'Acha Septriasa - Sampai Menutup Mata'
Lagunya mewakili 😀
__
Happy Reading 🌱
Beralih dari permasalahan di rumah, pada akhirnya Kirana dibawa pergi oleh Baling atas suruhan Roy. Menjauhkan Kirana dari pembahasan mereka tentang Diva, karena sejak dulu gadis itu tidak sama sekali tau apa yang sedang adik tirinya alami.
Kirana mengeratkan pelukannya pada Baling yang sedang menyetir. Laki-laki itu membawa motor hari ini, karena memang sejak pagi sudah ingin cepat-cepat sampai di rumah Kirana agar bisa menjelaskan permasalahan mereka berdua.
"Dingin?"
Tangan laki-laki itu mengelus punggung tangan Kirana yang melingkar di perutnya, menggenggamnya agar tidak kedinginan. Meskipun gadis di belakangnya ini sudah mengenakan Hoodie miliknya, tetap saja udara malam terasa sangat dingin. Berhenti di lampu merah tangan Baling tidak juga lepas dari tangan Kirana, laki-laki itu terus memainkan jari-jari kecil gadis itu dan sesekali mengelusnya dengan ibu jarinya.
"Lagi pengen makan apa?"tanyanya sedikit memiringkan kepala agar gadis di belakangnya dapat mendengar.
"Pengen makan Indomie, pakek telor sama sawi. Boleh?"Kirana menjawab sambil ikut memajukan wajahnya.
"Bulan ini udah berapa kali makan mie?"
Sempat berpikir sejenak, tak lama motor mereka kembali melaju di jalan raya.
"Emm... dua? Apa tiga ya?"Kirana justru menjawab tak yakin.
"Di tunda dulu ya makan mienya?"
Kirana cemberut, gadis itu menempelkan pipinya pada punggung Baling."Mau Mie, please..."
Tidak ada tanggapan apapun, gadis itu kira Baling tidak akan menuruti keinginannya. Kirana sudah memanyunkan bibirnya kesal lalu hanya bisa memandangi jalanan yang cukup ramai. Hingga pada akhirnya motor Baling berhenti pada sebuah warung dan saat tau tempat apa yang mereka datangi, senyum Kirana kembali merekah.
"Yesss!"
"Janji ini yang terakhir di bulan ini hm?"
Ucapan Baling di sambut anggukan penuh semangat Kirana.
Keduanya berjalan menuju warung yang kebanyakan di kunjungi oleh bapak-bapak yang sedang ingin mengopi atau sekedar duduk sambil berbincang dan sersantai. Karena warung makan itu terdapat sebuah tempat lesehan yang di sediakan meja di tengahnya untuk bisa berkumpul beramai-ramai.
"Bu, mie rebusnya dua, yang satu telurnya setengah mateng dan banyakin sawinya ya,"pesan Baling
"Minumnya mas?"
"Es teh manis!"Kirana sudah lebih dulu menjawab. Baling menoleh sambil menghela nafas pasrah saat melihat wajah memelas Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FA#2] Five Abang (2) [END]
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) SQUEL (FIVE ABANG) Di anjurkan baca Five Abang 1 agar tau alur ceritanya :) _______ Ini bukan lagi tentang Five Abang. Tapi ini tentang bagaimana Kirana menjalani kehidupannya dengan penuh larangan dan rasa sabar. Setelah ke...