Tiga minggu sudah Hyebin berada di Paris, dan pada saat awal kedatangannya ini, dia merasa sangat merindukan kedua orang tuanya. Karena kemampuan bahasa Perancisnya yang belum begitu baik, maka dia diharuskan mengikuti kelas persiapan terlebih dahulu, dan saat dia sedang belajar, telepon yang ada di apartemennya berbunyi.
"Hello?" jawab Hyebin dengan suara pelan.
"Allo! Purrais je parler a Hyebin, s'il vous plait? (Hello! Bisa bicara dengan Hyebin?)"
Hyebin mencoba mengerti apa yang dikatakan orang itu karena saking cepatnya dia berbicara. "C'est lui qui a l'appareil (Dengan saya sendiri)," Hyebin menjawab dengan grogi sambil menerka-nerka.
"Hyebin-a, ini aku Seungho, anak dari Song Seunghun. Tadi aku kira room-mate kamu, jadi aku menggunakan bahasa Perancis."
"Ah, gwaenchanayo, aku memang sedikit grogi, karena biasanya yang menghubungi hanya Appa dan Eomma saja."
Terdengar tawa Seungho di seberang sana. "Apa kabar? Bagaimana? Sudah merasa betah di Paris?"
"So far aku baik-baik saja. Sudah minggu ketiga dan sudah mulai beradaptasi, walau masih homesick. Things are so different down here," ujar Hyebin sambil berusaha mengingat wajah anak Song Seunghun yang satu ini. Di foto keluarga yang saat itu Hyebin lihat, wajah anak ini terlihat biasa saja, jika dibandingkan dengan kakaknya.
"Sorry baru menghubungimu, aku baru kembali dari New York. Selama summer aku mengikuti internship. Itulah kelebihannya belajar di Parsons, kita memiliki kesempatan besar untuk magang di rumah mode dunia, dan kita juga akan banyak bertemu dengan guest lecture yang sekelas perancang dunia."
"Sounds good," kata Hyebin singkat. Dia sedikit heran, betapa orang ini sangat banyak bicara, berbeda sekali dengan kakaknya yang pendiam.
"Lalu, apa yang akan kau lakukan hari ini?"
"Aku tadi sedang baca-baca saja sambil mengerjakan tugas. Namanya juga kelas bahasa, jadi kegiatanku hanya mengerjakan tugas, membaca artikel, dan membuat laporan ketika jalan-jalan ke museum."
"Di Alliance Francaise, ya?"
"Iya."
"Sore ini mau jalan-jalan denganku? Sekaligus kita bisa makan malam."
"Ide yang bagus," Hyebin senang karena akhirnya dia memiliki teman juga.
"Okay tunggu aku di tempatmu, tiga puluh menit lagi aku datang ke sana," ujar Seungho mengakhiri pembicaraannya dengan Hyebin. Dia harus segera bersiap untuk menjemput gadis yang menurut ibunya cantik sekali.
-oo0oo-
Saat terdengar bel apartemennya berbunyi, Hyebin segera berjalan ke arah pintu dan mengintip dari lubang pintu untuk melihat bagaimana wajah Seungho, adik Joongki. Seorang lelaki tinggi, berbadan sedang, berwajah tirus oriental memandang ke arah pintu dengan wajah tidak sabar.
Hyebin yang sebenarnya sudah siap dari sepuluh menit yang lalu, bergegas membukakan pintu. Hari ini Hyebin mengenakan t-shirt berwarna putih, skiny jeans, sepatu sneakers dan tas berwarna putih. Rambut panjangnya dia biarkan terurai.
Saat pintu terbuka, Hyebin bisa melihat Seungho sedikit melongo karena terpesona dengan kecantikan makhluk yang ada di hadapannya saat ini. "Oh la la... Cantik sekali, belum pernah aku melihat gadis Korea yang cantik seperti ini di Paris," gumam Seungho dalam hati.
"Song Seungho?" tanya Hyebin yang berhasil menarik Seungho kembali ke alam nyata.
Seungho buru-buru memberikan senyuman andalannya pada Hyebin. "Yoo Seungho," ujarnya sambil mengulurkan tangannya ke arah Hyebin. Tampak gadis itu mengerutkan keningnya. Seungho sudah biasa dengan hal ini dan dia kembali tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
HyeJoong Story
FanficJang Hyebin sudah jatuh hati pada sosok dingin Song Joongki sejak awal pertemuan mereka, tapi ada tembok besar yang menghalangi di antara mereka berdua, sanggupkah mereka melewati tembok besar tersebut? HyeJoong story berisi cerita-cerita pendek ya...