4 Hari Karma berada di rumah sakit, baru di bolehkan pulang, karena pertolongan pertama dari Nagisa wajah Karma tak sepenuhnya meninggalkan luka bakar,
hanya daerah mata kanannya meninggalkan sedikit luka bakar tampak, setelah mulai sembuh kulitnya berwarna lebih gelap dan mengkerut,
Karma masih belum di bolehkan sekolah karena takut lukanya menjadi infeksi
jadi selama itu setelah Karma masuk ke rumah sakit, Akashi sudah menyuruh bawahannya untuk membawa barang bawaan Kuroko dan Nagisa untuk di pindahkan ke rumah Kuroko yang lama, dimana kini di tinggali oleh Karma dan Emperor.
tetapi karena permintaan Karma, Nagisa kini sekamar dengan Karma, sedang Emperor tentu sekamar dengan Kuroko tentunya.
karena Karma masih rawat jalan jadi Kuroko lah yang merawatnya dan Emperor berangkat dan pulang bersama dengan Nagisa meski keadaan menjadi canggung.
TOK TOK TOK
"Masuklah, Ayah" ucap Karma mulai mengolesi salep yang di berikan Midorima agar bekas luka nya lebih cepat sembuh dan tersamarkan.
"Karma-kun bagaimana apa masih sakit?" ucap Kuroko sembari menaruh sarapan Akashi di meja sisi kasur Akashi,
"Sudah tidak sakit, Ayah. jadi tolong jangan memasang wajah seperti itu, hmp" ucap Karma tersenyum.
". . ." Kuroko mengambil salep dari tangan Karma lembut lalu dialah yang mengolesinya.
"Aku sendiri yang memutuskan untuk menerima siraman itu, padahal aku bisa menghindar kalau aku mau" ucap Karma,
"Lalu mengapa kau tak menghindar?" ucap Kuroko mengolesi wajah Karma lembut.
"Karena kalau aku menerima kemarahan, Ayah.
setidaknya ayah tak akan membuangku karena merasa bersalah atas luka ini" ucap Karma,
"Tapi kau bisa saja terluka lebih parah dari ini!?" ucap Kuroko tak habis pikir atas apa yang Karma katakan,
hanya karena Emperor tidak suka dengan Nagisa lalu mengangkat Karma sebagai anak, dan membuat Kuroko tak menyukai Karma,
tak berarti Emperor akan membuang Karma bukan, itulah yang ada di pikiran Kuroko.
"Karena sebentar lagi Tou-san akan menikahi Ayah secara resmi, maka Nagisa akan menjadi kakakku" ucap Karma seperti ada sesuatu yang di pendam.
Pat pat pat
"Syukurlah, Akashi-kun memilikimu di sisinya selama 15 tahun ini" ucap Kuroko mengusap rambut Karma lembut dan tiba tiba air mata Karma turun seketika, membuat Kuroko langsung memeluk tubuhnya dan mengusap punggung Karma lembut layaknya orang tua.
.
.
.
Di tempat lain,
"kau pasti akan menikah dengan Ayah, bukan?" ucap Nagisa.
"Ya kau benar, hmp" ucap Emperor tersenyum sambil menyetir.
"Aku mengerti mengapa kau tidak menginginkan ku awalnya" ucap Nagisa sadar diri,
"Saat itu aku tidak berfikir seperti itu, aku hanya terkejut-" ucap Emperor,
"Kau kini sudah memiliki Karma-kun, lalu tak ada alasannya kau inginkanku bukan?
Karena itu bisakah aku tetap tinggal di-" ucap Nagisa, tiba tiba Emperor menepi di pinggir jalan, Emperor mengambil kedua tangan Nagisa lalu menggengam begitu lembut, menatap ke arah Nagisa dalam dengan tatapan lembut,
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Rose Modern Kingdom
FantasyDi suatu negeri di masa kerajaan terdapat seorang Emperor, Akashi Seijuuro yang begitu membenci Istrinya, Kuroko Tetsuya, sedang di dunia lain, masa modern terdapat seorang ketua OSIS, Akashi Seijuuro begitu tergila gila dengan Kuroko Tetsuya, namun...