Chapter 8

328 51 1
                                    

Happy reading gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


“Lo kenapa lagi sih, Van?” Dengan berat, Divanka mendongakkan kepalanya hingga dapat menatap sang lawan bicara yang ada dihadapannya ini. Teman terdekatnya selain Jane, yaitu Brian.


Sebenarnya Divanka mengenal Brian sebelum Jane datang, maka dari itu tidak heran jika keduanya sangat dekat sehingga orang-orang berpikiran jika mereka adalah sepasang kekasih yang sedang menjalin hubungan. Andai Divanka jahat, mungkin ia sudah menduakan Jae seperti yang dilakukan pria itu padanya, dekat dengan perempuan lain sehingga perempuan itu berani meminta pertolongan yang seharusnya bisa dikerjakan sendiri. Contoh saja pesan yang berisikan sedang sakit, ingin dirawat oleh Jae.


“Emangnya Jae suster!” gumam Divanka.

“Lo ngomong apa, Van?” tanya Brian.


Lamunan Divanka langsung buyar lalu menggelengkan kepalanya sembari tersenyum canggung kearah Brian, sedangkan Brian yang paham kalau gadis dihadapannya saat ini tengah kesal, ia berniat menuangkan segelas anggur lagi kedalam gelas milik Divanka tapi dicegah oleh gadis itu.


“Gue enggak mau mabuk banget malam ini.” ucap Divanka.

“Okay, kalau lo mau cerita silahkan. Apa gunanya lo ngajakin gue kesini kalau cuma diam tatap lo minum?” celetuk Brian.


Tangan kanan Divanka terangkat untuk mengusap rambutnya kebelakang, ia memajukan sedikit tubuhnya kearah Brian agar percakapannya bisa terdengar ditempat yang sangat berisik ini. Ya, namanya saja club, pasti musik yang dihasilkan begitu menggelegar. Bahkan sudah ada beberapa gadis yang berpakaian serba kekurangan kain mendekati Brian dan langsung main duduk di paha Brian, tapi gadis-gadis itu langsung menjauh saat mendapat tatapan tajam dari Divanka yang jauh lebih sexy dan berisi dibanding mereka semua.

Bahkan saking sexynya, Brian melepas jaket hitamnya dan menyuruh Divanka menutupi dadanya yang dipamerkan oleh para buaya kelaparan. Ya, munafik jika Brian mengatakan tidak tergoda oleh sosok Divanka, tapi dia harus menepatkan posisinya dan sadar jika Divanka adalah seorang gadis yang telah menjadi istri seorang pria lain, yaitu Jae.


“Gue enggak cantik, ya, Bri?” tanya Divanka.


Akibat pertanyaan tersebut, Brian tersedak minuman yang baru saja masuk kedalam mulutnya. Ia menatap Divanka dengan tajam, lalu memajukan wajahnya sehingga celah yang dihasilkan begitu tipis, jika orang lain melihatnya, posisi itu bisa disimpulkan kalau mereka tengah berciuman.


“Lo nanya gitu sama gue? Hey, lo itu paket komplit. Kok malah insecure?” balas Brian.

“Enggak tahu, gue ngerasa gitu aja.” ucap Divanka.

“Apa karena Jae?” tebak Brian.


Inilah kelebihan Brian yang benar-benar sangat disukai oleh Divanka, bahkan tanpa bercerita pun dia sudah tahu garis besar permasalahan. Brian itu peka, bahkan saking pekanya terkadang Divanka pura-pura tertawa melalui telfon dan beberapa menit kemudian Brian datang membawakan pancake strawberry kesukaannya.


Park Jaehyung : Not Mine? (Jae DAY6) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang