No Matter How I Think About It

464 7 3
                                    

Hyebin menyeret langkahnya masuk ke dalam ruang kerjanya yang gelap. Dia sama sekali tidak berniat menyalakan lampu dan membuat dirinya berjalan dalam kegelapan. Dia tidak butuh cahaya. Saat ini hatinya terasa sangat sakit. Rasanya ada yang menancapkan ribuan paku di hatinya.

Tidak peduli bagaimana dia berpikir tentang hal ini, perasaannya tetap sakit. Meskipun dia sudah menutup matanya untuk melupakan, bayangan menyakitkan siang tadi terus berputar di benaknya. Jujur saat tadi dia bertemu kembali dengan sosok itu, hatinya terasa bahagia sekaligus sakit. Bahagia karena bisa bertemu kembali. Sakit karena permintaannya. Ini semua sangat menyakitkan.

Dari waktu ke waktu, mereka semakin terpisah. Mereka berdua seperti memiliki jalan yang berbeda. Perkataannya yang mengatakan kalau sosoknya adalah mimpi dan hubungan mereka yang telah benar-benar berakhir, sangat menusuk relung hati Hyebin. Pria itu selalu saja membuatnya menangis dan tersakiti seperti sekarang.

Hyebin membuka agendanya yang tergeletak di atas meja kerjanya, dan mendapati fotonya bersama pria itu yang sedang tersenyum bahagia. Pikirannya kembali terbang ke saat-saat bahagia yang pernah dia lalui bersama pria itu di Paris dulu. Cukup singkat, tapi meninggalkan kenangan yang tidak bisa dilupakan. Semakin Hyebin mengenang masa indahnya, semakin dia sadar kalau dia semakin mencintai pria itu. Dan saat tadi Hyebin melihatnya datang, Hyebin merasa tidak akan pernah bisa melepaskannya begitu saja.

"Biarpunkau memintaku untuk melupakan dan meninggalkanmu, tapi aku tidak akanmelakukannya. Kau mau tahu kenapa? Itu semua karena melupakan dirimu sama sajaaku melupakan bagaimana rasanya bahagia, Song Joongki-ssi," gumam Hyebin sambil menghapus airmatanya.

HyeJoong StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang