Chapter 1

716 78 6
                                    

Chapter 1 aku harap banyak Vomentnya, update setiap Rabu dan Minggu

Chapter 1 aku harap banyak Vomentnya, update setiap Rabu dan Minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


Seorang pria duduk sendirian di ruang tengah apartementnya ditemani secangkir kopi hitam agar pekerjaan kantor yang ia bawa pulang bisa selesai dengan depat, mata sipitnya dihiasi kacamata minus agar huruf yang tertera di layar laptop bisa dilihat jelas olehnya. Rambut cokelat kehitaman, kulit putih, dan berpakaian hanya mengenakan kaos hitam serta celana jeans yang berwarna senada menambah kesan tampannya semakin keluar.

Kehidupannya setiap hari selalu disibukkan dengan berkas-berkas kantor yang tiada habisnya, ingin sekali rasanya ia ingin kabur dari semua kenyataan ini, tapi sayang, itu hanya angan-angan semata baginya. Orangtuanya selalu mementingkan harta dan jabatan, mereka tak memperdulikan apa sang anak bahagia dengan jalan yang mereka pilih untuknya, yang terpenting semua keinginan orangtua sesuai rencana.

Be yourself? Sepertinya itu tidak berlaku untuk pria bernama Park Jae ini, tak ada seharipun ia mendapatkan kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri, bahkan kehidupan pribadinya masih diatur oleh kedua orangtuanya. Contohnya tentang pasangan hidup, dikarenakan Jae berasal dari keluarga terpandang, mau tidak mau Jae pun harus menikah dengan seseorang yang selevel dengan keluarganya. Miris sekali bukan?

Dan Jae hanya bisa pasrah atas semua keputusan orangtuanya, ingin marah tapi ia tak bisa apa-apa, ia sangat menyayangi orangtuanya, maka dari itu ia lebih memilih diam dan menuruti semuanya tanpa harus melawan sedikitpun.


“Udah jam sebelas ternyata,” gumamnya sembari menatap jam yang melekat di dinding putihnya, ia menarik nafas pelan lalu menghembuskannya secara kasar.


Tangan kirinya kemudian terangkat untuk melepas kacamata bening yang melekat di hidung mancungnya, ia berdiri dari posisi duduknya dan melangkah menuju dapur untuk mengambil sebotol air dingin untuk meredakan rasa haus di tenggorokannya.

Sembari meneguk sebotol kecil air dingin, ia menyandarkan tubuhnya di pantry dapur disertai beban dipundak yang sangat banyak. Dimulai dari pekerjaan, keadaan rumah dan sebagainya. Matanya kemudian berpindah menatap jari manisnya yang dihiasi cincin berwarna putih, ia tersenyum kecil lalu tertawa miris. Cincin itu merupakan cincin pernikahannya dengan seorang wanita yang sifatnya benar-benar tak bisa Jae bayangkan, dia selalu bertindak seenaknya tanpa memikirkan Jae dan setiap ucapan yang keluar dari mulutnya terselip umpatan.


CEKLEK


Bunyi pintu kamar di lantai atas terdengar di telinga Jae, wajahnya langsung mendongak kearah tangga dan melihat siapa yang menuruni tangga. Siapalagi jika bukan istri-nya? Sejak ia telah menikah, ia harus merelakan kamarnya menambah penghuni baru.


“Mau kemana jam segini?” tanya Jae.


Si wanita berbalik ketika mendengar suara berat Jae di pantry dapur, bukannya menjawab pertanyaan Jae, dia malah melenggang pergi begitu saja kearah pintu. Spontan Jae menyimpan botol air minumnya diatas meja dengan kasar lalu segera menyusul sang istri yang keras kepala itu, ia sendiri heran, kenapa ada manusia batu seperti ini bisa hidup.


Park Jaehyung : Not Mine? (Jae DAY6) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang