12. FIN

2.9K 328 23
                                    

Ingatlah di setiap kebahagiaan ada imbalan yang bernama Kesedihan,

dan ingatlah di setiap Kesedihan ada penghargaan yang dinamai kebahagiaan,

.

.

.

di tempat lain, saat Empress yang ada di dunia modern juga merasakan hal yang sama, dan Akashi yang awalnya membuang muka tiba tiba khawatir dan segera memanggil dokter yang menangani Empress,

dan jiwa merekapun kembali ke tempat mereka yang seharusnya,

.

.

.
Yang seharusnya Empress di pindahkan ke istana timur, di tempat lain Emperor yang terbangun di kamarnya dengan Furihata kouki yang masih ketakutan tengah duduk di pojokan ruangan karena kesedihannya.

kesedihkan karena dirinyalah penyebab dari kesedihan tuan nya yang paling dia sayangi, Emperess Kuroko tetsuya.

"Egh?

Tetsuya?" ucap Akashi terbangun di dunia kingdom saat dia melihat sekitar, dan juga melihat orang asing di kamarnya yang asing,

"Ya-yang mulia mohon ampuni hamba,

tolong kembalikan hamba menjadi pelayan yang mulia Empress,

mohon ampuni hamba" Furihata terus menerus mengatakan itu dengan air mata bahkan wajahnya sudah sangat bengkak karena air mata.

"Katakan dimana Tetsuya?" ucap Akashi langsung bangun dari tempat tidurnya, masih dengan menggunakan piama kerajaan,

"Yang mulia Emperess sedang berkemas di paviliunnya, yang mulia" ucap Furihata gemetar,

"Tenanglah, Furihata-kun.

aku membatalkan perintahku sebelumnya, mari kita jemput kembali Empress ku dan aku mengembalikan jabatanmu sebagai pelayannya lagi,

hmp!" ucap Akashi langsung keluar ruangan bahkan tanpa menggunakan baju tebal meski hari sudah mulai malam dan udara mulai menusuk,

.

.

.

Di kediaman Empress tiba tiba terdengar suara penjaga berteriak,

"YANG MULIA EMPEROR, TIBA~"

BUKKKKK

"Tetsuya ini aku-" namun saat Seijuuro masuk ke dalam paviliun, tetapi muncul dua pria yang tengah berlutut di depannya,

"Memberi hormat kepada yang mulia Emperor,

selir Kuroko masih belum sadarkan diri yang mulia" ucap Chihiro selaku kepala tabib istana,

"Apa kau bilang tadi, hmp?

kau siapa?

hmp?" ucap Akashi dengan suara angkuhnya,

"Ha-hamba Mayuzumi Chihiro, yang mulia.

hamba kepala tabib istana yang menangani kesehatan yang mulia mantan empress dahulu" ucap Chihiro dan itu membuat Akashi kesal,

"tetsuya adalah Empress milikku dan akan selamanya menjadi empress,

sekali lagi kau mengatakan kalau dia selir,

maka bersiaplah, karena besok kau akan ku hukum gantung di tengah istana, sebagai hadiah dari ku hmp!?" ucap Akashi lalu melangkah ke arah tubuh Empress yang masih berbaring lemas di kasurnya,

". . ." keduanya langsung panas dingin, dan shuzo hanya diam saja. Karena dia hanya perlu melarikan diri bersama Chihiro bila itu di perlukan,

"Tetsuya bangunlah, ini aku AKashi.

Bloody Rose Modern KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang