I Have a Lover

22 0 0
                                    


"Jang Hyebin!"

Suara berat yang sangat Hyebin kenali, memasuki gendang telinganya. Dan suara berat itu berhasil membuat tubuhnya menegang seketika. Perlahan Hyebin menoleh melewati bahunya dan mendapati kebenaran yang sangat mengejutkannya. Pria yang tadi baru saja dia doakan dan selalu menjadi penghuni tetap pikirannya tengah berdiri di sana sambil tersenyum. Dia masih tampak gagah dalam balutan coat panjang berwarna hitam, yang membuat jantung Hyebin berdesir.

"Long time no see," ujarnya sambil berjalan mendekati Hyebin.

"Song Joongki-ssi?"

-oo0oo-

"Are you still alone?"

Pertanyaan dari Joongki tadi mau tidak mau membuat Hyebin tersenyum kecil. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya pada Joongki? Terjadi peperangan di dalam batin Hyebin.

"No, actually I have someone to love now, and I love him."

"Nugu? Seungho?" tanya Joongki lagi.

"Bukan, tetapi pria lain," jawab Hyebin. Joongki menatap tepat ke manik mata Hyebin, mencari kebenaran. Pria itu tampak khawatir.

"Hyebin-ah, sebenarnya aku memiliki teman yang ingin aku kenalkan padamu, dan aku rasa kalian cocok," ujar Joongki sambil menyesap minumannya.

Hyebin mendengus pelan. "Bukankah tadi aku sudah mengatakan kalau saat ini aku sudah memiliki kekasih, dan aku sangat menghargainya."

"Really?" Joongki masih tidak percaya. "So, seperti apa kekasihmu itu?" tanyanya.

"Hanya aku yang bisa melihatnya, dan dia hanya tampak di mataku. Aku akan terus merahasiakannya," jawab Hyebin lancar. Tanpa Joongki sadari, saat ini Hyebin sedang berjuang sekuat tenaga menahan airmata yang menggenangi matanya.

"Pria beruntung itu adalah kamu, Song Joongki-ssi," gumam Hyebin dalam hati.

"Aneh," gumam Joongki.

Hyebin kembali mendengus. "Aku tidak mau terlalu serakah, Joongki-ssi. Aku hanya ingin mencintainya dengan caraku saja."

Kening Joongki berkerut kebingungan. Hyebin menyambar gelas yang ada di hadapannya dan menegak minumannya sampai tinggal setengah. Dia butuh suplai air lebih banyak, untuk menenangkan dirinya.

"Sekarang kau tidak perlu mengkhawatirkanku lagi, Joongki-ssi. Saat ini aku sudah tidak sendiri," ujar Hyebin. "Suatu saat nanti, aku pasti akan mengenalkannya padamu," tambah Hyebin sambil beranjak dari duduknya. Dia sudah tidak sanggup lagi menahan airmata yang sejak tadi berdesakan ingin keluar.

"Jal ga," Hyebin langsung meninggalkan Joongki duduk sendirian di tempatnya.

Begitu berada di luar café, airmata yang sejak tadi Hyebin tahan, tumpah membasahi kedua pipinya yang putih.

"Joongki-ssi, apakah kau bisa mendengar apa yangdikatakan oleh airmataku? Pria beruntung yang menjadi penghuni isi hatiku ituadalah kamu," gumam Hyebin sambil menghapus airmatanya yang terus turun.

HyeJoong StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang