Semenjak hari itu, Karma sedikit memberi jarak pada Nagisa, karena dia takut lepas kendali seperti sebelumnya.
Hingga hari dimana mereka tiba di Okinawa, Emperor memilih hotel yang dekat dengan pantai, jadi bila mereka ingin ke fetival pantai dan kepantai sekalianpun mudah,
Mereka ber empat pergi ke pantai, sedang Emperor dan Kuroko hanya duduk duduk di pantai sambil menikmati makanan, Nagisa dan Karma pergi ke bibir pantai,
Tubuh Karma yang terkena air cukup seksi dan membuat banyak wanita yang seumuran maupun lebih tua mendekat, sedang Nagisa tidak di perbolehkan melepaskan jaket yang di kenakannya, karena itu permintaan Emperor padanya,
"Nagisa kenapa?
apa kau kecewa karena tidak menggunakan baju renang yang putih, hmp?" ucap Karma,
"A-?
TENTU SAJA TIDAK!" ucap Nagisa sangat malu lalu keluar dari air dan berjalan kembali ke arah Kuroko dan Emperor yang masih tiduran santai di bawah payung pantai yang cukup besar.
"Na-Nagisa?
Nagisa-kun~
Nii-san~" ucap Karma mencoba melepaskan diri dari para wanita yang menggerayanginya, mendengar Karma memanggilnya dengan sebutan 'nii' lagi membuat Nagisa kesal, dan langsung membalikkan tubuhnya tanpa tahu-
BUKKK
"Otto, hati hati dong" ucap pria tang tampaknya sedikit lebih tua dari Nagisa, sepertinya sepantaran anak kelas 3 SMA atau setara anak kuliah semester awal.
"Go-gomennasai" ucap Nagisa hendak kembali berjalan tetapi tanganya di tahan oleh pria itu, namun tiba tiba Karma menarik rambut pria yang lebih tua itu, ke belakang dengan cepat,
dengan kemarahan seperti ingin membunuhnya, dia hantamkan kepala pria itu ke atas pasir dengan keras, lalu kakinya di injakkan ke kening pria itu, yang awalnya ingin melawan tetapi setelah melihat mata Karma yang mengkilap tajam tanpa rasa ampun,
seolah tahu kalau dia melawan maka tak ada kesempatan untuknya bernapas setelah ini,
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA 'KAKAK'KU HMP!!!" ucap Karma begitu naik darah, lalu memukuli pria itu sampai darah mimisan pria itu mengotori tangan Karma,
"Ka-karma-kun, hentikan" ucap Nagisa langsung menyentuh bahu Karna lembut,
"Lihat tanganmu jadi kotor, sebaiknya kita ke pemandian membasuh tanganmu" ucap Nagisa justru khawatir dan benarlah Akashi Karma ini adalah lebih mirip dengan anak kandung Empror, dari pada dirinya.
"Kau juga! tangan yang di sentuh si bodoh ini harus segera di bersihkan!" ucap Karma berjalan di depan Nagisa sembari menarik tangannya.
Sedang di tempat lain, Kuroko sudah tertidur lagi dengan kaki Emperor sebagai bantal kepalannya.
"Tetsuya~"
"Hmp?
Ada apa Akashi-kun?" ucap Kuroko terbangun dan tetap dalam posisi yang sama,
"APa yang akan kau lakukan bila Karma serius dengan Nagisa, Tetsuya?
maksudku dalam hal romantis,hmp?" ucap Emperor sedikit khawatir,
"AKu takkan melakukan apapun" ucap Kuroko dan itu cukup membuat Emperor terkejut, apa dia tidak takut di hina karena bila masyarakat jepang tahu akan hubungan antara anak kandung dan anak angkat memiliki hubungan romantis maka, itu pasti akan menjadi issu.
"Kenapa? apa menurutmu aku akan menolak dan mengusir Karma pergi dari rumah?" ucap Kuroko tersenyum kecil, seolah dia menang selangkah dari permainan Emperor.
"Ayah?" ucap Nagisa terkejut atas apa yang Kuroko katakan, karena dia hanya mendengar satu kalimat terakhir tanpa tahu topik apa yang Emperor dan Kuroko bincangkan.
"Ayah apa, ayah menginginkan aku keluar dari rumah?" ucap Karma duduk di sisi Kuroko dan karena kesalah pahaman itu, Kuroko perlahan bangkit dari posisinya.
PICTTTHHHH
"KALAU ORANG TUA LAGI BIACARA JANGAN MAIN NGUPING, HMP!!1 KARMAA-KUNNN" ucap Kuroko sambil mencubit pipi Karma keras, dan Nagisapun auto panik saat sadar kalau Kuroko tampak tersenyum tetapi nada suaranya tidak,
"Go-gomennasai, a-ayah~" ucap Karma sedikit sedih.
"Huft~, Aku hanya berbincang dengan Tou-san kalian ini, kalau kalian memang dalam hubungan romantis, apa aku akan menentang?
aku bilang tidak, karena itu Kau tak perlu sampai berfikir untuk meninggalkan rumah" ucap Kuroko melepaskan cubitan di pipi Karma, lalu mengelusnya lembut,
"Membutuhkan waktu 15 tahun untuk menyatukan keluarga kecil ini, tak mungkin aku membiarkanmu pergi dari rumah bukan?
bahkan kalau kalian menikah nanti, kalian harus tetap tinggal di rumah" ucap Kuroko tersenyum polos,
"EH?" Emperor cukup terkejut dengan jawaban bagaimanapun dia berpikir kalau kelak Nagisa benar akan menikah dengan Karma mereka akan memiliki rumah mereka sendiri,
Semenjak hari itu Emperor membangun rumah Kuroko, dia membangun lahan, rumah itu di tingkatkan dan tidak lupa di bangun bestmen di bawah rumahnya, agar mereka bisa juga menambah kendaraan,
membangun rumah menjadi 3 tingkat, tidak terlalu tinggi memang tetapi itu permintaan Kuroko, dia meminta agar Akashi tidak membuatnya begitu mewah, dia masih menginginkan ruang bersama, karena bila semakin besar ruang maka bisa juga sebagai pemisah untuk keluarga ini kelak, dan Emperorpun mengerti,
karena itulah salah satu faktor dulu dimana dia tidak bisa memiliki perasaan apapun dengan Empress meski mereka memiliki anak bersama, Akashi Seiji-ouji.
Kembali ke dunia modern, dimana Emperor dan Kuroko memiliki anak ke tiga mereka, satu tahun kemudian yang bernama Asano, yang berbeda 16 tahun dengan kedua kakaknya,
Akashi Karma akan menikah dengan Akashi Nagisa dan meneruskan perusahaan milik keluarga Aksahi, Akashi Corps, dan Nagisa bekerja sebagai sekertarisnya,
lalu selanjutnya setelah Asano dewasa dia akan menjadi kaki tangan Karma dan kelak akan mewarisi Akashi Corps setelah Karma selesai memimpin, keluarga kecil inipun akhirnya melewati musim dingin 15 tahun yang panjang, hingga bisa sampai ke musim semi yang hangat dan manis,
FIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Rose Modern Kingdom
FantasyDi suatu negeri di masa kerajaan terdapat seorang Emperor, Akashi Seijuuro yang begitu membenci Istrinya, Kuroko Tetsuya, sedang di dunia lain, masa modern terdapat seorang ketua OSIS, Akashi Seijuuro begitu tergila gila dengan Kuroko Tetsuya, namun...