Kalau saja hari ini Yujin tidak lupa membawa minum, ia dan kekasihnya pasti sudah langsung menikmati bekal mereka tanpa perlu mencari minum terlebih dahulu. Yujin bangun kesiangan hari ini karena ia habis menuntaskan novel barunya hingga pukul dua dini hari, kotak makan dan botol minum yang biasa mamanya siapkan di meja makan hanya kotaknya saja yang Yujin ambil, botolnya ia tinggal begitu saja, bahkan Yujin lupa membawa sendok, alhasil ia harus berbagi sendok dengan Ryujin.
Minhee yang notabenya jarang sekali pergi ke kantin, merasa sedikit risi saat mengetahui keadaan kantin yang begitu ramai, Minhee bahkan hanya menunggu Yujin di pintu masuk kantin, bukan karena Minhee tidak mau mengantarkan Yujin atau apa, tapi Yujin sendiri yang menyuruh Minhee untuk menunggu di sana.
"Ayo, Minhee."
Yujin kembali dengan sebotol air mineral di tangannya. Saat hendak pergi meninggalkan kantin, Minhee dan Yujin harus bertemu dulu dengan Juyeon.
"Sayaka!"
Minhee dan Yujin harus terpaksa menghentikan langkah mereka, Yujin yang takut akan kejadian waktu itu memilih untuk bersembunyi di balik tubuh Minhee, gadis itu takut sekali kalau tiba-tiba Somi datang dan kembali menarik rambutnya.
"Panggil Minhee aja, Kak."
"Oke."
"Hai Jin." Juyeon yang mengetahui Yujin berdiri di belakang Minhee berusaha menyapa gadis itu, tapi Yujin justru membuang wajahnya dan tidak mau membalas sapaan Juyeon.
"Ada apa ya, Kak?" Minhee yang tahu Yujin tidak suka dengan suasana seperti ini segera melontarkan pertanyaan agar ia dan kekasihnya bisa cepat pergi.
"Ohh gini, Min, hari Sabtu depan tim basket kita ada pertandingan lawan 101 High School, kira-kira lo bisa ikut enggak? Tadi sih gue udah nanyain Minkyu, dan dia bilang, dia bisa."
Minhee nampak berpikir sejenak. "Hmm... gimana ya, Kak?"
"Jangan Minhee, plis jangan." Yujin berbisik di balik punggung Minhee, mengatakan pada laki-laki jangkung itu untuk jangan menerima tawaran Juyeon.
"Kenapa, Jin?" tanya Juyeon yang entah bagaimana bisa mendengar bisikkan Yujin.
"Ehh kenapa ya, Kak?" tanya Yujin yang akhirnya memberanikan diri untuk memperlihatkan wajahnya pada juyeon.
"Itu tadi kamu bilang jangan, maksudnya apa ya?" tanya Juyeon balik.
"Itu Kak, Minhee kan baru sembuh...."
"Iya, Minhee mau."
Yujin jelas terkejut saat Minhee seenaknya memotong ucapannya dan memberikan jawaban seperti itu.
"Minhee...." Yujin mencubit lengan Minhee, tapi laki-laki itu tetap tidak menggubrisnya.
Berbeda dengan Juyeon yang justru tersenyum senang karena Minhee mengiyakan ajakkannya. "Ya udah kalo gitu, nanti gue kabarin lagi buat waktu sama latihannya. gue duluan ya."
"Iya, Kak."
Juyeon lalu pergi meninggalkan dua sejoli itu, Minhee yang tahu kalau Yujin pasti akan mengoceh setelah ini, memilih untuk langsung berjalan meninggalkan Yujin yang akhirnya membuat gadis itu mendumel tidak jelas.
Selama di perjalanan menuju kelas Minhee, Yujin masih saja memasang wajah kesalnya, dan Minhee juga masih saja mendiami kekasihnya.
"Yujin kenapa?" tanya Ryujin yang melihat wajah kesal Yujin saat gadis itu dan kekasihnya berjalan memasuki kelas.
"Minhee ngeselin nih, Ryu," jawab Yujin yang sama sekali tak dipedulikan oleh Minhee.
"Ngeselin kenapa?" tanya Ryujin lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggling || K. Minhee
Teen Fiction[TERSEDIA VERSI PDF] "Waktu kematian pukul 02.40." Seketika tangis semua orang yang ada di ruangan itu pun pecah, malam itu orang yang paling mereka cintai, paling mereka sayangi, dan paling mereka perjuangkan hidupnya pergi meninggalkan mereka untu...