4. Modern

3.2K 387 11
                                    

The person who makes you happiest is the person who can hurt you the most.

.

.

.
Setelah kejadian itu, Akashi, Shiori dan Masaomi tetap mengunjungi Kuroko sampai Kuroko cukup untuk pulih, namun begitu dia akan pulang, dia tidak ingat harus berjalan kemana?

Ini bukan dunianya, dia bahkan tidak tahu apakah dia masih memiliki orang tua atau tidak,

Karena itu, Akashi meminta orang tuanya mengijinkan Kuroko untuk tinggal di kediaman Akashi,

Tok tok tok

Beberapa hari Kuroko masih rawat jalan di kediaman Akashi, namun Akashi lebih tenang sekarang setidaknya dia bisa menemui Kuroko lebih sering dari pada dahulu, Kuroko selalu menghindarinya dan tak pernah memberikan kesempatan untuk berbicara sepatah katapun.

"Tetsuya, ini aku Sei" ucap Akashi masuk dengan beberapa buah tangan sepulang sekolah,

Namun Akashi justru di sambut oleh wajah kosong sang Empress yang masih bingung dengan dunianya yang sekarang, dia tidak tahu kiri dan kanan dia bahkan tidak tahu apakah Akashi yang di dunia ini adalah Akashi yang sama dengan yang di dunia Kingdom.

"Ini~?" ucap Kuroko lemas setelah mencium sesuatu yang manis.

"Lihatlah aku membawakan, makanan kesukaanku, Tetsuya.

Ada vanilla shake, ada puding vanilla, vanilla tart, dan vanilla bubbles" ucap Akashi mencoba agar Kuroko tidak murung lagi,

"Kesu-kaan- ku?" ucap Kuroko lemas, Namun tanpa memandang Akashi yang datang sang Empress justru tertarik dengan makanan dan minuman yang di bawa Akashi, begitu cantik dan manis.

"Buka mulutmu, Tetsuya.

Biar aku menyuapi mu" ucap Akashi, sebenarnya tengah mencari kesempatan, dia tahu Kuroko di depannya ini sangat berbeda dengan Kuroko yang dahulu dia kejar setengah mati,

Tapi setidaknya dengan Kuroko yang sekarang sangat mungkin untuk menjadikannya miliknya, selagi Kuroko yang sekarang begitu patuh tidak seperti yang sebelumnya selalu menghindarinya.

Namun secara mengejutkan sang Empress membuka mulutnya dan memakan apapun yang di suguhkan ketua OSIS padanya.

"Bagaimana enak kan?" ucap Akashi tersenyum lembut, sang Empress yang melihat itu seketika teringat kembali bayangan Emperor, yang menatap tajam dan dingin sedingin es.

TES TES TES

"Te-tetsuya?

Kenapa kau menangis, apa tidak enak?

Apa ada racunnya?

Tch!!

Aku akan ke tokonya lagi dan memotong kedua tangan merek-" ucap Akashi sangat marah, seakan kesempatannya untuk mendekati Kuroko sudah musnah,

Namun belum sempat Akashi pergi, baju Akashi di genggam Kuroko, sang Empress meski masih menangis.

"Emp (Empress menggeleng pelan),

Ini sangat enak" Ucap Kuroko pelan,

'Ahh~ sifatnya yang suka main hukum tidak berbeda dengan Emperor,

Tidak salah lagi kalau yang di depanku adalah Akashi Seijuuro~

Tapi-' ucap Kuroko sang Empress di dalam hati.

"Syukurlah kau menyukainya" ucap Akashi membalikkan tubuhnya lalu mengusap lembut air mata Kuroko pelan, Empress yang belum pernah di perlakukan selembut ini oleh Emperor masih belum terbiasa, karena itu dia hanya bisa diam dan malu.

"Arigatou, yang mulia" ucap Kuroko masih takut bila harus memanggil Akashi dengan nama.

"Kenapa kau selalu memanggil aku yang mulia?

Kalau kita main Ou-sama game, kau bisa panggil aku yang mulia.

Tapi mulai sekarang panggil aku, Sei-kun" ucap Akashi tersenyum memancing.

BLUSHHHHH!!!!

"Se-i-kun" ucap Empress dengan sangat pelan, wajahnya terasa terbakar karena malu.

"Eh?" Akashi sangat terkejut kalau Kuroko akan bereaksi sejujur ini.

'Kawai~' ucapnya di dalam hati,

"Oiya mulai besok kau akan bersekolah lagi,

Jadi kita berangkat bersama, Tetsuya" ucap Akashi sangat tidak sabar, dia belum pernah berangkat bersama dengan Kuroko seumur hidupnya, kalau pulang sekolah dia sering mengikuti Kuroko dari kejauhan,

karena kalau Kuroko yang dulu tahu Akashi mengikutinya, pasti akan buru buru kabur dan menjauh.

"Wakarimashita, Se-sei-kun" ucap Empress masih belum ter biasa.

'Kawaiiii~' ucap Akashi di dalam hati seolah ada bom yang meledak bertabur bunga berbentuk hati.

"Kalau begitu kita lanjut lagi, Tetsuya.

Buka mulutmu" ucap Akashi tersenyum lembut, bahkan Akashipun tidak menyangka akan datang hari di mana dia bisa menyuapi Kuroko seperti ini.

Namun setelah habis Kuroko justru tertidur, karena efek dari obat tidur yang Akashi masukkan ke salah satu minuman yang dia Bawa.

"Zzzzzz zzzz zzz" Kuroko di tidurkan, karena dia hanya makan sedikit, jadi langsung tidur tidak akan membahayakan lambungnya,

CUP!

"Oyasumi, Tetsuya.

Akhirnya aku bisa menaruh mu dalam genggamanku~" ucap Akashi tersenyum innocent.

TBC

Bloody Rose Modern KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang