Gak kerasa banget yah udah berakhir aja, terima kasih banyak karena udah setia baca cerita ini, support dan ngasih saran.
Cerita ini masih jauh dari kata Sempurna, tapi karena semangat dari kalian, aku bisa nyelesaiin ini semua meskipun agak kurang bagus 🙃
Dan seperti biasa aku bakal ngasih bonus chapter kok
***
Hari ini adalah peresmian perusahaan yang berpindah tangan secara resmi pada Jae, tak pernah terbayangkan jikalau kehidupan Jae akan seperti ini terlebih lagi ada Divanka yang turut serta membantunya dalam segala hal. Divanka masih ingat betul, awal-awal pernikahannya dengan Jae, sama sekali tidak ada harapan untuk dipertahankan.
Di otak Divanka hanya main, mabuk-mabukan dan melawan segala ucapan Jae. Namun sekarang lihatlah, dia sudah berubah demi keluarga kecilnya. Ada banyak rintangan yang Divanka lalui untuk mendapatkan kebahagiaan kecil ini, dimulai dari kehadiran Naura, Daniel dan juga menyelesaikan perasaan Brian tentunya, semuanya selesai dengan baik tanpa ada hati yang terluka.
Hanya satu yang belum bisa Divanka lakukan adalah menyatukan hubungan Jae dengan Ayah-nya serta Ibu tirinya. Hal tersebut tak bisa seenak jidat Divanka lakukan, itu semua keputusan Jae ingin berbaikan atau tidak, karena perlakuan Tuan Park lumayan bisa membuat hati sang anak terluka dan berbekas sampai kapanpun akibat orang ketiga.
Tahun ini pun Divanka dan Jae ada rencana ingin ke Hongkong selama beberapa bulan untuk menjenguk Bunda-nya Jae disana, sebenarnya rencana ini sudah lama terpikirkan namun baru ada waktu untuk melaksanakannya. Berhubung Dea pun usianya sudah lumayan besar, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk mendatangi Bunda.
“Kok ngelamun? Kamu kenapa, Van?” lamunan Divanka langsung buyar begitu saja ketika mendengar suara berat Jae mengintrupsi gendang telinganya, ia tersenyum simpul saat mendapati Jae berlutut dihadapannya sembari menggenggam jari-jemari Divanka. Seromantis ini Jae padanya, hingga Divanka rasanya tak ingin menua dan tetap ingin muda.
“Gapapa, aku cuma pikir sesuatu,” ucap Divanka.
“Apa?” tanya Jae.
“Masa lalu kita.” jawab Divanka.
Jae langsung terdiam dan tersenyum simpul, masa-masa itu adalah masa dimana Jae benar-benar berjuang menjinakkan Divanka. Awalnya Jae ingin menyerah melakukan semuanya, namun batal dan berhasil melakukannya dengan berpegang teguh jikalau Divanka bisa berubah untuknya.
“Enggak percaya rasanya lihat kamu masih ada didepan aku, tersenyum buat aku dan juga buat Dea,” ucap Jae.
“Aku lebih enggak percaya lihat kamu didepan aku dan bertahan untuk aku. Kalau aku jadi kamu, mungkin udah aku tinggalin cewek gila kek aku ini.” balas Divanka dan diakhiri tawa kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jaehyung : Not Mine? (Jae DAY6) [Completed]
Fiksi PenggemarBagaimana jika pernikahan yang diimpikan selama ini malah berakhir kacau dan tak memiliki arah akan kemana rumah tangga tersebut? Pernikahan yang hanya didasari oleh perjodohan terkadang seperti itu, ada yang benar-benar menerima dan ada pula yang h...