Happy reading gais...
***
“Astaga! Ibu enggak salah lihat sekarang? Anak dan mantu Ibu yang datang, kok kalian enggak ngabarin?” tanya Ibu.
Sambutan itu yang pertama kali Divanka dan Jae dapatkan begitu pintu rumah dibuka oleh sang Ibu, langsung saja Jae menunduk sopan kearah mertua-nya itu dan memeluk sekilas tubuh Ibu Divanka. Lalu Divanka? Dia hanya melenggang masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan moment peluk-pelukan Jae dan Ibu.
“Divanka kenapa?” tanya Ibu, dan Jae mengedikkan bahunya pertanda ia tak tahu.
“Bukannya Ibu enggak perlu kaget lihat Divanka kek gitu?” balas Jae disertai kekehannya.
“Iya juga sih, ya udah yuk masuk.” ucap Ibu.
Jae mengangguki ucapan Ibu dan mengekor dibelakang sang mertua untuk masuk kedalam rumah dan memberhentikan langkahnya tepat di ruang tengah yang sudah dihuni oleh Divanka, istri-nya itu sedang asyik menonton kartun kesukaannya, Jae sendiri heran, Divanka sudah sebesar ini tapi hobby-nya menonton kartun.
“Lagi apa?” tanya Jae lalu duduk disamping Divanka.
“Buta mata lo?” balas Divanka.
Sudah Jae duga jika balasan Divanka seperti itu, tak ada istilah basa-basi bagi Divanka. Tapi Jae malah suka berucap begitu pada istri-nya dan berakhir kesal sendiri, bukannya Jae takut pada Divanka justru ia ingin melihat sampai mana kesabaran sosok Divanka.
“Besok aku keluar kota, ada urusan kantor. Kamu gapapa di apartement sendirian?” tanya Jae.
“Gue bukan anak kecil.” ucap Divanka.
“I know, but, you can do everything?” tanya Jae.
Mata Divanka spontan membulat dan menatap tak percaya pada Jae yang meragukannya tinggal sendirian, apa Jae berpikir jika Divanka tak bisa hidup tanpanya? Jika pemikiran Jae seperti itu, lebih baik Divanka hancurkan otak pria bernama Jae Park ini.
“Lo mikir gue payah? What the hell!” umpat Divanka.
“Okay, kalau kamu bisa dipercaya. Jam tujuh kita pulang, aku harus siapin semua keperluan besok.” ucap Jae, namun tak diperdulikan oleh Divanka.
Sebenarnya Jae sangat berharap jika Divanka akan membantunya menyiapkan segala kebutuhannya untuk besok, tapi ia dengan cepat sadar jika yang ia nikahi adalah Divanka, bukan Song Hye Kyo. Istri-nya memang cantik, tapi kecantikan itu tak ada gunanya bagi Jae kalau bad attitude.
Disaat Jae sibuk dengan pemikirannya sendiri, tiba-tiba saja Divanka berdiri dari duduknya dan membuat fokus Jae beralihkan padanya, baru saja Jae ingin bertanya kemana dia akan pergi, namun batal ketika Divanka mengucapkan kalimat yang membuatnya diam seribu bahasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jaehyung : Not Mine? (Jae DAY6) [Completed]
FanfictionBagaimana jika pernikahan yang diimpikan selama ini malah berakhir kacau dan tak memiliki arah akan kemana rumah tangga tersebut? Pernikahan yang hanya didasari oleh perjodohan terkadang seperti itu, ada yang benar-benar menerima dan ada pula yang h...