Part Kingdom end #8

728 72 6
                                    

"Seichi bangunlah, hmp" ucap Seiji menyentuh wajah Seichi yang sedari tadi menghadap ke tubuh Seiya.

"Hmppp~?" Seichi terbangun saat dia sudah berada di gendongan Seiji, dan Seiya tengah mempersiapkan air hangat untuk mandi mereka bertiga.

"Apa yang mulia tidak apa apa mengangkat tubuh Seichi?" ucap Seiya ingat kalau cedera Seiji belumlah sembuh,

"Berhentilah memanggilku yang mulia, ataupun putra mahkota, hmp" ucap Seiji kini mulai turun ke kolam pemandian air panas yang ada di kamarnya.

"Wakarimashita, nii-sama" ucap Seiya akhirnya berani setelah mendapatkan ijin dari Seiji.

"Engh~?" Seichi akhirnya bangun perlahan dan ada dalam pelukan Seiji,

"Kau sudah bangun, Seichi.

Kita harus segera ke alua kerajaan, karena hari ini akan menjadi hari penobatan kita" ucap Seiya mengelus wajah Seichi.

"Penobatan egh?" saat perutnya tertekan, dia merasa ada sesuatu yang keluar dari holenya, dan wajahnya mulai merah padam karena malu.

"penobatan aku dan Seiya menjadi putra mahkota, dan kau yang akan menjadi permaisuri kami, hmp" ucap Seiji santai, namun sepersekian detik Seichi menyentuh perutnya dan mulai merintihkan air mata,

"Kenapa kau menangis Seichi, apa kau tidak menyukainya?" ucap Seiya sedikit panik lalu mencoba menenangkan si bungsu.

"Perutku terasa aneh dan, sesuatu terus keluar dari belakang ku~" ucap Seichi mencoba menghapus air matanya, dan Seiji dengan senyuman di wajah langsung memasukkan jarinya kembali ke hole Seichi,

Seichi yang merasa susatu kembali masuk, padahal holenya masih memerah dan bengkak, akibat ulah kedua kakaknya ini, tak bisa menahan erangan dan mulai melas lagi,

"Apa yang kau lakukan, Seiya?

Hmp?

Bisakah kau membantuku untuk membuat Seichi lebih baik?" ucap Seiji.

"Seichi, sumimasen~" ucap Seiya berbisik lembut sambil menyentuh kening Seichi dengan bibirnya, sedang hembusan hapas Seiji di telinga Seichi juga tak kalah bergairahnya.

"Nii- ahhh enghh ahh ahhhh~

mo~ ii~" ucap Seichi mencengkram bahu Seiya, disaat satu jari Seiya dan satu jari dari Seiji, mencoba mengeluarkan sisa sisa cairan milik mereka berdua, meski sebenarnya Seiji tak ingin melakukan itu.

5 menit kemudian, Seiya dan Seiji akhirnya mengeluarkan jari mereka di hole Seichi.

"Hahhh ahhhh ahhhh~" Seichi terengah engah pelan dan akhirnya lemas,

"Bagaimana apa sekarang sudah baikan, hmp?" ucap Seiya lembut mengelus perut Seichi, dan Seichi hanya bisa mengangguk pelan,

"Baiklah sebaik nya kita segera mandi atau terlambat ke aula istana karena hujan akan segera turun"

DWARRRR!!!

Mendengar itu Seichi langsung menyandarkan diri ke tubuh Seiji, karena takut dan terkejut.

"Apa kau takut Seichi?" ucap Seiya tampak khawatir.

". . ." dan tubuh Seichi gemetaran karena ketakutan,

"Jangan takut, jangan khawatir, Seichi.

di dunia ini selama ada kami, maka tak ada yang harus kau takuti" ucap Seiji menyisipkan kedua tangannya di pinggang si bungsu.

"Nii-sama benar, karena itu berhentilah ketakutan, hmp" ucap Seiya tersenyum lembut lalu menyentuh kedua pipi Seichi dengan tangannya.

.

Bloody Rose Modern KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang