"Apa yang kau lakukan, Seichi-ouji" ucap seseorang yang tak asing di telinga Seichi.
"Se-iya-nii?
Seiya-nii sama, yamete kudasai?
ouji? watashi tada Seichi desu" ucap Seichi kesal di panggil pangeran, Momoi yang melihat suasana langsung melangkah sedikit jauh dari Seichi dan Seiya, dan pergi ke taman yang sedikit berjarak dengan para pangeran.
"Ja, Seichi.
Seichi, mengenai waktu kemarin, warukatta" ucap Seiya mengusap kepala Seichi layaknya seorang kakak.
BLUSHHHH!!!
Seketika Seichi mengingat apa yang terjadi waktu dia mengalami heat untuk pertama kali,
". . ."
"Bolehkah aku membantu?" ucap Seiya,
"menanam? Seiya-nii mau membantu ku menanam?" ucap Seichi sedikit terkejut.
"Bolehkah?" ucap Seiya bertanya dengan sopan,
"Emp" dan Seichi menjawab dengan anggukan, dan blush di wajah, ini kali pertama Seichi berbicara dengan akrab.
"Arigatou" ucap Seiya mulai membantu Seichi menanam beberapa tanaman herbal dan beberapa tanaman yang tidak hanya untuk obat, tetapi untuk masakan juga.
.
.
.
Pukul 12 siang, sudah waktunya makan siang, Momoi mendekati Seichi dan Seiya,
"Yang mulia, sudah waktunya makan siang, saya sudah menyiapkan onigiri dan beberapa makanan yang Seichi-ouji sama minta" ucap Momoi,
"Seiya-nii, mau makan siang bersamaku?" ucap Seichi malu malu nanya nya,
"Warui, aku harus menemani latih tanding putra mahkota" ucap Seiya mulai berdiri dan mengusap rambut Seichi lembut setelah mencuci tangannya tentu.
"Putra mahkota?" ucap Seichi bingung kenapa Seiya begitu formal padahal mereka sudah mengabiskan waktu bersama selama 15 tahun sedangkan Seichi saja baru masuk ke istana beberapa waktu belakangan ini.
"Hai, Akashi Seiji.
aku harus segera lapangan latihan, ja mata nee" ucap Seiya lalu bergegas pergi tanpa mengambil satupun makanan yang di bawa momoi.
"Emp, a-anoo nii-sama" ucap Seichi membuat Seiya berhenti melangkah.
"Ada apa?
Seichi" ucap Seiya,
"Makan malam, makan malam bersama mau tidak?" ucap Seichi dengan suara kecil.
"Wakatta" ucap Seiya tersenyum lembut dan itu membuat Seichi semakin tersipu,
BLUSHHHH
.
.
.
Namun saat siang berganti malampun, Seiya belum datang memberi kabar, akhirnya Seichi meminta momoi untuk mencari tahu mengapa Seiya tidak juga menepati janji untuk makan malam bersamanya,
"Seichi-ouji sama,ouji-sama" ucap Momoi datang dengan berlari masuk ke dalam pavilium Kuroko.
"Momoi-san ada apa?
berhentilah berteriak seperti itu" ucap Seichi,
"Ini, Seiya-ouji sama terkena kasus" ucap Momoi terengah engah karena kelelahan berlari.
"Kasus? Seiya-nii?"
"Kata prajurit dan pelayan yang ada di lapangan latihan, saat latihan bersama putra mahkota dengan pedang kayu,
Seiya-ouji tak sengaja mengenai kepala Seiji-ouji,
sampai saat ini kesadaran putra mahkota masih belum kembali,
bahkan Empress dan Emperor kini masih bersama Seiji-ouji sedang Seiya-ouji terus mengatakan kalau ini adalah dirinya yang salah" ucap Momoi.
"Momoi-san, temani aku.
sekarang aku akan ke pavilium putra mahkota" ucap Seichi.
"Wa-wakarimashita" ucap Momoi.
.
.
.
"Pangeran Seichi tiba" ucap penjaga di depan pintu kediaman putra mahkota.
"Seichi-ouji?" ucap Empress terkejut,
"Yang mulia, bagaimana keadaan putra mahkota" ucap Seichi,
"Kalian keluarlah, tinggalkan keluarga kerajaan saja" ucap Akashi,
". . ." Seiya hanya diam saja, membungkam apa yang sebenarnya terjadi,
"Yang mulia-
iie, Tou-sama boleh kah aku melihat kondisi, nii-sama" ucap Seichi serius, untuk sesaat Akashi menatap emperess lalu sang ratu mengangguk.
"Wakarimashita" ucap Emperor mempersilahkan Seichi untuk memeriksa,
Seichi naik ke atas kasur di saat Seiji masih tak sadarkan diri, Seichi memeriksa kepala Seiji dengan seksama.
"Hmp?" namun ada yang aneh karena luka Seiji memang ada di bagian depan kepala namun bagian belakangnya lebih parah, Seichi memeriksa mata Seiji dan beberapa pemeriksaan yang tak di lakukan oleh kepala tabib sementara tadi.
"Bagaimana Seichi?" ucap Empress, namun bukannya langsung menjawab Seichi justru menatap Seiya sinis dan hasilnya Seiya mengalihkan pandangannya,
Lalu Seichi melangkah ke depan Seiya, dan menyibak rambut bagian depan Seiya yang cukup panjang sampai menutupi setengah keningnya.
"Seiya?" Empress terkejut melihat luka memar di kening Seiya yang cukup parah,
"Seichi, apa maksudnya ini? Hmp" ucap Akashi.
"Aku yakin tou-sama juga tahu apa yang sebenarnya terjadi setelah melihat luka nii-sama tachi" ucap Seichi.
". . ."
"Seiya bisa ceritakan semuanya pada kami?" ucap Empress memasang wajah khawatirnya,
"Kami, iie maksudku, aku dan putra mahkota tengah berlatih pedang kayu, cukup sengit.
kami berdua sama sama mengincar kepala namun, putra mahkota berhasil menangkisnya dengan tangan kirinya, sehingga benturan antara kepala dan pedang tidak terkena terlalu keras,
tapi aku tidak sempat melindungi kepalaku dengan tangan akibatnya aku tumbang kebelakang, tanpa tahu ternyata aku sudah berada di ujung lapangan dan hanya ada tangga yang menurun ke bawah dengan tinggi 1,5 meter,
tentu aku harusnya jatuh tetapi putra mahkota menarik tanganku ke arahnya dan kami berdua terjatuh dari atas lapangan,
dengan putra mahkota melindungi kepala ku, dan akhirnya seperti yang bisa di lihat, Putra mahkota tak sadarkan diri sampai saat ini" ucap Seiya menjelaskan,
"Gegar otak?" gumam Akashi,
'Apa di jaman ini bisa di obati' ucap Akashi yang sebenarnya dari dunia masa depan.
"Tou-sama?
Hai, benar yang di katakan tou-sama.
kemungkinan Seiji-nii sama mengalami gegar otak ringan,
sekarang kita hanya bisa menunggu Seiji-nii bangun,
setelah bangun 1-3 minggu harus menghindari kegiatan berat.
ada kemungkinan Seiji-nii sama akan lebih mudah stress dan ada saat dimana tiba tiba kehilangan keseimbangan, tetapi yang penting Seiji-nii harus beristirahat" ucap Seichi,
"Ini salahku, kalau terjadi sesuatu pada putra mahkota maka-" ucap Seiya,
"Seiji, Seiya dan Seichi adalah anak kami,
mau putra mahkota atau bukan, kalian memiliki derajat yang sama di mata kami" ucap Emperor.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Rose Modern Kingdom
FantasyDi suatu negeri di masa kerajaan terdapat seorang Emperor, Akashi Seijuuro yang begitu membenci Istrinya, Kuroko Tetsuya, sedang di dunia lain, masa modern terdapat seorang ketua OSIS, Akashi Seijuuro begitu tergila gila dengan Kuroko Tetsuya, namun...