1 bulan berlalu dan putra mahkota masih terlelap dalam komanya, Seichi dan Seiya selalu datang bersamaan, Emperor dan Empress datang di malam harinya.
tubuh Seiji semakin hari semakin kurus,
"Kenapa nii-sama?
Kalau seiya-nii menyesal jadi tolong buang jauh jauh pembatas antara nii-sama dan Seiji-nii sama" ucap Seichi sembari membasuh tubuh Seiji dengan kain basah dibantu Seiya.
"Bukan aku yang menaruh permbatas ini, Seichi.
tetapi dia lah yang membenciku sejak awal, dia menginginkanmu dan hanya akulah yang hadir yang bukan pengantinnya.
dia melampiaskan kemarahannya padaku, yang bahkan bukan keinginanku untuk lahir sebagai kembaranmu, dan mengambil tempatmu untuk mendapatkan kebahagiaan di istana ini" ucap Seiya menyindir dirinya dan Seichi secara bersamaan.
"Nii-sama, ini namanya takdir.
apa yang terjadi memang harus terjadi,
nii-sama di benci oleh Seiji-nii juga takdir,
aku sampai di istana ini sekarang pun takdir,
Seiji-nii terjatuh karena melindungi nii-sama juga itu takdir,
Jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, Seiya-nii.
kalau kau ingin menyalahkan, maka salahkanlah takdir" ucap Seichi menyentuh wajah Seiya lembut, mencoba menghibur sang kakak.
kedua mata crimson itu menatap mata aquamarine, cukup terkejut lalu berubah menjadi tatapan lembut.
"Seiji Nii-sama sangat beruntung, akan menikahimu kelak" ucap Seiya menatap sendu.
"Mengapa aku akan menikahi, Seiji-nii sama?" ucap Seichi tersenyum kecil.
"Apa yang kau katakan, kau adalah pengantinku" ucap Seiji dengan suara parau karena sudah lama tak menggunakan pita suaranya.
"Seiji-nii sama?" Seichi terkejut,
"Aku akan mengambilkan air untuk yang muli-
iie, maksudku nii-sama" ucap Seiya menaruh tubuh Seiji perlahan, lalu pergi.
"Hmp~" Seiji cukup terkejut, Seiya bisa berubah sedemikian banyaknya hanya karena dia menolong si adik sedikit.
"Aku takkan menikah dengan nii-sama karena Emperor dan Empress mendojohkanku bahkan sebelum aku lahir.
aku hanya akan menikah dengan orang yang aku kehendaki" ucap Seichi.
"Jadi yang perlu ku lakukan adalah bagaimana cara memenangkan hati adik kecilku ini?
HMp" ucap Seiji.
"Apa aku mengganggu?" ucap Seiya datang membawa air putih.
"Kau tahu mengganggu jadi pergilah" ucap Seiji,
"Wakarimashita" Seiya langsung duduk di belakang Seichi, dan di kasur terbaring Seiji masih sulit untuk bergerak.
"Nii-?
nii-sama?" ucap Seichi blush, di saat Seiya justru memeluk Seichi dari belakang tepat di hadapan sang putra mahkota.
"Seiya?
Seichi itu pengantinku, hmp!" ucap Seiji menggenggam lengan Seichi.
"Ara ara, bukannya Seiji-nii sama tak menginginkan ku" ucap Seichi menyandarkan tubuhnya ke Seiya, sedang tangannya masih di genggam Seiji melepaskannya dan perlahan mencoba bangun,
"Nii-sama jangan bangun dulu-" Seichi khawatir, sebagai seorang anak dari orang tua asuh yang merupakan kepala tabib istana dulunya.
". . ." Seiya seolah tahu karena-
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Rose Modern Kingdom
FantasyDi suatu negeri di masa kerajaan terdapat seorang Emperor, Akashi Seijuuro yang begitu membenci Istrinya, Kuroko Tetsuya, sedang di dunia lain, masa modern terdapat seorang ketua OSIS, Akashi Seijuuro begitu tergila gila dengan Kuroko Tetsuya, namun...