Happy reading gais...
***
Berhubung Divanka tengah hamil muda, mau tidak mau dia dan Jae berpindah tempat tinggal di kediaman keluarga Yoon, rumah kedua orangtua Divanka. Alasannya adalah agar ada yang menjaga Divanka disaat Jae tengah bekerja, Divanka pun telah rehat untuk aktivitas kuliahnya dan terpaksa mengulang semester demi kebaikan bayinya sendiri.
Sebenarnya Divanka menolak untuk rehat kuliah, karena dia masih sanggup untuk melakukan itu semua, tapi Jae melarangnya dengan tegas dan berakhir Divanka-lah yang mengalah. Wanita itu benar-benar berubah menjadi gadis yang patuh pada suami.
“Van,” Sang pemilik nama mendongakkan wajahnya dan mendapati orang yang memanggilnya, tak lain dan tak bukan adalah Dowoon, kakak laki-lakinya.
“Apa?” balas Divanka.
“Lo hamil beneran?” tanya Dowoon.
Ingin rasanya Divanka melempari kakak-nya itu menggunakan sapu yang ia genggam, hampir setiap hari Divanka mendengar pertanyaan tersebut dan selalu dijawab dengan sabar oleh Divanka, tapi makin kesini kenapa Dowoon malah menjengkelkan?
“Gue lagi hamil loh, gue tahan-tahan ini enggak anjing-anjingin lo!” umpat Divanka.
Spontan Dowoon melempari Divanka kentang goreng buatan Ibu yang sudah dibumbui beberapa menit lalu, kebiasaan Dowoon adalah memakan kentang goreng disaat lagi kosong, entah sebagai teman mengerjakan berkas atau bermain game, asalkan mulutnya terisi makanan.
“Mulut lo.” tegur Dowoon.
“Ya, lagian lo ngeselin.” gerutu Divanka.
Dowoon pun mendaratkan bokongnya disalah satu kursi yang tersedia di teras rumah, ia memandangi Divanka yang lagi sibuk menyapu dan mengangkut daun kering kedalam tong sampah. Sudah hampir seminggu Divanka menginap di rumah ini, dan hampir seminggu itu pula Dowoon lelah adu mulut dengan Divanka.
“By the way, gue mau tanya, anak lo apa?” tanya Dowoon.
Pergerakan tangan Divanka yang hendak meraih selang air harus berhenti dan mendengarkan pertanyaan konyol dari Dowoon, ah, bukan konyol melainkan pertanyaan terbodoh yang Divanka dengar sepanjang hidupnya.
“Ya, manusia-lah.” ucap Divanka.
“Maksud gue, jenis kelaminnya,” balas Dowoon.
Divanka membanting sandal jepitnya diatas tanah dan melipat kedua tangannya didepan dada sembari memberikan Dowoon tatapan tajam andalannya, seakan-akan detik ini pula ia siap memakan Dowoon sampai habis.
“Dengar, ya, Yoon Dowoon. Usia kehamilan gue baru aja sampai angka tiga minggu, yang berarti apa? Masih jadi cicak, belum kelihatan wujud manusia. Bentukannya itu masih kek cicak, LO PAHAM ENGGAK SIH, KAK?!” ujar Divanka yang diakhiri dengan bentakan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jaehyung : Not Mine? (Jae DAY6) [Completed]
FanfictionBagaimana jika pernikahan yang diimpikan selama ini malah berakhir kacau dan tak memiliki arah akan kemana rumah tangga tersebut? Pernikahan yang hanya didasari oleh perjodohan terkadang seperti itu, ada yang benar-benar menerima dan ada pula yang h...