Bel pulang sekolah telah berbunyi sebanyak tiga kali, semua murid Dream High School pun langsung berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.
Minhee yang sudah selesai merapikan barang-barangnya lantas berjalan keluar kelas, namun saat sampai di luar kelas, Minhee sama sekali tak mendapati Yujin di sana, biasanya gadis itu sudah lebih dulu keluar dari kelasnya untuk kemudian menunggu Minhee di depan kelas laki-laki itu.
Dan karena tak mau ambil pusing, Minhee pun melangkahkan kakinya menuju kelas Yujin, siapa tahu gadis tinggi itu masih berada di kelasnya.
Minhee mengintip terlebih dahulu melalui jendela yang ada di kelas 10-5, kelas itu sudah hampir sepi hanya ada beberapa murid yang tengah piket, dan ternyata dugaan Minhee benar, Yujin masih berada di kelasnya, berkutat dengan buku dan bolpoin guna mencatat materi yang ada di papan tulis.
"Yujin!"
Minhee berjalan memasuki kelas Yujin dengan seulas senyuman di wajahnya, Yujin lantas juga ikut tersenyum saat melihat Minhee berjalan ke arahnya.
"Yujin belum selesai?" tanya Minhee mengambil alih kursi yang ada di hadapan Yujin.
"Belum, sebentar lagi kok. Awas Minhee!"
Minhee langsung menggeser tubuhnya agar Yujin dapat melihat tulisan di papan tulis. Minhee melihat Yujin menulis dengan sangat cepat, tulisan gadis itu bahkan tak serapi biasanya.
"Santai aja kali, Jin, Minhee tungguin kok."
"Yujin buru-buru bukan karena ditungguin sama Minhee," balas Yujin tanpa menghentikan kegiatan menulisnya.
Alis Minhee terangkat sebelah. "Terus kenapa buru-buru?"
"Penulis kesukaan Yujin ngeluarin novel barunya hari ini, Yujin mau ikut meet and greet dia sekalian beli buku sama minta tanda tangannya."
Minhee hanya menganggukan kepalanya, sudah paham betul kalau Yujin tidak akan pernah melewatkan hal seperti itu, saat SMP dulu, Yujin bahkan sampai bolos sekolah demi menghadiri acara semacam itu.
"Minhee pulang duluan aja, Yujin mau langsung pergi soalnya," kata Yujin yang akhirnya selesai dengan catatannya.
"Minhee ikut Yujin aja."
"Hah?" Yujin yang seolah tak percaya dengan ucapan Minhee langsung beralih menatap laki-laki itu.
"Iya, Minhee ikut Yujin aja, biarin Ayah sama Kak Jae pulang duluan, soalnya Minhee juga mau ikut acara itu."
"Minhee serius? Minhee kan baru sembuh." Kening Yujin mengernyit tanda kalau ia tak percaya.
"Serius."
"Berdua?"
"Iya, masa sama Kak Jae, kasian kan dia jomblo."
"Ihh Minhee enggak boleh gitu."
Minhee tertawa kecil. "Ya udah yuk, kita berangkat." Lantas bangkit dari duduknya untuk kemudian mengajak Yujin pergi.
Kedua remaja itu kemudian melangkahkan kaki mereka secara beriringan keluar dari kelas, sebelum pergi keduanya terlebih dahulu meminta izin kepada Jongsuk yang sudah menunggu mereka di parkiran. Perlu berjuta-juta alasan agar Minhee diizinkan oleh pergi ayahnya, tapi pada akhirnya Jongsuk mengizinkan Minhee, dengan syarat Minhee tidak boleh kelelahan dan tidak boleh lupa untuk minum obat.
Setelah mendapatkan izin, Minhee dan Yujin lalu menunggu bus di halte depan sekolah, Yujin sudah menyiapkan semuanya, mulai dari uang, kartu bus, hingga makan dan minum tambahan, untungnya Jongsuk memberikan uang tambahan, jadi Minhee dan Yujin bisa menggunakannya jika ingin membeli sesuatu nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggling || K. Minhee
Teen Fiction[TERSEDIA VERSI PDF] "Waktu kematian pukul 02.40." Seketika tangis semua orang yang ada di ruangan itu pun pecah, malam itu orang yang paling mereka cintai, paling mereka sayangi, dan paling mereka perjuangkan hidupnya pergi meninggalkan mereka untu...