Sera menatap berkas-berkas yang ada di hadapannya dengan tatapan nanar. Tulisan yang ada dibagian atas berkas tersebut sangat menyakitkan indera penglihatannya. SURAT CERAI. Dada Sera bergemuruh. Rasa kesal, kecewa, marah, dan sedih bergumul jadi satu. Dia sama sekali tidak menyangka kalau pada akhirnya akan seperti ini. Dulu dia memang sempat berpikiran untuk mengakhiri semuanya, tapi kenapa saat semuanya menjadi kenyataan, terasa sangat menyakitkan.
Sera tahu ini semua pasti karena sosok wanita itu. Apa sekarang mereka memutuskan untuk kembali? Tapi kenapa harus sekarang? Sera merasa ini semua tidak benar. Selama tiga bulan ini, dia selalu melakukan dan memberikan yang terbaik untuk suaminya ini. Bahkan dia yang biasanya suka menggunakan make-up yang cukup tebal, buru-buru merubahnya menjadi make-up natural, saat mengetahui kalau suaminya itu tidak menyukai wanita yang suka berdandan.
Sera memberikan semua cintanya untuk pria itu, tapi apa yang pria itu berikan untuknya? PERPISAHAN. Ironis. Bagaimana mungkin suaminya itu bisa begitu berhati dingin? Sera tidak menyangka kalau suaminya itu akan melakukan hal keji seperti ini padanya. Bagaimana mungkin pria itu bisa tidak mengetahui perasaan seorang wanita? Sera kira selama ini dia bisa mengerti perasaan pria, tapi ternyata perkiraannya salah. Dia sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana perasaan seorang pria.
"Kau hanya perlu menanda tanganinya saja, dan semuanya akan diurus oleh pengacara Park."
Suara dingin yang berasal dari belakangnya membuat Sera menoleh melewati bahunya. Pria berhati dingin itu sudah berdiri di sana dengan membawa sebuah koper besar. Tampaknya dia akan meninggalkan Sera seorang diri di sini.
"Selama proses perceraian kita, aku akan tinggal di apartemen baru, dan kau bisa tinggal di sini, karena aku memberikannya untukmu, anggap saja hadiah perpisahan kita," ujarnya dengan tidak berperasaan.
What? Hadiah perpisahaan? Pria ini benar-benar tidak mempunyai hati. Cepat, Sera bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati pria itu.
"Kenapa kau melakukan ini padaku, Joongki-ssi?" sekuat mungkin Sera menahan suaranya agar tidak bergetar.
Joongki tersenyum sinis dan menatap Sera dengan tatapan mengintimidasi seperti biasanya. "Bukankah selama ini tidak pernah ada cinta di antara kita? Jadi buat apa kita terus bertahan dengan kepura-puraan ini?"
"Siapa yang mengatakan tidak pernah ada cinta di antara kita?" tanya Sera sengit. "Kau ini suamiku, dan aku mencintaimu."
Sera meraih tangan Joongki dan menggenggamnya. "Aku minta maaf untuk semua kesalahanku, aku juga akan berusaha mengerti dirimu, tapi aku mohon kita jangan bercerai, I love you, Joongki-ssi. Aku benar-benar mencintaimu," ujar Sera dengan wajah memohon.
"Aku tidak akan melarangmu untuk merokok, aku juga tidak akan meributkan kalau kau pergi ke club, aku tidak akan membatasimu lagi," tambah Sera dengan suara bergetar. "Aku akan berubah menjadi seperti yang kau inginkan, Joongki-ssi. Kau lihat, sekarang aku tidak pernah lagi menggunakan make-up tebal, aku selalu belajar membuatkan makanan kesukaanmu. Apa itu tidak cukup?"
"Aku tidak akan mempermasalahkan kalau kau pulang terlambat, sampai larut malam pun, aku akan selalu menunggumu, asalkan kau berjanji untuk kembali ke rumah ini, dan tidak bercerai denganku," airmata yang sejak tadi Sera tahan, tumpah membasahi pipinya yang mulus. Dia akan berusaha semampunya untuk mencegah Joongki menceraikannya. Bagaimana pun pria ini adalah suaminya, dan dia sangat mencintainya. Tidak akan pernah dia biarkan Joongki kembali pada cinta lamanya Jang Hyebin.
Joongki kembali tersenyum sinis dan menghempaskan tangannya sampai terlepas dari genggaman tangan Sera. "Semuanya tidak akan berubah, Sera-ssi. Sampai kapanpun aku akan terus dan tetap mencintai Hyebin. Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan hatiku."
Ucapan Joongki tersebut bagaikan garam yang ditaburkan pada luka yang masih basah. Sakit. Perih.
"Aku rasa tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Kalau kau sudah selesai menanda tanganinya, biar pengacara Park yang mengambilnya kemari. Sampai jumpa di persidangan, Hwang Sera-ssi," Joongki menarik pegangan kopernya dan pergi meninggalkan Sera begitu saja.
"Song Joongki-ssi!!" teriak Sera tetapi pria dingin itu terus berjalan ke luar dari rumah besar mereka.
"Walaupunini menyakitkan, aku akan tetap mencintaimu. Miwo-do saranghanikka, Song Joongki-ssi," raung Sera.
KAMU SEDANG MEMBACA
HyeJoong Story
FanfictionJang Hyebin sudah jatuh hati pada sosok dingin Song Joongki sejak awal pertemuan mereka, tapi ada tembok besar yang menghalangi di antara mereka berdua, sanggupkah mereka melewati tembok besar tersebut? HyeJoong story berisi cerita-cerita pendek ya...