Dokter Dongwook akhirnya mengambil keputusan operasi saat melihat kondisi Minhee yang tidak menunjukkan perkembangan. Prosedur operasinya akan dilaksanakan pukul delapan malam, tapi sudah sejak satu jam yang lalu, Yujin beserta kedua orang tuanya datang untuk melihat keadaan Minhee.
Sejak terbangun pagi tadi karena mendapat kabar dari Minkyu dan Jaemin, Yujin benar-benar tidak bisa tidur lagi, padahal Somin dan Minki sudah mengatakan padanya kalau semua akan baik-baik saja. Tapi naluri Yujin mengatakan kalau Minhee sedang tidak baik-baik saja, jadi ia benar-benar resah dan meminta kepada kedua orang tuanya untuk ke rumah sakit sesegera mungkin. Somin dan Minki yang tahu betul sifat Yujin jika sudah memiliki keinginan, pada akhirnya hanya bisa menuruti kemauan gadis itu.
Yujin benar-benar prihatin melihat kondisi Minhee saat ini, tubuh kurus itu dibiarkan bertelanjang dada agar tidak terjadi gesekan antara pakaian dan alat bantunya, di dada sebelah kiri Minhee ada sebuah selang chest tube yang dimasukan ke dalam tubuhnya untuk mengeluarkan cairan, belum lagi berbagai macam alat bantu lainnya yang tidak Yujin ketahui namanya, tapi selalu Yujin lihat menempel di tubuh Minhee tiap kali laki-laki itu mengalami kolaps.
"Minhee bangun dong, kan Yujin udah di sini."
Yujin berkata pada Minhee yang masih setia memejamkan matanya, Yujin tahu Minhee tidak akan menanggapinya tapi memang dasarnya Yujin gadis yang banyak bicara, jadi ia tidak bisa diam sejak pertama kali datang ke ruang rawat Minhee.
"Minhee sayang kan sama Yujin? Kalo Minhee sayang, Minhee bertahan ya, Minhee harus berjuang, kisah kita masih panjang, masih banyak yang harus kita lalui, Yujin enggak mau melaluinya sendirian."
Tangis Yujin lagi-lagi pecah, dan jauh lebih kencang dari sebelumnya, bahkan tangis gadis itu sampai membasahi tangan Minhee yang saat ini tengah digenggamnya.
"Yujin." Somin berjalan mendekati putrinya. "Kita keluar dulu yuk, sayang, Minhee harus segera masuk ruang operasi."
"Tapi habis operasi, Minhee bakal baik-baik aja kan, Ma? Minhee bakal cepet sadar kan, Ma?"
Somin mengusap lembut pipi Yujin yang basah karena air matanya. "Kita serahin semuanya ke dokter Dongwook ya sayang, dia pasti tau kok yang terbaik buat Minhee, intinya kita harus berdoa yang terbaik juga buat Minhee."
Yujin mengangguk kecil, kemudian bangkit dari kursi yang tengah didudukinya, sembari merangkul putrinya, Somin bawa Yujin keluar dari ruang rawat Minhee, dan begitu Yujin serta mamanya keluar dari ruang rawat Minhee, para perawat langsung bergegas membawa Minhee menuju ruang operasi.
Keluarga Karunansakara dan Keluarga Ranajaya dengan setia menunggu Minhee hingga operasinya selesai sekitar pukul setengah sebelas malam, Yujin yang sudah terkantuk-kantuk sampai menyandarkan kepalanya ke bahu Jaemin untuk memejamkan matanya sejenak.
Begitu operasi selesai, Minhee langsung dipindahkan ke ruang rawatnya lagi, tapi Minhee masih perlu penanganan lebih, ia juga tidak bisa dijenguk dulu sampai keadaannya benar-benar pulih.
Kedua keluarga itu hanya bisa memperhatikan para perawat yang tengah menangani Minhee dari balik kaca kecil ada di ruangan itu, dan setelah semuanya selesai, dokter Dongwook lalu keluar untuk kemudian memberikan penjelasannya mengenai kondisi Minhee saat ini.
"Operasinya berjalan dengan lancar, tapi Minhee mengalami penurunan kesadaran, jadi ada kemungkinan dia akan mengalami koma, Minhee juga masih memerlukan bantuan masker oksigen sampai nantinya dia dapat bernapas dengan baik, dan untuk alat vitalnya, semuanya baik-baik saja."
Semuanya kompak mengucapkan kata syukur setelah mendengar penjelasana dokter Dongwook yang mengatakan kalau kondisi Minhee baik-baik saja.
Dokter Dongwook lalu pergi meninggalkan dua keluarga itu setelah Jongsuk dan Yoona mengatakan banyak-banyak terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggling || K. Minhee
Teen Fiction[TERSEDIA VERSI PDF] "Waktu kematian pukul 02.40." Seketika tangis semua orang yang ada di ruangan itu pun pecah, malam itu orang yang paling mereka cintai, paling mereka sayangi, dan paling mereka perjuangkan hidupnya pergi meninggalkan mereka untu...