🔸16.

268 36 16
                                    







🍒









Waktu yang menunjukkan pukul dua siang, mengharuskan Yoojung menghentikan aktivitasnya. Sekilas melirik pada arloji, lalu bersiap untuk berkemas. Menata buku-buku yang berserakan di atas meja. Serta memasukkan laptopnya ke dalam tas ransel besar miliknya.

Setelah semua beres, Yoojung bergegas keluar ruangan. Namun saat membuka pintu, kedua matanya membola. Seorang pria tengah berdiri tepat di hadapannya dengan tatapan yang begitu datar. Serta kedua tangannya melipat ke dada.

Tentu saja kehadirannya membuat Yoojung heran campur kaget. Hal apa yang membawa pria itu datang ke tempat kerjanya. Lalu, darimana dia tau Yoojung ada di sana?

Dia.. pria yang sempat mencuri perhatiannya dulu sewaktu SMA. Sekarang muncul tiba-tiba tanpa memberi kabar terlebih dahulu.

"Sehun.."

Sebutnya lirih masih menatap Sehun.

Pria itu maju perlahan, membuat dirinya berangsur mundur. Masuk lagi ke dalam ruangan tersebut. Dengan cepat, Sehun segera menutup pintunya.

Masih dalam gerakan yang sama, hingga Yoojung menyudut. Tubuhnya terduduk pasrah pada sebuah kursi, karena tidak ada lagi celah untuk mundur. Sehun menarik kursi yang lain. Memutar benda tersebut dengan mudah. Kemudian duduk tepat di hadapan Yoojung.

Gadis itu meremas ujung kekinya. Detak jantungnya saling berlomba. Perasaannya sungguh gelisah. Ketahuilah, siapa yang tidak tegang jika berhadapan langsung dan di tatap intens begitu. Seolah dirinya seorang terdakwa yang terbukti bersalah.

"Sudah lama ya, kita gak ketemu. Apa kabar. Yoojung?"

Sapa Sehun sebagai pembuka. Ingin sekali Yoojung tersenyum. Tapi ia khawatir. Takut salah mengartikan maksud sapaan tersebut.

"B-baik.."

Yang kemudian ia menjawab ragu. Tanpa bertanya kembali.

"Oh.."

Angguk Sehun mengerti.

"Bisa kita bicara sebentar? Aku minta waktu kamu lima belas menit aja"

Lanjutnya memohon.

Yoojung sempat berpikir. Setelah itu mengangguk pelan.

"Soal apa?"

Ia pun bertanya.

"Tentang.... Sohyun"

Vicks! Mendengar nama itu di sebut, Yoojung melengos. Mengubah reaksinya. Menjadi jengkel.

Tidak bisakah, tanpa nama itu?

"Dia kenapa?"

Ketusnya mengalihkan perhatian.

Sehun menunduk sambil tersenyum samar.

"Berapa kali aku ketemu dia"

Yoojung tidak peduli. Urusannya dengan dia apa?

"Kamu tau gak, aku benci banget sama dia"

Itu wajar, karena memang seharusnya. Dia gak pantas buat kamu.

"Dan setiap melihat dia.... Rasanya aku ingin bunuh dia aja biar gak ada yang miliki"

Deg!!

Nggak! Itu salah, Yoojung menoleh cepat. Kaget dengan ucapan Sehun yang baru saja dia dengar.

Apa dia berubah menjadi seorang pshycopat?

"Kamu bilang apa tadi?"

Sehun mendongak. Yoojung menatap tidak percaya. Mata tajam bak elang tadi meredup namun tak sejalan dengan ucapannya.

Don't Heart Me { Revisi } ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang