'FA2' - Empat

9.3K 1K 500
                                    


Setelah ribuan purnama bertapa, Nemu juga idenya:)

RAMAIKAN DONG😭
KANGEN KOMENTAR, DAN NOTIF YANG MUNCUL DARI KALIAN AKUNIH 🥺

'Siapapun dia, jika membuat kamu terluka, maka tidak akan pernah tenang hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Siapapun dia, jika membuat kamu terluka, maka tidak akan pernah tenang hidupnya.'

Happy Reading 💓


"Gak mau mampir dulu, kak?"

Setelah melepaskan helmnya, Baling ikut turun dan berdiri berhadapan dengan gadisnya yang sedang menatap dirinya bingung.

Senyum kecil Baling terlihat tulus dan apa adanya.Lalu tangannya meraih beberapa anak rambut Kirana dan menyelipkan pada daun telinganya.

"Makasih ya,"ucapnya dengan tangan yang berpindah mengelus pipi sang gadis.

Kirana menyengir lucu hingga matanya menyipit.

"Sini peluk,"

Dan dengan senang hati Baling menuruti permintaan manis itu.Kepala Kirana di usap lembut oleh Baling dan setelahnya memberikan beberapa kecupan singkat sebagai salam perpisahan.

"Aku pulang dulu ya? Mama pasti udah nungguin."ucap Baling setelah melepaskan pelukannya.

Kirana mengangguk mengerti.Baling kembali pada motornya dan memakai helm, setelah itu menghidupkan mesin motornya.Menoleh singkat pada Kirana yang di beri lambaian tangan pada sang gadis dengan senyum riang.Menghidupkan kelakson sekali, motor itu pergi dari gerbang rumah Kirana.

Setelah motor Baling sudah tidak terlihat lagi, Kirana segera masuk kedalam rumah besar itu.Menyempatkan untuk menyapa sang satpam dan supirnya yang sedang bermain catur.

Setelah kejadian pelukan serta air mata di sekolah tadi, Kirana meminta untuk pulang bersama Baling saja dan meminta kedua orang tuanya untuk menikmati kebersamaan berdua.

"Assalamualaikum,"salamnya saat sudah memasuki rumah.

Jawaban salam terdengar dari arah ruang keluarga, yang ternyata sudah terdapat keempat kakaknya di sana.Memberi masing-masing ciuman pada pipi mereka, Kirana berlalu menuju dapur untuk menemui sang Mami.

"Masak apa, Mi?" Kirana memeluk sang Mami dari belakang dan memberikan satu kecupan pada pipinya.

"Ayam balado sama tumis kangkung.Sayur kesukaan kamu,"jawab Bila dengan tangan mengaduk hasil masakannya."Baling enggak mampir dulu?"

Kirana melepaskan pelukannya dan menuju lemari pendingin untuk mengambil air.

"Mama Hera lagi nungguin kak Baling, jadi harus cepet-cepet pulang."jawab Kirana sebelum meneguk air minumnya.

"Dia gak pa-pa kan?"

Menyeka bibirnya yang basah sehabis minum, Kirana menatap sang Mami lagi dengan pandangan sendu.

[FA#2] Five Abang (2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang