Maaf, baru bisa nuntasin ending buat cerita Kirana. Selain bingung sama endingnya, aku juga sedikit engga ikhlas mengakhiri cerita pertama yang buat aku bisa kenal kalian dan bisa ada di titik ini:))
Guys thank you, karena kalian melihat adanya lapak ini. Meskipun engga setenar yang lainnya, seenggaknya aku bangga punya kalian yang masih mau baca semua cerita aku tanpa terkecuali ❤️
Semoga part ini dapat menghibur kalian semua🌼
HAPPY READING 🦋
"ABANGGGGG! LIAT KAUS KAKI NANA ENGGA?!"
"ABANG JUAL SAMA TUKANG SEBLAK!"
"IHHH ABANG! NANA ADUIN SAMA KAK CHELSEA YA!"
Elvan membelalak."Ampun, Na. Itu kaus kaki Nana ada di rak sepatu Abang. Kan kemarin kamu yang taruh sana sehabis pulang sekolah, kan?"
Gadis dengan seragam sekolah lengkap itu berpikir sebentar lalu menyengir tanpa dosa pada Abang keempatnya. Yang sontak membuat Elvan mengelus dada sabar.
Begitulah hari-hari yang terjadi di kediaman Mahardinata. Meskipun penghuni rumah itu sudah berkurang, tapi kehebohan tetap menyertai saat masih ada seorang Kirana Alanza Mahardinata di dalamnya.
Dua tahun terlewati. Keluarga harmonis itu sudah berkurang personil. Afkar sudah pindah kerumahnya sendiri dengan Laura serta anak pertamanya, Orlando sudah berada di negeri Paman Sam sejak tiga bulan yang lalu untuk mengurusi perusahaan di sana, Adnan melanjutkan studinya di London yang lebih menjamin pendidikannya. Hanya tinggal si kembar dan juga Kirana. Kedua orang tua mereka semakin hari semakin romantis saja, sering melakukan liburan khusus berdua.
Dan mengenai Chelsea yang Kirana sebutkan tadi, dia adalah kekasih Elvan sejak lima bulan lalu. Gadis manis serta cantik itu sungguh membuat siapa saja pasti terpikat, Chelsea sangat perhatian pada siapapun--termasuk Kirana yang notabenenya adalah adik pacarnya. Gadis berdarah Korea-Eropa itu sangat mementingkan keutamaan Kirana, jika Elvan terlambat menjemput dirinya dengan alasan harus menjemput adiknya terlebih dahulu dia sangat memaklumi itu. Tidak sama sekali ada rasa kesal sedikitpun di hatinya. Kirana sangat manis dan dia sangat menyukai gadis dewasa cenderung manja itu.
"Abang Evan! Hayuk anterinnnn!"teriak Kirana lagi pada sosok laki-laki yang sedang meminum jus di meja makan. Nasi goreng masakan Bi Asih sudah habis laki-laki itu makan saat teriakan Kirana terdengar.
"Sarapan dulu, sayang."peringat Evan.
"Engga mau! Udah telat ih, pengumuman kelulusan Nana jam delapan tau. Lihat! Ini udah jam 7 lewat!"kesal gadis itu menghentakkan kakinya gemas.
Elvan yang baru duduk pada meja makan hanya terkekeh melihat kegemasan adiknya. "Kamu minta tunda sampe jam 10 juga bisa kali, Na. Itu sekolah milik Papi, engga akan ada yang larang kamu untuk berbuat sesuka kamu."
Di rumah besar itu hanya ada ketiganya, kedua orang tua mereka sedang liburan lagi dan tujuan pasangan itu adalah ke Venesia, Italia. Katanya ingin menebus keromantisan mereka bertahun-tahun lamanya berpisah. Kultum dari anak-anaknya saat mereka berpamitan hanya satu.
"Jangan sampai saat pulang nanti, Mami bawa kabar Nana punya adik baru. Pokonya engga mau!"cemberut anak gadis satu-satunya dalam keluarga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FA#2] Five Abang (2) [END]
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) SQUEL (FIVE ABANG) Di anjurkan baca Five Abang 1 agar tau alur ceritanya :) _______ Ini bukan lagi tentang Five Abang. Tapi ini tentang bagaimana Kirana menjalani kehidupannya dengan penuh larangan dan rasa sabar. Setelah ke...