Mentari pagi masuk memenuhi kamarnya yang berpenerangan rendah. Kamu masuk ke dalam ruangan itu dan tidak sengaja melihatnya masih tenggelam bersama mimpinya. Melihat wajah tenangnya saat tertidur membuat hatimu menghangat sekaligus sakit. Apakah dia juga merasakan apa yang kamu rasakan saat ini? Ehm... Sepertinya tidak. Setelah menyiapkan airnya untuk mandi juga pakaiannya, kamu beranjak meninggalkan kamarnya dan melakukan pekerjaanmu yang lain.
Kamu berharap kalian bisa menyerah saja pada keadaan ini, karena sepertinya, hal ini memang yang terbaik untuk kalian, karena sejak awal tidak pernah ada cinta di antara kalian berdua. Pernikahan ini mutlak keinginan kedua orang tua kalian saja.
-oo0oo-
"Aku berangkat dulu," ujarnya sambil beranjak dari duduknya. Kalian baru saja selesai sarapan. Ralat, sebenarnya dia yang sedang sarapan, dan kamu hanya memperhatikannya saja. Berharap dia berbicara denganmu, tetapi sampai suapan terakhir sup cream yang masuk ke mulutnya, hanya denting sendok beradu dengan piring saja yang terdengar.
Kamu ikut beranjak dari duduk dan bermaksud untuk mengantarnya, tapi seperti biasa dia selalu mencegahmu, dan tanpa memberikanmu ciuman seperti yang seharusnya diberikan seorang suami pada istrinya, dia pergi meninggalkanmu begitu saja.
"I love you, Joongki-ssi," gumammu saat mendengar pintu rumah yang tertutup. Kamu selalu memastikan jarak aman untuk mengucapkan kata-kata magis itu, jarak aman agar dia tidak mendengarnya. Ya Tuhan, sampai kapan kalian akan bertahan dengan ini semua? Bagaimana mungkin kamu bisa jatuh cinta pada pria dingin yang bahkan sama sekali tidak pernah mencintaimu?
-oo0oo-
Malam itu kamu sedang sibuk membuatkan makan malam untuknya, dan saat sedang sibuk memotong sayuran kamu merasakan kehadirannya di belakangmu. Ekor matamu mengikutinya yang sedang berjalan mengambil gelas dan menuangkan juice kesukaannya ke dalam gelas.
"Malam ini kau menyiapkan apa?" tanyanya yang membuatmu terlonjak. Kamu menoleh dan mendapatinya tengah berdiri di sebelahmu, dengan jarak yang sangat dekat, sehingga kamu bisa menghirup wangi sabun yang keluar dari tubuhnya.
"Oh Tuhan, please don't stand so close, aku kesulitan bernapas," umpatmu dalam hati.
"Steak," jawabmu singkat sambil mundur beberapa langkah menjauh darinya.
"Ehm, sepertinya enak," gumamnya, setelah itu dia pergi meninggalkanmu sendirian di dapur, membiarkanmu bisa bernapas dengan lega.
"Joongki-ssi, aku akan memberikan semua yang aku miliki sampai akhirnya kau mengerti seberapa besar rasa cintaku padamu," ujarmu pelan.
Sampaikapanpun kamu akan terus menunggunya sampai mencintaimu. Kamu yakin jarak yangtercipta di antara kalian akan hilang suatu hari nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
HyeJoong Story
FanficJang Hyebin sudah jatuh hati pada sosok dingin Song Joongki sejak awal pertemuan mereka, tapi ada tembok besar yang menghalangi di antara mereka berdua, sanggupkah mereka melewati tembok besar tersebut? HyeJoong story berisi cerita-cerita pendek ya...