2. Modern

3.7K 464 4
                                    

One day you will remember me,one day you will laugh at the memories,one day you will try to find me. But One Day I wont be waiting for what you have to give.

.

.

.

Di dunia Modern, dimana jiwa sang Empress masuk ke dalam tubuh seorang siswa, yang memiliki nama sama dengannya yaitu, Kuroko Tetsuya.

"Engh?"

Sang Empress terbangun di atas kasur rumah sakit, dimana Akashi Shiori dan Akashi Masaomi tengah berjaga, kalau Akashi Seijuuro sang ketua OSIS tengah bersekolah.

Itu sudah menjadi rutinitas selama 3 bulan kebelakang karena Kuroko yang masih dalam keadaan koma, namun semua berubah,

Saat mata Aquamarine itu mulai terbuka,

"Ka-sama?

(Mengira kalau itu adalah ibu ratu di dunia kingdom),

Oto-sama,

(Mengira kalau itu adalah baginda raja sebelum Akashi Seijuuro)" ucap sang Empress masih belum sadar kalau dirinya sudah bukan di dunia kingdom lagi,

"Ara?" Shiori dan Masaomi terkejut mereka di panggil seperti itu oleh Kuroko, karena mereka hanya di beri tahu kalau Kuroko terlibat kecelakaan akibat Akashi jadi mereka juga merasa bertanggungjawab atas keselamatan Kuroko, sang Empress.

"Aku akan panggil dokter" ucap Masaomi langsung berlari keluar ruangan,

"Aku akan menghubungi Sei-chan" ucap Shiori segera mendekati Empress dan menyuruhnya untuk tidak memaksakan diri, selama tangan satunya sibuk memencet smartphone miliknya.

".  .  ." Kuroko, Empress pun kembali menutup matanya karena kepalanya masih sangat sakit, tubuhnya pun tidak bisa di gerakan sesuai yang dia inginkan.

.

.

.
Beberapa waktu pun berlalu sampai Kuroko (Empress) akhirnya bisa membuka matanya dengan benar dan lebih baik dari sebelumnya.

"Engh?" dan yang pertama kali dia lihat adalah Akashi (ketua OSIS, oreshi) yang tengah tertidur di sisi tempat tidur sembari membenamkan wajahnya di kedua tangannya dan bertumpu pada sisi kasur.

"Yang mulia?

Apa yang mulia lakukan di sana?

(Mengira kalau itu sang Emperor, suaminya yang kejam),

Tolong bangunlah, yang mu-?" ucap Emperes (Kuroko),

HUGGGGGG!!!


"Syukurlah kau sudah bangun, Tetsuya.

Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan kalau aku sampai kehilanganmu" ucap Akashi yang begitu ia bangun langsung memeluk Kuroko dalam pelukan yang hangat,

Kuroko sang Empress belum pernah di peluk begitu lembut seperti ini oleh si  emperor, dia masih mengira kalau yang di depannya adalah sang suami,

Namun perlakuan Akashi sang ketua OSIS  memeluknya begitu hangat, ucapannya yang begitu lembut, sangat berbeda dari perlakuan emperor padanya dahulu, itu sangat membuat Empress terharu dan terpukul di saat bersamaan,

TESS

TESSS

TESSS

"Eh?" Kuroko meneteskan air mata bahkan sebelum dia menyadarinya kalau dia tengah menangis.

"Tetsuya?

Apa ada yang sakit?

Tunggu aku akan panggil-" ucap Akashi melepaskan pelukannya dia hendak turun dari kasur dan memanggil dokter namun.

"Ikanaide~" ucap Kuroko sang Empress sembari menggenggam baju Akashi,

"Wakatta, aku tidak akan pergi.

Jadi berhentilah menangis,

Aku tak ingin kau bersedih la-?" ucap Akashi mencoba menghapus air mata Kuroko namun setelah dia mengatakan itu, Kuroko memang tidak mengatakan apapun lagi tapi bukannya berhenti dia justru meneteskan air mata lebih banyak layaknya air terjun.

'Apa ini mimpi?

Tidak mungkin yang mulia bersikap begitu baik padanya,

Ini pasti mimpi' ucap Kuroko di dalam hati,

"Kalau ini mimpi, kami-sama.

Tolong jangan bangunkan hamba untuk selamanya" bisik Kuroko seolah berdoa, namun bukan namanya Akashi kalau dia tidak mendengar apa yang Kuroko katakan.

"Apa yang kau katakan,

Tempat dimana ada aku maka di sana pasti nyata,

Dan tempat dimana tidak ada aku bersamamu di sisimu seperti ini,

Maka itu pasti hanyalah mimpi, Ingatlah itu" ucap Akashi kembali memeluk Kuroko begitu lembut, Kuroko sangat bahagia mendengarnya dan sampai dia menyadari satu hal,

"Anakku?" Kuroko sang Empress memegang perutnya namun sangat kurus dan cekung, dia mulai panik namun hanya bisa menatap Akashi tak percaya, bukankah dia tengah hamil?

"Anak?

Apa yang kau katakan Tetsuya?

Tentu aku akan menikahi mu kalau sudah lulus sekolah" ucap Akashi memandang aneh pada tingkah Kuroko.

"Lulus sekolah?" Kuroko semakin tidak mengerti apa yang terjadi, kenapa dia kembali sekolah, lagian dia sudah lulus sejak-

"Kita kan masih berumur 17 tahun, tunggulah 1 tahun lagi" ucap Akashi mengusap kepala Kuroko namun di mata Kuroko tak ada yang lebih mengejutkan dari-

"Eh?

17 tahun?" Kuroko terdiam dalam pikirannya sendiri,

'Aku mengikuti pemilihan permaisuri raja umur 15 tahun, di kerajaan teiko.

Aku menikah umur 18 tahun,

Namun pernikahan ku dengan yang mulia tak pernah semulus cerita di negeri dongeng,

Yang mulia membenciku karena pernikahan ku yang di atur oleh raja sebelumnya karena masalah politik,

Hingga umurku 25 tahun baru aku dan yang mulia bisa memiliki keturunan,

Itupun kami tidur karena insiden yang tak di sengaja,

Lalu mengapa yang mulia mengatakan kalau kami masih berusia 17 tahun?' Kuroko tenggelam dalam pikirannya sendiri.


"Tetsuya?

Tetsuya?" Akashi memanggil manggil Kuroko sampai akhirnya mendapat kan perhatian Kuroko kembali.

"Omae dare?" ucap Kuroko sang Empress akhirnya memandang Akashi dengan sangat ketakutan, dia akhirnya sadar kalau Akashi Seijuuro di depannya ini bukanlah Akashi Seijuuro sang Emperor.

"Te-tsu-ya?"


TBC



Bloody Rose Modern KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang