Hyebin mencoret-coret sketsa yang baru setengah jadi dibuatnya tadi. Saat ini pikirannya kacau, tadinya dia kira dengan membuat sketsa model pakaian baru, pikiran tentang pertemuan tadi siang dengan Joongki dan istrinya akan lenyap, tetapi bayangan menyakitkan itu selalu berseliweran di benaknya.
Frustasi dengan semuanya, Hyebin melempar pensil yang ada di tangan dan beranjak dari kursinya. Kalau pikirannya kacau seperti ini, yang dia perlukan hanya liquor, beberapa gelas Cosmopolitan mungkin bisa menenangkannya.
Tanpa pikir panjang, Hyebin lalu meninggalkan ruang kerjanya dan pergi menuju lounge langganannya yang berada tidak jauh dari studionya.
"Hello, beautiful Lady," sapa seorang bartender saat Hyebin baru saja duduk di hadapannya.
"Hei, Victor," balas Hyebin. "Malam ini aku ingin minum Cosmopolitan, kau bisa membuatkannya untukku?"
"Sure, beautiful Lady," bartender yang bernama Victor tadi langsung meracikan minuman kesukaan Hyebin dan tak lama dia meletakan minuman itu di hadapan Hyebin.
Hyebin menyesap minumannya pelan sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling lounge. Tiba-tiba, matanya menangkap sosok mirip Joongki yang berjalan sempoyongan ke luar dari toilet. Hyebin menajamkan penglihatannya, dan dia terkejut saat mendapati sosok itu adalah Joongki. Terlebih saat dia mendengar Victor menyerukan nama pria itu dengan lantang.
"Song Sajang! Apa anda perlu supir pengganti?"
"No, aku akan pulang sendiri," jawab Joongki tanpa menoleh ke arah Victor dan Hyebin sama sekali.
"Ck! Belakangan ini, pria itu selalu datang kemari dengan rutin, dan dia selalu pulang dalam keadaan mabuk," gerutu Vcitor. "Dan ada satu hal yang perlu kau ketahui, beautiful Lady. Dia itu bukan peminum handal, baru beberapa gelas saja, dia sudah mabuk," beritahu Victor pada Hyebin.
Mendengar hal itu Hyebin hanya tersenyum kecut. Tanpa Victor beritahu, dia sudah tahu betul, kalau Joongki memang bukan peminum handal. Hanya dengan meminum satu gelas Merlot saja, pria itu akan mabuk.
"Aku rasa, dia sedang mengalami masalah, jangan-jangan terjadi sesuatu pada Song Corps," celoteh Victor yang sama sekali tidak Hyebin perhatikan. Sejak tadi matanya terus mengikuti ke mana Joongki pergi, dan saat didapati Joongki berjalan ke luar dari lounge, dengan cepat Hyebin bangkit dari tempatnya dan meletakkan beberapa lembar uang di atas meja bar.
"Hei, kau mau ke mana, beautiful Lady? Tidak mau mendengarkan ceritaku?" tanya Victor dengan keheranan, melihat Hyebin yang tergesa-gesa.
"Next time," jawab Hyebin sekenanya, dan dia langsung berjalan cepat menyusul Joongki.
Hyebin melihat Joongki berjalan sempoyongan di pinggiran jalan yang sepi. Tadinya Hyebin mengira pria itu akan masuk ke dalam mobilnya, tapi ternyata pria itu memutuskan untuk berjalan kaki dalam keadaan mabuk. Hyebin mengikuti dari belakang dan terus memperhatikan punggung Joongki.
Dari jarak yang tidak begitu jauh, Hyebin memperhatikan betapa menyedihkannya keadaan Joongki saat ini. Pria ini dulu terlihat sangat sempurna tanpa cela, tetapi sekarang dia terlihat sangat kacau. Berjalan sendirian di jalanan yang gelap dalam keadaan mabuk.
Setelah beberapa saat berjalan, Hyebin mendapati Joongki mendudukkan dirinya di sebuah bangku taman. Sinar lampu jalanan menyinari wajah Joongki, dan seketika itu juga tenggorokan Hyebin tercekat. Wajah tampan itu menyiratkan kesedihan yang sulit untuk dijelaskan. Dan hati Hyebin bagai teremas-remas, saat melihat Joongki menitikan airmata.
"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" gumam Hyebin sambil menahan panas di kedua matanya.
Hyebin bergegas mendekati Joongki, saat didapatinya pria itu hendak merebahkan dirinya di bangku taman. Dengan susah payah Hyebin membopong tubuh besar Joongki dan membawanya menuju mobilnya.
-oo0oo-
Hyebin sangat berterima kasih pada security apartemennya, yang sudah membantunya membawa Joongki masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuh besar itu di tempat tidurnya. Setelah mengucapkan terima kasih pada security tadi dan menyelimuti tubuh Joongki, Hyebin berjalan ke luar kamarnya dan kembali dengan membawa baskom kecil berisi air dan handuk kecil.
Perasaan Hyebin semakin kacau saat melihat gurat kesedihan tergambar jelas di wajah tampan Joongki. Dia tahu betul, saat ini ada luka besar yang sama dengan lukanya, di hati Joongki. Tidak ada satu pun yang bisa menyembuhkan luka itu, selain mereka sendiri. Perlahan Hyebin menyapukan handuk basah di wajah Joongki. Betapa dia sangat memuja makhluk sempurna ini. Sebutir airmata kembali membasahi pipi mulus Joongki. Cepat, Hyebin menghapus airmata itu.
"Even when nothing remains, no one listen to you, and you are alone in the darkness, don't forget that I'm always next to you,Joongki-ssi," gumam Hyebin, setelahitu dia mengecup kening Joongki hangat dan lama. Akhirnya kata-kata itutersampaikan juga oleh Hyebin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HyeJoong Story
FanficJang Hyebin sudah jatuh hati pada sosok dingin Song Joongki sejak awal pertemuan mereka, tapi ada tembok besar yang menghalangi di antara mereka berdua, sanggupkah mereka melewati tembok besar tersebut? HyeJoong story berisi cerita-cerita pendek ya...