'FA2' - Tujuh

8.2K 954 401
                                    

'Your smile, is a weakness and will always be my addiction'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Your smile, is a weakness and will always be my addiction'

Maaf jika ada typo 💃

Happy Reading 🍬


Beberapa jam sebelumnya.

"Assalamualaikum,"Adnan dan kedua kembar baru saja pulang tepat pukul 1 siang.

"Waalaikumsallam,"jawab Bila sambil mengelus rambut anak-anaknya yang terlihat sangat lelah." Makan dulu gih,"suruhnya.

Elvan membaringkan tubuhnya pada sofa panjang, Adnan merebahkan tubuh pada karpet bulu di depan tv, sedangkan Evan duduk menyandar pada sofa dengan kepala berada di pangkuan sang Mami.

"Capek, Mi, lagi gak ada tenaga,"ucap Evan semakin nyaman tiduran di pangkuan Bila.

Tersenyum singkat Bila memanggil pembantu untuk membuatkan minuman pada anak-anaknya.

"Abang Orlan kalian belum pulang? Kenapa enggak bareng?"tanyanya.

"Sibuk revisi skripsi sama dosennya, tadi aku liat lagi bimbingan,"jawab Adnan.

Bila mengangguk saja, lalu pembantu datang membawakan minuman untuk mereka.

"Nanti Mami yang jemput, Nana ya, kalian istirahat aja,"

Ketiganya langsung siaga.

"Enggak usah, Mi!"Seru mereka terkejut.

Bila menghela nafas berat, dirinya tau bahwa anak-anaknya takut kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi.

Dulu pasca penculikan itu memang di lakukan ketika dirinya menjemput sang putri pulang dari sekolahnya saat masih SMP, dan di pertengahan jalan mereka di hadang oleh sebuah mobil, begitulah akhirnya mereka terculik. Dan di kediaman Mahardinata, keenam pria yang pada saat itu tidak tau apa-apa hanya menunggu hingga pukul 5, mereka pikir kedua wanita kesayangannya itu sedang jalan-jalan atau berbelanja seperti biasanya. Tapi yang membuat mereka hampir gila adalah ketika kedua permata keluarganya tidak juga kunjung pulang.

"Mami cuma mau jemput anak Mami kayak ibu-ibu yang lainnya, sayang,"Bila mencoba membujuk.

Merasa tidak tega akhirnya mereka semua mengijinkan. Roy pun sudah di beri tahukan soal permasalahan ini.

Dan singkat cerita tepat satu jam Bila pergi untuk menjemput Kirana, tidak juga ada kabar dari kedua wanita itu. Ponsel keduanya tidak bisa di hubungi.

Merasa situasi sudah mulai tidak baik, Adnan menghubungi Papi, Afkar dan juga Orlan. Ketiga orang yang mendapat kabar seperti itu lagi hampir-hampir kembali di renggut jiwanya. Mereka merasa Dejavu dengan situasi ini.

[FA#2] Five Abang (2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang