Seoul, lima tahu yang lalu
Hyebin tidak ada habis-habisnya memuji bagunan besar nan megah yang ada di hadapannya saat ini. Bagaimana bisa bangunan ini disebut sebuah rumah? Bangunan ini lebih tepat dikatakan sebuah istana daripada rumah. Tadi saja Hyebin sampai terkaget-kaget saat melihat jauhnya jarak antara gerbang masuk dengan bangunan rumah.
Sepasang suami-istri menyambut kedatangan Hyebin bersama keluarganya. Demi Tuhan, Hyebin merasa sangat beruntung, karena ayahnya yang hanya seorang manager biasa, bisa mendapat undangan dari pengusaha tersukses di Korea, Song Seunghun.
"Senang sekali bisa bertemu denganmu kembali, Minwoo-ya," Seunghun menjabat erat tangan ayah Hyebin. Jang Minwoo.
"Aku juga senang dengan undanganmu ini, Seunghun-ah," balas Minwoo. Hyebin bisa melihat wajah Song Seunghun terus dihiasi senyuman.
"Ayo kita masuk," ajak seorang wanita yang sejak tadi berdiri di sebelah Seunghun, yang sudah pasti istri dari Song Seunghyun. Hyebin bersama kedua orang tuanya pun berjalan mengikuti Song Seunghun dan istrinya masuk ke ruang tamu yang mewah dan dingin. Terdapat satu set sofa kulit berwarna beige lengkap dengan meja kaca berkaki kayu sepadan. Terpajang sebuah lukisan dari pelukis terkenal dunia di sana.
"Akan lebih menyenangkan kalau kita mengobrol di ruang keluarga saja, agar lebih nyaman," istri Song Seunghun menuntun mereka semua masuk.
"Ayo silahkan duduk," ajak Seunghun ramah. "Oh iya, aku sampai lupa menanyakan nama nona cantik ini," ujar Seunghun sambil menatap Hyebin.
"Nama saya Jang Hyebin, Sajangnim," ujar Hyebin sambil membungkuk memberi hormat. Song Seunghun terkekeh pelan saat mendengar Hyebin memanggilnya dengan sebutan 'Sajangnim'. "Tidak usah terlalu formal seperti itu, Hyebin-ah. Kau bisa memanggilku Samchon (Paman), aku dan ayahmu sudah seperti kakak dan adik, right Minwoo-ya?" Seunghyun seolah meminta persetujuan Minwoo. Ayah Hyebin ikut tertawa dan mengangguk setuju.
"Oh iya, kenalkan ini istriku, Yoo Mihee," Seunghun memperkenalkan wanita cantik yang sejak tadi selalu berada di sampingnya.
"Aigo~ tanpa diperkenalkan juga aku sudah bisa mengenali nyonya Yoo dengan mudah, siapa yang tidak mengenal designer terkenal Yoo Mihee," ibu Hyebin yang sejak tadi hanya diam akhirnya angkat bicara. Semua yang ada di ruangan itu langsung tertawa mendengar celotehan dari ibu Hyebin tadi.
"Maafkan istriku, Seunghun-ah. Eunjo istirku ini memang penggemar berat istrimu," ujar Minwoo malu-malu. Mendengar itu Seunghun dan Mihee hanya tersenyum maklum.
"Okay, jadi apa yang bisa aku bantu?" tanya Seunghun pada ayah Hyebin.
"Begini, Seunghun-ah. Hyebin anakku ini mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di Paris, tapi aku dan istriku sedikit khawatir kalau dia sendirian di sana. Jadi aku bermaksud untuk mengenalkannya dengan anakmu yang di sana, agar dia punya teman."
"Oh begitu," gumam Seunghun. "Seungho anak bungsuku memang sedang kuliah di Parsons Paris, tapi saat ini dia sedang internship di New York, dan baru kembali setelah summer. Tapi, kau tidak usah khawatir, kami akan memberitahunya, jadi nanti aku meminta nomor telepon dan tempat tinggal anakmu saja."
"Wah, aku benar-benar lega mendengarnya," ujar ayah Hyebin sambil menarik napas lega.
"Oh iya, sejak tadi kami belum menyediakan minuman untuk kalian. Sebentar, ya," Mihee lalu beranjak dari duduknya.
Hyebin memanfaatkan kesempatan ini untuk memperhatikan foto yang terpajang di dinding ruangan itu. Sebuah foto keluarga dimana berada Song Seunghun dan Yoo Mihee bersama kedua anak mereka. Anak yang lebih besar terlihat berbeda dengan adiknya yang lebih mirip dengan Mihee. Untung saja saat dalam perjalanan menuju ke kediaman keluarga Song, ayah Hyebin sudah bercerita bahwa wanita yang sekarang menjadi istri Song Seunghun adalah istri keduanya dan saat itu Mihee adalah seorang janda beranak satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HyeJoong Story
FanfictionJang Hyebin sudah jatuh hati pada sosok dingin Song Joongki sejak awal pertemuan mereka, tapi ada tembok besar yang menghalangi di antara mereka berdua, sanggupkah mereka melewati tembok besar tersebut? HyeJoong story berisi cerita-cerita pendek ya...