Hi Saga [ REVISI ]

- Gitar (2)

"Kalo lagi nyanyi jangan nyampingin gue, bisakan?"

Cewek itu tersenyum kikuk. Itu benar, posisi Patricia duduk memang menyampingkan Saga.

"Gak usah grogi Patricia,"

"Gue nggak grogi," jawab cewek itu tidak jujur.

Sisi kanan terlihat adem-adem saja, sedangkan sisi kiri berisik bukan main. Akibat perdebatan Alan dan Ica.

"Ca, suara lo alusin dikit apa! Inikan lagu melow,"

"Udah alus, mau sehalus apa lagi nyet?" ngegas Ica.

"Ini mah bukan nyanyi, tapi kaya ngajak ribut." ledek Yudha.

Praktek musiknya pun sudah di mulai dari kelompok pertama terlebih dahulu, karena Saga dan Patricia adalah kelompok terakhir. Jadi, mereka hanya memperhatikan teman-temannya yang sedang tampil di depan dekat meja guru. Sedangkan alan dan teman-temannya seperti biasa, mereka harus masih latihan.

Karena alan dan yang lainnya sudah tampil, jadi giliran Saga dan Patricia yang maju ke depan.

"Baik, sekarang giliran Saga dan Patricia. Ayo kalian maju ke depan." ucap Bu Ilya.

Saga langsung berdiri dari bangku yang ia duduki. tanpa sadar, ternyata saga refleks menggenggam tangan Patricia. Mndapat perlakuan seperti itu tiba-tiba dari Saga, hanya bisa terdiam kaku.

"Subhanallah banget tuh suara,"

"Suaraku insecure melihat ini,"

"Gokil! Dapet banget feelnya kalo udah berdua gini!"

"Baik anak-anak, setelah ini kalian freeclass. Tapi Pak Wiryo sudah memberikan tugas melalui ibu," ucap Bu Ilya sambil menulis dipapan tulis.

"Bu, kalo nggak selesai sekarang. Boleh buat pr nggak?" tanya salah satu siswa.

"Boleh, asal di pertemuan berikutnya tolong segera dikumpulkan ya."

***

Patricia merasa kepalanya sangat pusing, akhirnya ia menelungkupkan kepalanya di atas meja dan tak lama kemudian ia tertidur.

"Kia, nanti lo pu...." ucap Saga terhenti saat mengetahui kalo cewek itu tertidur.

"Oh tidur, nanti aja gue bangunin pas  mau pulang."

Cantik

Karena Saga tidak mau mengganggu Patricia yang sedang tertidur, akhirnya ia memilih untuk mendengarkan musik. Sedangkan Alan dan yang lainnya seperti biasa malahan asik mengobrol, karena Alan sudah paham dengan sifat Saga. Jadi, memilih untuk tidak menggangunya.

Bel pulang sekolah pun berbunyi.

"Mukanya agak pucet, mungkin nggak enak badan." tutur Ica.

"Yaudah Ga, lo bangunin aja. Abis itu anterin pulang." kata Alan.