🔸14 .

266 40 9
                                    










🍒






Pukul 20.00 pm,

Suasana di Vila Whiraatmaja. Saat itu nampak empat pria muda yang tengah berkumpul di ruang bersantai. Dua di antaranya duduk melantai bermain game on line. Satu orang terlihat sibuk membuka media sosial. Sementara sang pemilik Vila, Sehun sibuk berkutat dengan notebooknya. Apalagi jika bukan soal peroyek yang ia kerjakan.

Mereka sedang asyik dengan urusan masing-masing.

"Wah... Luar biasa, pak Luhan melamar Sohyun malam ini. Romantis banget deh"

Sampai ada yang tiba-tiba berceletuk secara tidak sadar, Suho. Mengalihkan perhatian tiga temannya yang berada di ruangan itu. Terutama Sehun. Jemarinya yang sibuk mengetik secara otomatis ikut berhenti dan terpaku.

"Di mana? Kok gak ngasih tau kita? Wah parah nih Luhan"

Desis Kai mengalihkan atensinya secara bergantian ke arah teman-temannya.

"Itu serius?"

Chanyeol ikut bertanya karena penasaran.

Sedang Suho, mengangguk sebagai jawaban.

"Coba liat"

Pria itu menyodorkan ponselnya ke depan. Memperlihatkan video di mana Luhan yang sedang menyematkan cincin di jari manis Sohyun, pada salah satu akun media sosial seseorang di berandanya.

Terlihat romantis sekali bukan?, apalagi ketika Luhan mengecup kening Sohyun. Berpindah ke hidung, kemudian bibir. Benar-benar suasana yang membuat hati terenyuh. Ingin berada di posisi itu.

"Gokil! Luhan punya utang cerita nih, pokoknya dia harus jelasin"

Lagi Kai berceloteh sambil menunjuk video itu.

Chanyeol dan Suho hanya bisa terkikik melihat tingkahnya.

"Pantes aja dia bersikeras ingin nginep di hotel. Jadi punya rencana lain toh"

Sahut Chanyeol kembali.

Grett!!!

Yang membuat rahang Sehun kian mengatup erat sedari tadi tanpa ada yang menyadari. Hati dan pikirannya tidak bisa fokus lagi saat mendengar tentang lamaran tersebut.

"Sayang~ kerjaannya udah selesai? Aku laper, kita makan yuk"

Seulgi yang tiba-tiba muncul, mau tak mau membuat Sehun tersenyum paksa. Pria itu meraih tangan mulus Seulgi yang melingkar di bahunya, lalu menciumnya dengan penuh kelembutan.

"Kita makan di luar?"

Ujarnya spontan. Tidak menaruh curiga, Seulgi mengangguk setuju karena senang. Baginya, ini kesempatan untuk mendapatkan momen romantis hanya berdua dengan Sehun. Walau tidak tau, apa yang sebenarnya terjadi pada pria itu.

"Dengar-dengar Luhan ngelamar Sohyun ya?"

Sebelum pergi, Seulgi bertanya. Menoleh ke arah tiga pria yang juga memperhatikannya secara kompak sejak ia muncul. Mereka mengangguk bersamaan, tanpa sepatah kata.

"Ngapain nanya hal yang gak penting gitu sih?"

Pungkas Sehun dengan raut tidak senang. Seulgi tersentak. Lalu menelisik wajah Sehun, cepat-cepat pria itu mengubah rautnya kembali dengan senyuman kecil. Agar Seulgi tidak menggila seperti tadi malam. Sebenarnya salahnya juga sih, sampai Seulgi begitu.

"Katanya mau makan malam?"

Kemudian mengalihkan dengan pertanyaan awal.

"Oh iya, aku hampir lupa. Hayuukk..."

Don't Heart Me { Revisi } ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang