heart Me { Revisi } ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang