[6.0]

1.6K 262 36
                                    

Jika boleh berbicara jujur, bukan kemauan Hyunjae untuk mempunyai sifat buruk seperti ini. Dia punya banyak alasan dan sebuah kisah buruk dimana ia sendiri yang menjadi pemeran utama didalamnya.

Awalnya sang Ibu kandung menyayanginya, apapun yang Hyunjae mau pasti dikabulkan oleh beliau. Namun, seiring berjalannya waktu, semua mulai berubah. Ibunya menyalahkan Hyunjae atas semua penderitaan dari pernikahannya dengan sang Ayah yang mulai renggang. Setiap hari, Hyunjae kecil harus mendengar pertengkaran antar kedua orang tuanya dan di usianya yang masih dini, ia telah mengerti akan kata yang tidak seharusnya ia ketahui di umurnya yang masih belia akibat dari perdebatan orang tuanya.

Darisana Hyunjae tau jika ia adalah anak yang tidak diinginkan oleh sang Ibu maupun sang Ayah. Kehadirannya adalah sebuah ketidaksengajaan. Hyunjae adalah alasan dari pernikahan tanpa cinta dari orang tuanya.

Sehingga sang Ibu memutuskan untuk menyerah dengan pernikahannya. Hyunjae terus memohon agar sang Ibu membawanya, namun yang ia dapatkan adalah sebuah dorongan kuat oleh Ibunya sendiri sehingga tubuh mungilnya terjatuh di atas lantai marmer dari rumah Ayahnya.

"Seharusnya aku tidak melahirkanmu!"

Hyunjae adalah anak yang tidak segampang itu untuk menangis. Bahkan ucapan sang Ibu tersebut sama sekali tidak membuatnya menitikkan setetes pun air mata. Hyunjae tau itu, Hyunjae pernah mendengar sang Ibu mengatakannya dari belakangnya. Maka ia tidak heran jika akhirnya Ibunya benar-benar mengatakannya kali ini di depannya langsung.

Sekarang Hyunjae tinggal di rumah Ayahnya. Sang Ayah tidak beda jauh dengan sang Ibu. Mereka jarang mengobrol, bahkan saat Hyunjae remaja sering pulang malam pun, beliau sama sekali tidak memedulikannya. Kehidupan Hyunjae memang dijamin oleh sang Ayah, namun mereka tidak lebih dari dua orang asing yang tinggal di atas atap yang sama.

Dan kemudian, kehadiran mereka merubah semua suasana dingin dan sepi yang melingkupi rumahnya. Ayahnya tersenyum. Senyuman yang selama ini tidak pernah sang Ayah tunjukkan kepadanya.

Hyunjae merasa diabaikan untuk yang kesekian kalinya.

Wanita itu adalah sosok yang selama ini Ayahnya cintai. Bahkan sebelum Ayahnya bertemu dengan Ibunya. Mereka ternyata sama-sama menikahi orang yang salah.

Ia juga membawa anak yang lebih muda satu tahun dari Hyunjae. Kehadirannya membawa kehangatan tersendiri bagi keluarganya. Senyuman khas anak-anak tersebut ternyata membawa pengaruh positif bagi keduanya.

Hingga keputusan Ayahnya sudah bulat. Ia benar-benar akan menikahi Ibu dari anak itu secepatnya tanpa mempertimbangkan persetujuannya terlebih dulu.

Lee Juyeon. Hyunjae baru mengetahui namanya tatkala anak itu bergerak untuk menghampirinya dan berkenalan langsung dengannya. Ironisnya, sang Ayah baru menyadari akan keberadaannya dan calon istrinya itu sepertinya tidak tau jika orang yang ingin dinikahinya tersebut ternyata juga sudah punya anak seperti dirinya.

Hyunjae mengabaikannya. Tidak peduli dengan reaksi yang dikeluarkan oleh Juyeon dan sebuah teriakan murka dari Ayahnya yang kesal dengan tingkah arogannya. Anehnya, Juyeon tidak berhenti sampai disana. Bocah dengan hidung bangir tersebut nyatanya lebih gigih dalam mendapatkan perhatiannya dari yang ia duga selama ini.

Ketika tiba dari akhir penderitaannya, Hyunjae diam-diam mengulas senyum tipis diwajah rupawannya. Di umur yang sudah memasuki remaja, ia berhasil membuat dua orang sekaligus terlibat dalam kecelakaan maut yang disebabkan oleh ulahnya sendiri. Senyumannya kian melebar ketika melihat Juyeon nampak terpukul dengan ulahnya dan menangis tanpa henti ketika Hyunjae melakukan playing victim dengan bertingkah seolah-olah tidak menduga hal itu akan terjadi.

Hari demi hari setelah kepergian dari orang tuanya Hyunjae lalui dengan menyiksa Juyeon demi kepuasannya sendiri. Beralasan jika ia tidak terima ketika Juyeon tumbuh dengan kebahagiaan yang mengelilingi hidupnya ketimbang Hyunjae yang hidup karena sebuah kesalahan dan harus menerima beban mental di masa kecilnya.

Tapi, ia tidak menyangka jika ternyata itu berdampak pada ketidakseimbangan psikologisnya. Hyunjae mulai terganggu dengan semua perasaan aneh yang timbul setelah ia melihat Juyeon pingsan setiap mendapat siksaan darinya.

.
[Tbc]
.

Mau main tebak-tebakkan?

Invictus +MiljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang