3. Kingdom

3.7K 476 18
                                    

Namun saat malam ketika Furihata Kouki memberikan makan malam pada Kuroko, karena Kuroko yang di dunia ini memiliki rambut yang panjang dan indah.

PRAKK

"Yang mulia?

Apa yang, yang mulia lakukan,

memotong rambut bagi keluarga kerajaan adalah kejahatan besar,

ha-hamba pasti akan di hukum mati" ucap Furihata melihat Kuroko memotong rambutnya seperti saat dia masih di dunianya yang dahulu,

"Kau tidak akan di hukum, Furihata-kun" ucap Kuroko berjalan ke arah Furihata mencoba menenangkan, namun bukan namanya kerajaan kalau sang raja tidak tahu apa yang terjadi.

BRUKKK!!!!

"TETSUYA!?" pintu kamar Kuroko di buka dengan kasar, menampakkan kemarahan Akashi melihat rambut sang ratu di potong begitu pendek.

". . ." Kuroko menatap Akashi bagai menatap iblis yang tengah mendekat.

"APA KAU YANG MEMOTONG RAMBUTNYA?

PELAYAN TAK TAHU-!" Akashi datang dengan pedang di tangannya, di luar ada Kagami yang tidak bisa berbuat apa apa, karena dia adalah orang yang mulia, tidak mungkin dia menentang raja.

"Aku yang melakukannya, dengan gunting yang mulia" ucap Kuroko melindungi sang pelayan yang tengah ketakutan setengah mati.

"KA-KAU?" Akashi tidak bisa lagi berkata apa apa, kepalanya sudah sangat sakit, dia tahu Kuroko sangat tidak menginginkan berada di istana ini, namun bukan berarti dia harus menghina Akashi seperti ini.

"Aku tidak menghina yang mulia (jawabnya polos),

rambutku sangat panjang, jadi aku memotongnya" ucap Kuroko polos,

"Ya-yang mulia~" ucap Furihata Kouki ketakutan setengah mati, tidak mengerti mengapa sang ratu tetap berkata seperti memotong rambut itu bagaikan hal yang kecil.

"Rambut adalah simbol panjang umur dan kehormatan!

dengan kau memotongnya berarti kau mendoakan cepat mati dan memohon kesusahan!

hmp!" ucap Akashi menarik wajah Kuroko kasar.

"Ignite pass!" ucap Kuroko pelan, memutar tangannya di perut Akashi, alhasi tubuh Akashi terpelanting kebelakang namun tentu bukan raja namanya kalau terlalu mudah jatuh,

"Apa yang kau lakukan, hmp!" kini AKashi benar benar marah.

"Kalau mau menghukum, hukum aku jangan pelayan ku" ucap Kuroko menatap lurus pada Akashi.

"Hmp, hukuman kah (Akhirnya dia bisa sedikit tenang)"

SLAPPPP!!!

pedang Akashi menancap indah di bahu Kuroko, dan pada saat itulah Kuroko tahu bahwa dunia ini adalah nyata.

"Egh!!??" pedang itu di tancap begitu dalam, bahkan darah Kuroko mengenai jubah kerajaan Akashi, dia menancapkan pedang begitu lama sampai bahu Kuroko mulai mati rasa baru Akashi mencabut pedangnya.

Sesaat kemudian, tiba tiba tubuh Kuroko yang syok tak mambu untuk berdiri kembali, Furihata yang melihat itu mulai khawatir.

"Yang mulia?" Furihata langsung menahan tubuh Kuroko yang sangat ringan itu agar tidak membentur lantai.

"Kau minggir!

Jangan buat aku mengulanginya lagi!

apa yang aku katakan adalah mutlak!" ucap Akashi hendak menebas kepala sang pelayan, namun-

Bloody Rose Modern KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang