5 tahun kemudian....
Pagi hari di kediaman keluarga Karunasankara, Jongsuk, Jaemin, dan Minhee tengah menikmati sarapan mereka sebelum nantinya Jongsuk pergi ke kantor sedangkan Jaemin dan Minhee pergi ke sekolah.
Kalau ditanya dimana Yoona? Ia sedang berada di dapur menyiapkan bekal sehat untuk Minhee bawa ke sekolah, sejak masuk sekolah menengah pertama, Yoona selalu menyiapkan bekal sehat untuk Minhee, karena terakhir kali Minhee jajan di kantin sekolah, remaja laki-laki itu malah demam hingga tidak masuk sekolah selama dua hari.
Sedangkan Yeeun, ia masih berada di kamarnya, sedikit bersantai karena ia tidak memiliki kelas pagi hari ini.
Namun tak lama kemudian, Yeeun datang dan langsung meletakan botol obat-obatan Minhee tepat di samping pemiliknya dengan sedikit dibanting. "Obatnya jangan lupa dibawa dong, Dek!" kata Yeeun yang kemudian memilih untuk duduk di samping ayahnya seraya menikmati roti dengan selai coklat. "Masa lupa setiap hari sih, Dek."
"Kan ada Kak Yeeun yang ingetin," balas Minhee sambil melemparkan cengirannya.
"Kalo Kak Yeeun enggak di rumah gimana?" Minhee langsung dibuat bungkam seketika oleh pertanyaan Yeeun. "Makanya mandiri dong, jangan ngandelin orang lain mulu bisanya."
Tanpa Yeeun sadari perkataannya baru saja menyakiti perasaan adik terakhirnya itu.
"Yeeun, enggak baik ngomong begitu ke Adeknya, sekarang Adek sama Kak Jae berangkat ya, ini bekal Adek udah selesai," ucap Yoona seraya memberikan kotak makan Minhee.
Jongsuk, Jaemin, dan Minhee lalu beranjak dari kursi mereka, setelah berpamitan kepada Yoona, ketiga laki-laki di keluarga Karunasankara itu pun pergi meninggalkan rumah, sudah menjadi tugas Jongsuk untuk mengantarkan Jaemin dan Minhee ke sekolah terlebih dahulu, dan bukan hanya mereka berdua, tapi juga satu orang gadis yang sepertinya sudah menjadi kebiasaan menumpang di mobil keluarga Karunasankara.
"Pagi Om, pagi Kak Jae, pagi Minhee." Itu adalah Yujin, gadis yang selalu menumpang di mobil keluarga Karunasankara.
"Pagi Yujin, ohh kamu bawa bekal juga?" tanya Jongsuk saat melihat Yujin yang menenteng tas berisikan kontak makan.
"Iya, Om, Minhee enggak bisa nemenin Yujin makan di kantin, jadi Yujin minta Mama bawain bekal supaya Yujin bisa makan bareng Minhee di kelas," jawab Yujin dengan penuh semangat.
"Ohh, ya udah yuk, kita berangkat."
Jongsuk, Jaemin, Minhee, dan Yujin memasuki mobil keluarga Karunasankara, seperti biasa, Jaemin duduk di depan bersama Jongsuk, sedangkan Minhee duduk di kursi belakang bersama dengan Yujin.
"Kamu masih ikut futsal, Jae?" tanya Jongsuk seraya mengemudikan mobilnya menuju sekolah ketiga remaja itu.
"Masih, Yah, nanti sore Jaemin mau latihan, jadi Ayah pulang duluan aja sama Minhee dan Yujin," jawab Jaemin memberitahukan Jongsuk untuk tidak usah menunggunya sepulang sekolah nanti.
"Ya udah, anak Ayah harus semangat ya latihannya." Jongsuk mengepalkan tangan kirinya di hadapan Jaemin, memberikan dukungannya untuk anak tengahnya ini.
"Siap, Yah!"
"Minhee nanti mau ikut ekskul apa?"
Dari kursi belakang terdengar Yujin yang bertanya pada Minhee.
"Enggak tau deh, Minhee belum liat daftar ekskulnya, emang Yujin mau ikut ekskul apa?" jawab Minhee yang kemudian bertanya balik pada Yujin.
"Yujin mau ikutan cheerleader, kira-kira cocok enggak?" tanya Yujin lagi.
"Cocok kok, Yujin tinggi, kurus, udah gitu pinter nari, pasti langsung keterima."
"Ihh seneng deh, Minhee dukung Yujin ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggling || K. Minhee
Teen Fiction[TERSEDIA VERSI PDF] "Waktu kematian pukul 02.40." Seketika tangis semua orang yang ada di ruangan itu pun pecah, malam itu orang yang paling mereka cintai, paling mereka sayangi, dan paling mereka perjuangkan hidupnya pergi meninggalkan mereka untu...