🍒
Seiring berjalannya waktu, liburan yang begitu singkat bagi Sohyun telah usai. Kini ia dan Luhan kembali ke Jakarta. Hanya berdua, tanpa mereka yang telah hadir ketika di Bali. Terutama Sehun.
Blam!!
Sohyun menutup pintu mobil setelah turun. Wajahnya tampak lesuh. Tiba-tiba Luhan merangkulnya dari belakang. Ia pun terperanjat.
"Masuk gih, pasti capek habis dari perjalanan jauh"
Kata Luhan sambil meletakan satu tangannya di atas pucuk kepala Sohyun. Siap untuk mengusap rambutnya. Gadis itu mengangguk berat. Seperti ada yang beda, Luhan menelisik.
"Kamu kenapa?"
Ia pun bertanya kepada Sohyun. Gadis itu menatapnya dalam. Merasa bersalah atas kejadian kemarin saat di toilet. Sehun memang brengsek.
Kalau bukan karena Luhan adalah sahabatnya, mungkin dia sudah mengadu dan menutut atas apa yang di lakukan pria itu. Lalu minta ganti rugi empat kali lipat karena sudah melakukan pelecahan terhadapnya. Dua kali lagi. Sohyun benci jika mengingat hal itu.
Luhan saja belum pernah menyentuhnya sejauh itu, tapi Sehun??
Ugh!!!
"Honey?"
Sohyun tersentak akan panggilan Luhan. Bibirnya peraktis tersenyum hambar, mengalihkan apa yang baru saja ia pikirkan.
"Aku gak apa-apa, serius!"
Dan hanya itu yang bisa ia ungkapkan. Agar Luhan merasa lega.
Benar saja! Luhan memang lega. Usapan kecil kembali ia rasakan di sertai senyuman hangat dari bibir pria yang sangat di cintainya itu.
Sohyun langsung menyambar. Seolah ingin menghapuskan jejak Sehun dari bibir maupun tubuhnya. Kedua tangannya melingkar ke leher Luhan. Pun dengan pria itu yang tidak tinggal diam dan membalas ciumannya.
Tak terasa hingga jelaka bening menetes dari sudut mata Sohyun. Ia menangis? Tentu. Karena rasa sakit dan ngilu di hatinya mulai memudar ketika ia berada di sisi Luhan. Dan ia yakin, Luhan bisa menjaganya. Mulai detik ini dari siapa pun yang akan menyakitinya.
"Iyakan sayang..."
Celetuknya tiba-tiba membuat dahi Luhan mengernyit.
"Iya apa?"
Tanya Luhan bingung.
"Cintai aku seumur hidup"
Jawab Sohyun lugas, menatap lekat manik hitam milik Luhan. Gadis itu menciptakan jarak kecil di antara mereka.
Dan dari sekian detik pertemuan mereka, barulah Luhan menyadari. Melihat air mata di sudut pelupuknya.
Dia menangis?
Apa yang dia rasakan?
Luhan bisa merasakan sikap aneh Sohyun hari ini.
Sepertinya tentang hal lain. Bukan karena dia lelah.
"Honey, kenapa? Coba cerita sama aku"
Ujarnya lembut. Berusaha mengorek sesuatu yang ada di pikiran Sohyun.
Namun gadis itu segera menggeleng. Sambil berkata,
"Aku nggak apa-apa. I'm it's okay baby"
Di sertai senyum ringan untuk meyakini Luhan.
"Really?"
Luhan tidak langsung percaya, nadanya terdengar khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Heart Me { Revisi } ✔️
FanfictionKenangan itu memang indah, apalagi saat bersama orang yang sangat kita cintai. Namun siapa sangka sebuah kenangan akan membawa Kim Sohyun dalam kesengsaraan. Di pertemukan kembali dengan masa lalu. Mengundurkan diri dari pekerjaan, menderita, lalu h...