Sembuh Dari Luka Atau Menambah Luka?

18 4 0
                                    

❗❗ PERINGATAN ❗❗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❗❗ PERINGATAN ❗❗

Di chapter ini, ada beberapa penggunaan bahasa yang agak kasar. Semoga kalian bijak dalam membacanya yaa, aku hanya menyesuaikan alur cerita🙏✨

***

Dia sembuh, tapi nggak untuk hati gua - Aldares Zidan Alwi

Motor Sport hitam kekar milik aldares terparkir jelas di parkiran sekolah. Tangannya membuka helm fullface yang kini masih terpakai dikepalanya. Sedaritadi di gerbang sekolah, aldares seperti sedang waspada dengan seseorang.

Namun fokusnya malah semakin buyar, lantaran banyak kaum hawa yang memanggil-manggil namanya. Tentu saja mereka pada, terpesona. Aku terpesona.

Canda terpesona.

Dengan baju seragam berantakan, dasi yang "asal ada, tapi nggak pernah rapih", dan juga Badboy vibesnya yang sangat khas. Membuat hati para kaum hawa, berdegup kencang. Aldares jarang mengumbar senyumnya, jika sudah sampai area sekolah saja. Wajahnya berubah dingin dan menyeramkan.

"Eitss! Mau kemana?" Tanya alan dengan senyum jahatnya, karena berhasil menemukan orang yang sedaritadi ia cari.

"Cuma lewat 2 menit 13 detik doang lan, tega banget sat!" Emosi aldares, sambil memperhatikan jam tangannya.

"Pilih ka-" Ucapannya terpotong, karena ada seseorang datang ke hadapan alan.

Patricia.

Dia memperlihatkan catatan ke arah alan. Aldares tahu itu, itu adalah catatan daftar siswa/i yang sering telat. "Namanya udah dicatet, gua balik dulu ke kelas."

Baru saja ingin menggapai pundak mungil patricia, lengannya sudah ditepis kuat oleh saga. Pacar patricia, kini dia ada disini. Saga tidak telat untuk datang ke sekolah, cowok itu memang sedaritadi ada di area parkiran. Makanya, sekarang baru terlihat.

"Ayo- ke kelas aja," Paksa saga, sambil menarik lengan patricia secara kasar.

"Gausah kasar kali, katanya pacar. Tapi kok sama cewek sendiri kasar." Ledek aldares dengan memasang wajah sinisnya.

"Nggak bakal gua ambil, terkecuali kalo lu relain dia buat gua- ya dengan senang hati gua terima." Sambungnya dengan angkuh.

Tidak ada jawaban dari saga, cowok itu justru dengan terburu-buru membawa patricia menjauh dari aldares.

"Ngapain masih disini?" Tanya alan dengan mata sedikit menyipit, "Mau bolos lu ya?"

"Engga."

"Baperan lu ah- udah sana masuk goblok," Omel alan ke arah aldares.

"Ketos toxic dasar," Celetuk aldares dan langsung pergi meninggalkan alan yang masih berdiri di koridor sekolah.

Kalo gua toxic, dia apaan?

Hi Saga [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang