'FA2' - Dua Puluh Satu

5.1K 697 238
                                    

BTS - Let Go


Note: Sedikit cerita tentang Vanya. Mungkin ada yang lupa atau sebagian engga baca FA1 dulu.
Jadi Vanya itu anak dari sekertaris Papi Roy dulu, yang kelakuannya kayak Dajjal sampe-sampe bikin pembaca jadi darah rendah, darah tinggi, jumpalitan🤸

Semisal tanya kenapa Vanya masih hidup padahal di lapak sebelah dia mati. Jawabannya ada di versi Novel, disana emang sedikit banyak aku rombak ulang. Jadi yang baca versi Novel pasti paham kenapa dia masih hidup dan malah jadi gembel😭🤣

Dan btw aku lupa nama panjangnya Vanya siapa, jadi nanti semisal namanya beda sama yang sebelah bisa ingetin aku ya🥺

Sekian penjelasannya 😉

Kalau perlu komen di setiap paragraf ya biar ramai 💃
Siapa tau bisa Update lagi MUEHEHE😗

Happy Reading 🌿


___________



Hidup itu seimbang.

Ada kalanya kita sangat amat bahagia, lalu sedetik kemudian penuh dengan tangis lara.

Rezeki, jodoh dan maut. Sudah ada pada garis kehidupan masing-masing. Hanya tinggal menunggu waktu kita berada di fase yang seperti apa.

Dunia berputar, begitupun dengan kehidupan.

Kirana boleh bahagia dengan kesempurnaan hidupnya. Tapi jangan pernah lupa bahwa hidup tidak akan ada yang sepenuhnya sempurna

"CARI MOBIL ATAU PANGGIL AMBULANCE, JANGAN CUMA LIATIN!! DASAR ORANG-ORANG TOLOL!"Teriak Orlan murka.

Laki-laki itu sudah gemetaran memeluk Kirana yang sudah bersimbah darah. Pakaian wisudanya sudah terdapat banyak bercak darah, bahkan wajahnya pun ikut terkena darah adiknya. Afkar dengan jantung berdetak kencang menepuk pipi sang adik yang mengalir banyak darah dari kepalanya.

"N-na, sayang....bangun... jangan gini..."lirihnya."Jangan giniin Abang, princess."

"Kamu engga boleh tinggalin Abang, Nana kan kuat. Nana-nya Abang itu gadis kuat."bisik Orlan pilu tepat di telinga sang adik.

Baling meremas rambutnya frustasi, laki-laki itu hanya bisa terduduk melihat gadisnya di kelilingi Abang-abangnya. Semua salahnya, karena dirinya gadis itu bisa sampai seperti ini, karena kebodohannya Kirana terluka lagi. Karena dirinya adalah sumber kesialan gadis itu.

Laura menangis sambil memeluk Via yang juga sedang syok berat. Gadis itu diam dengan pandangan kosong serta air mata yang terus mengalir. Diva hanya bisa terduduk dengan jiwa yang seolah tercabut. Roy belum bisa bergerak meskipun tangisnya kian deras, pria paruh baya itu masih memeluk istrinya yang pingsan.

Orlan mengelus pipi Kirana, bibir gadis itu sudah memucat dengan darah terus mengalir, tangannya bergerak untuk menutupi luka itu agar tidak semakin deras.

"KEMARI SECEPATNYA BRENGSEK!!"teriak Elvan pada ponselnya.

Hingga keadaan kacau itu berakhir dengan adanya suara sirine ambulan dan juga polisi. Dua ambulans dan lima mobil polisi datang. Truk yang tadi menabrak Kirana berakhir menabrak pos satpam kampus yang langsung di tangani polisi.

[FA#2] Five Abang (2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang