🔸1.

515 60 3
                                    








🍒





Cantik dan berpenampilan sederhana. Itulah gambaran yang pas untuk gadis berusia 25 tahun seperti Kim Sohyun. Yang bekerja sebagai skretaris di Eternal Oh group. Perusahaan perbankan ternama yang memiliki beberapa cabang di berbagai negara.

Tidak mudah untuk mendapatkan posisi tersebut. Menjadi sekretaris Presdir, Sohyun harus melewati beberapa seleksi terlebih dahulu. Beruntung dengan menggunakan kecerdasannya yang lumayan, ia bisa melewati tes dan berhasil lolos. Sohyun sangat senang.

Akan tetapi, banyak orang yang tidak menyukainya. Mereka mengira Sohyun menggunakan cara kotor untuk mendapatkan posisi itu. Bahkan ada yang mencemoh.

"Hala... Paling juga one night kan bareng presdir di hotel"

Astaga! Demi Tuhan Sohyun tidak pernah melakukan hal menjijikan seperti itu.

Tapi biarlah. Meski begitu, itu semua tidak pengaruh bagi Sohyun. Telinganya sudah kebal mendengar cerita buruk tentangnya di kantor. Prinsipnya hanya satu, bekerja untuk mencari uang. Sohyun selalu berdo'a agar mereka cepat di berikan hidayah.

Sohyun memiliki satu teman dekat di kantor. Mereka sangat akrab bahkan sudah seperti sudara kandung. Namanya Nancy Kim, orangnya cantik. Bodynya bak model terkenal di tv. Diam-diam Sohyun sangat mengagumi kebaikan sahabatnya satu ini.

Kisahnya bermula dari sini. Sohyun tinggal di rumah omanya yang terletak di kawasan elit kota jakarta. Bukan hanya dia saja, tapi juga Yoojung sepupunya. Sohyun selalu bangun lebih awal dari mereka. Mengingat di rumah ini tidak memiliki asisten rumah tangga dan dirinya yang hanya numpang, lantas dia harus tau diri.

Sejak ibunya menikah lagi, Sohyun memutuskan merantau di jakarta dan mencari pekerjaan. Beruntungnya, ia di terima dan sudah bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Setiap gajian Sohyun tak lupa menyisihkan sebagian gajinya untuk omanya. Tapi tetap saja, wanita tua itu tidak menyukainya dalam bentuk apapun.

Beda halnya dengan Yoojung. Gadis itu selalu di sanjung. Di biarkan tidak melakukan pekerjaan rumah, tidak ada omelan ketika dia pulang terlambat. Bahkan meski Yoojung hanya memberikan beberapa lembar uang di bandingkan Sohyun, itu sangat berarti bagi omanya. Pilih kasih sekali bukan?

Sohyun terperanjat saat mendengar hentakan kaki menyentuh lantai bawah. Ia menoleh. Omanya baru saja turun. Sohyun cepat-cepat melepas apronnya dan meraih sup yang di panaskan.

"Pagi, Oma!"

Sapanya dengan senyuman. Ada Yoojung yang turut melangkah di belakang wanita tua itu.

"Pagi, Yoojung"

Tidak ada sahutan dari keduanya. Sohyun menghela nafas. Seperti hari biasa, dia selalu di abaikan. Dengan segera, ia menata makanan di atas meja panjang yang beralaskan taplak putih. Lalu ikut bergabung.

"Siapa yang menyuruhmu duduk?"

Namun ada satu hal yang membuatnya lupa. Selama Sohyun tinggal di rumah ini, Omanya tidak mengizinkan untuk makan bersama. Sohyun di suruh makan di dapur karena wanita itu tidak suka melihatnya.

Sohyun mengala. Yoojung tiba-tiba menyodorkan piring kepadanya.

"Lain kali harus di ingat biar gak lupa"

Ketus Yoojung. Sohyun meraih piring tersebut. Mengambil makanan secukupnya kemudian melangkah menuju ke dapur.

"Tunggu!"

Praktis tumit Sohyun berhenti. Memusatkan perhatiannya ke Yoojung. Gadis itu memperhatikan penampilan Sohyun dari ujung kaki hingga kepala yang membuatnya mengernyit bingung.

Don't Heart Me { Revisi } ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang