🔸25 . (DHM)

262 39 9
                                    






🍒



Keesokan harinya, Sohyun kembali ke kantor. Berangkat lebih awal hanya demi ingin menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda di hari sebelumnya.

Beruntung dirinya saat menunda pekerjaan tersebut, Sehun tidak kembali sorenya. Dan untuk pagi ini Sohyun sudah memprediksi. Ketika Sehun tiba di kantor, pekerjaan itu sudah selesai semua. Harus itu!

Kriet!!

Perlahan Sohyun membuka pintu ruangan. Pukul 6 pagi, Sohyun hanya sendirian di kantor. Tak satupun orang termasuk scurity yang biasa berjaga di loby. Sohyun bernafas legah.

Tumitnya melangkah, meletakkan tas kerjanya. Kemudian meraih tumpukkan map yang tersisa serta laptop di atas meja. Sohyun mulai membuka laptopnya dengan menekan tombol power.

Meski terlihat semangat, tapi ketahuilah.. sebenarnya gadis itu masih memikirkan keadaan Luhan. Pria yang sudah mengusir dan melukai hatinya dua hari yang lalu.

Gimana kondisinya sekarang?

Batinnya cemas.

Tatapannya fokus pada layar laptop, tapi pikirannya seolah melayang. Gadis itu merogoh tasnya. Mencari sesuatu yang bisa di jadikan cemilan agar bisa berkonsentrasi kembali. Namun apa yang di temukan dalam tasnya sama sekali tak terduga.

Lagi-lagi dia menemukan kotak makanan dengan isi yang berbeda. Kali ini berupa sandwich berukuran jumbo yang di potong menjadi dua bagian. Lengkap dengan saos siap saji di atasnya.

Siapapun pasti akan merasa aneh. Dahipun mengerut bingung penuh tanya.

Siapa?

Dan untuk kesekian kali. Dia juga menemukan kertas origami dengan warna yang sama, biru. Namun tulisannya berbeda.

Semangat yah kerjanya 😇💪

Isi pesan tersebut mensuport Sohyun di lengkapi dengan emoticon malaikat dan sebuah kepalan tangan yang mengulur ke atas.

Bukan tersenyum, Sohyun justru merasa aneh. Sebab tidak ada yang peduli dengannya kecuali Luhan dan Nancy.

Atau mungkin ....

"Ahaaa... Gak mungkin. Gila apa yah.. kalo memang dia"

Celetuknya tak yakin. Tidak ingin tau siapa si pemberi makanan misterius itu. Ia meletakkan kembali kotak makanannya. Kemudian melanjutkan pekerjaannya sambil menggigit sandwichnya setengah.

"No bad, lumayan.. buat ganjel perutku"

Pikirnya demikian.




❄️❄️




Satu jam berlalu, Sohyun telah menyelesaikan pekerjaannya. Kedua tangannya di renggangkan. Lalu melirik ke alroginya. Pukul tujuh lewat limabelas menit. Samar-samar terdengar suara langkah, tidak hanya satu tapi beberapa. Sohyun bisa memastikan para karyawan mulai berdatangan.

Gadis itu beranjak dari kursi. Bermaksud ingin keluar ruangan. Ketika hendak membuka pintu, pintu tersebut sudah terbuka lebih dulu. Itu Sehun, Sohyun tergelak dengan mata membola.

Ia kaget dengan kehadiran pria itu yang datang secara tiba-tiba. Namun cepat-cepat dia mengubah rautnya kembali. Kepalanya di tundukkan sekedar memberi penghormatan kepada atasan.

Don't Heart Me { Revisi } ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang