'FA2' - Tujuh Belas

4.7K 668 382
                                    

WARNING, MENGANDUNG EMOSI DAN TEKANAN MENGHUJAT BERLEBIHAN 😚

Enjoy 1724 kata nih🙂


Happy Reading ✨


Kirana baru saja keluar dari toilet saat seseorang menghadang jalannya tiba-tiba, gadis itu terkejut melihat Leon yang berdiri didepannya.

"Ngapain kak? ini toilet cewek loh,"bingung gadis itu sambil menatap horor Leon.

"Eh jangan mikir macem-macem dulu! Gue kesini emang sengaja mau ketemu lo."sangkal Leon panik takut Kirana berpikir hal yang tidak-tidak pada dirinya.

"Gue cuma pengen....minta maaf."

"Hah?"

Leon mendengus tanpa sadar.

"Gue minta maaf!"ucapnya mengeraskan intonasi suaranya.

"Eh santai dong, kok ngamok."Kirana terkekeh melihatnya.

Leon membuang wajahnya saat ditertawakan gadis didepannya ini. Dirinya harus mengumpulkan kesabaran dan menurunkan egonya demi meminta maaf pada Kirana, tapi justru gadis ini seolah pura-pura tuli dan menggodanya.

"Nih."tangannya memberikan sebuah gantungan boneka berbentuk kelinci.

Kirana menerima boneka tersebut,"sebagai bentuk apa nih?"

"Permintaan maaf gue buat kejadian di koridor waktu itu, gue tau udah berniat kurang ajar sama lo."ucap Leon sambil menunduk.

Kirana menggumam mengerti lalu tersenyum tipis.

"Kakak suka aku ya?"celetuk gadis itu tiba-tiba yang membuat laki-laki didepannya tersentak dengan mata membelalak.

Apa tadi gadis itu bilang? Suka? Dirinya? Apa terlihat sejelas itu?!

"H-heh mabok lo?!"serunya terbata.

"Engga pa-pa kok kalau bener suka aku, asal jangan berniat macem-macem sama hubungan aku sama kak Baling ya!"

"Bodo amat gue cabut!"Leon berseru lantang lalu segera pergi dari sana. Mencoba melarikan diri dari Kirana agar gadis itu tidak semakin bertanya macam-macam.

"Yee malah kabur."kekeh Kirana sambil meletakkan gantungan boneka tadi pada saku rok nya.

Gadis itu kembali melangkah menuju kantin karena Via dan Baling serta yang lainnya sudah berada di kantin duluan.

"Kok lama? Engga ada apa-apa kan?"tanya Baling saat gadisnya baru saja duduk di sebelahnya.

"Engga ada kok, kak mau bakso."pinta Kirana.

Mendengar hal itu Baling segera menggeser mangkuk bakso didepannya menjadi di hadapan Kirana.

"Nanti pulang sama aku ya? Sekalian mau kasih tau sesuatu,"Baling mengelus sudut bibir Kirana.

"Oke deh, nanti telfon Abang Adnan dulu biar engga di jemput."

Laki-laki di sebelahnya ini hanya tersenyum sambil mengelus pipinya. Tidak menyadari bahwa masih ada keempat manusia disana yang menatap keduanya dengan hati sabar tapi penuh dengan iri dengki.

"Gue udah biasa jadi pihak yang menyedihkan di sini."ucap Faro tegar.

🍫

"Kak Nana! Ayuk pulang!"

Kirana yang sedang membereskan buku-bukunya mendongak menatap Diva yang baru saja datang.

[FA#2] Five Abang (2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang