🔸9.

278 42 5
                                    








🍒





Sambungan telepon di seberang sana berakhir. Sehun mematikan teleponnya. Atensinya beralih ke arah Sohyun. Tampak datar. Sementara gadis berwajah chubi itu terdiam pasif menunggu kalimat yang akan keluar dari mulut atasannya.

"Luhan barusan telepon, katanya minta izin cuti untuk kamu"

Ujar Sehun dingin.

Kontan Sohyun menyatukan kedua alisnya. Tidak menyangka sama sekali Luhan akan meminta izin kepada Sehun atas dirinya. Soal liburan mereka ke bali. Padahalkan dia bisa sendiri, walau kemungkinan kecil Sehun akan memberikan cuti.

Tau sendirilah bagaimana sifat Sehun terhadap dirinya. Masalah sekecil apapun saja di lebih-lebihkan, apalagi minta izin cuti ke bali. Tentu jawabannya Sohyun sudah tau.

Dan sekarang lihat?

Wajah muramnya itu jelas sekali menunjukkan aura tidak suka ketika mendengar Sohyun akan berlibur ke Bali bersama Luhan. Entah rencana apalagi yang akan dia buat nantinya. Seolah ia ingin menghancurkan gadis itu secara perlahan lalu menderita. Baginya, Sohyun tidak berhak bahagia dengan lelaki manapun. Termasuk dia.

"Jadi yang telepon tadi pacar kesayangan saya?"

Tanya Sohyun sengaja. Menciptakan senyum miring yang samar di sudut bibir Sehun.

Pacar kesayangan katanya?

Batin Sehun sinis.

Ingin sekali dia menampar wajah cantik itu. Wajah cantik yang terlihat munafik di hadapannya. sangat memuakan.

"Iya, katanya mau liburan ke bali"

Jawab Sehun seadanya.

Seulgi tiba-tiba mendekat. Melilitkan tangannya di lengan Sehun, kepalanya sengaja di sandarkan kedada pria itu. Sebelum, akhirnya kecupan manis mendarat di kening wanita itu. Sehun yang melakukannya.

"Terus... Apa saya di izinkan untuk cuti? Tapi saya harap Presdir gak menolak permintaan sahabatnya sendiri, bukan?..."

Sohyun menggantung ucapannya sebentar, tatapannya lurus. Menyaksikan gerakan liar yang di lakukan Seulgi ke tubuh Sehun. Jujur, Sohyun merasa risih dan jijik. Tapi dia harus menunggu sampai mendapatkan jawaban "iya" dari mulut Sehun secepatnya.

"Karena saya tau, anda adalah sahabat yang paling baik bagi pacar kesayangan saya"

Lanjut Sohyun demikian.

Sekali lagi Sehun harus menahan gejolak amarah yang teramat karena ucapan Sohyun.

Bisa gak, kalau Sohyun gak bilang Luhan dengan sebutan "pacar kesayangan?"

"Sayang... Mending kamu izinin dia aja, kan tadi Luhan udah bilang ke kamu. Kamu juga gak mau kecewain sahabat yang sudah kamu anggap saudara sendiri itukan~"

Seulgi ikut menimpali.

Wah! Dengan begitu, secara otomatis Sehun akan diam seribu bahasa dan tidak bisa menolak lagi. Alasan itu akan membuatnya kalah.

"Okey. Kalau bukan karena Luhan, aku gak akan berikan kamu cuti"

Putus Sehun akhirnya menyetujui.

"Yes, saya akan kembali untuk bikin surat cuti setelah dari ruangan bu Jisun"

Ungkap Sohyun senang. Wajahnya berseri setelah mendapat persetujuan. Dan sekarang tinggal satu orang lagi di rumah, setelah itu selesai.

"Hey.."

Don't Heart Me { Revisi } ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang