Salju yang menyedihkan (K)#3

786 87 6
                                    

Lalu Chihiropun datang ke istana pergi untuk menceritakan kebenarannya, semua kelurga kerajaan ada,

"Dan maksudmu pemuda di sampingmu itu adalah anakku?" ucap Empress mau menangis,

". . ." Seichi hanya diam saja,

"Hai, yang mulia" ucap Chihiro.

"Kau tahu bukan hukuman dari apa yang kau lakukan ini, Chihiro-san" ucap Akashi.

"Jadi maksudmu, pemuda berambut cepak di sana itu adalah pengantinku, hmp?

jangan bercanda!" ucap Seiji kecewa karena kemarahannya sudah menutupi semua penilaiannya akan kenyataan,

"Seichi akan tinggal di istana dan kalian berdua sebagai hukumannya akan di asingkan dari kerajaan ini, tidak boleh memasuki kerajaan ini lagi" ucap Empress, sebenarnya hukuman yang pantas adalah memenggal keduanya namun karena jasa keduanya di masa lalu mereka hanya di beri hukuman pengasingan.

.

.

.

Seichi di berinama Akashi lalu di beri paviliun sendiri dan pelayan serta penjaganya.

"Bagaimana keadaan Seichi-ouji?" ucap Emperor mendatangi paviliun Seichi bersama Empress.

". . ." hanya diam saja dengan matanya yang kosong sudah 1 bulan lebih Seichi hanya makan dua hari sekali, karena itu tubuhnya mulai sakit sakitan.

"Seichi-ouji apa kau makan pagi ini?" ucap Empress khawatir.

"Gomennasai, yang mulia.

tapi melihat kalian berdua di hadapan hamba, sungguh membuat hamba marah dan gelap mata,

tolong biarkan hamba sendiri saja,

kalian mungkin orang tua ku,

mereka mungkin jahat karena memisahkan anak dari orang tuanya,

tetapi setidaknya mereka memperlakukanku layaknya anak mereka sendiri" ucap Seichi meneteskan air mata,

"Tolong pergilah dari sini" ucap Seichi bersujud,

"Seichi~?" Empress bergitu sedih, mengapa ke 3 anaknya tak bisa akur, di saat dia saja begitu bahagia dengan Akashi, sedang anak anak mereka tidak.

.

.

.

Semenjak hari itu Seichi hanya menggunakan baju berwarna hitam, setiap pertemuan keluarga kerajaan dia selalu absen,

berulang kali mencoba pergi dari istana, akibatnya Emperor memerintahkan penjaganya untuk menjaga kediaman Seichi agar tidak bisa kabur lagi.

TAP TAP TAP TAP

"Maaf yang mulia, anda tidak boleh pergi kemana mana tanpa ijin dari yang mulia Emperor" ucap para penjaga menghalangi jalan Seichi dengan sejata mereka,

"Minggir!" ucap Seichi memegang mata tombak di depannya sampai tangannya berdarah,

TESSSS TESSS TESS

"Yang mulia mohon ampuni kami, mohon kemurahan hati yang mulia" ucap penjaga dan pelayan istana semuanya langsung bersujud, setelah tangan Seichi terluka, melukai keluarga kerajaan sama seperti melakukan kejahatan terbesar.

DEG!!

"Hmp, bangunlah.

pelayan ambilkan aku perban dan beberapa obat,

dan jangan ganggu aku sampai besok" ucap Seichi dia tahu kalau heatnya sudah dekat, bagaimanapun dia seorang omega, berbeda dengan Seiji yang alpa dan Seiya yang seorang beta.

"Hai, wakarimashita" ucap para pelayan dan penjaga.

Seichi kembali ke dalam kamar dan mengurung diri di dalam setelah melilit perban agar tak terjadi pendarahan,

suhu di tubuh Seichi mulai memanas, dan aroma manis vanilla mulai menyebar ke seluruh ruangan.

"Haaahhh hah hahhh eghhh" Seichi tak bisa berbuat apapun selain mencoba melepaskan bajunya dan menahan heatnya.

namun siang harinya tiba tiba pintu di buka oleh-

"Seichi, yang mulia Empress memerintahkanmu untuk menghadir-?

Kau?

hmp, heat?" ucap Seiya langsung menutup hidungnya, karena wangi tubuh Seichi yang begitu menyengat, seperti manisnya vanilla.

Tanpa Seiya sadar, Seichi sudah menarik baju sang pangeran kedua cepat,

BRUKKKK

"Nande nande aku tak bisa bersama dengan jii-chan tachi~

haaaahhhh nii-sama kurusi~

tatsukete slurpp~" Seichi menjilati leher Seiya yang sudah terbaring di lantai.

"Kau itu pengantin putra mahkota, Seiji.

dia akan membunuhku dan kau, bila aku menolongmu" ucap Seiya serius mencoba menahan tubuh Seichi yang sudah di puncak heatnya.

"nozomi tokoro da~

sesaat aku di pisahkan dengan jii-chan, ahhh

aku s-udah ingin ma-ti- hmp??"

SLURPPPP SLURP SLUURRPPP

"Hmpp ahhh aahhhhshlurppp ni-emppphhhh" erangan Seichi mulai terdengar di saat Seiya membaringkan tubuh Seichi di bawah dan kini Seiya menggerayangi tubuh Seichi,

membuka bajunya satu persatu, wajah Seichi mulai merah padam, dan terus menerus memanggil nama Seiya.

Seiya mengigit leher kiri Seichi sampai berdarah, bukannya membuat Seichi takut mungkin karena heat, batang Seichi semakin tegang,

"Eghhhh nii~ aahhhh, pe-lan~" erang Seichi, saat Seiya memasukkan dua jarinya sekaligus, melakukan penetrasi secepat mungkin sebelum heatnya semakin lama dan para penjaga akan menyadarinya.

"Gomen, Seichi hah hhaahh,

gigit bajumu" ucap Seiya mengambil ujung jari Seichi agar tak ada suara yang keluar, sedang Seiya mulai menggerayangi perut dan dada Seichi,

SLURPH SLURP BITE KISS BITE

"EMPHHHH AHMPPPPPHHHH NIHHH-CHMPAAM" Seichi susah berucap karena masih mengigit bajunya, air liur mulai membasai kain itu, dan wangi vanilla yang memabukkan semakin membuat Seiya lepas kendali,

"Semua akan baik baik saja" Seiya mulai mengelus wajah Seichi yang mabuk akan heatnya,

CLAKKK CLAKKK CLAKKKK

Lalu memasukkan jari ke 3nya dan itu cukup membuat Seichi kelabakkan, sangkin penuhnya hole miliknya oleh 3 jadi dari kakak keduanya.

"Ni-aahhh empphhh kurus-hi ahh hah hahhh eghhh"

"Tahanlah kalau tidak maka kau akan teluka"

BUKKKKKK (pintu di buka menampakkan seorang putra mahkota)

"APA YANG KALIAN LAKUKAN, HMP?"

TBC

Bloody Rose Modern KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang