Saga masuk ke Ruang musik. Ia langsung membulatkan matanya terkejut, karena melihat ada Patricia disana. Tapi, gadis itu tidak menyadari bahwa baru saja ada yang masuk ke ruangan itu.
"Meet you again," sapanya sambil menepuk pundak gadis itu.
"O-oh! Hi Saga," jawabnya walau sedikit terbata.
"Lo lagi nulis apa?" tanya Saga.
Cowok itu meraih kursi lain, untuk bisa duduk berdekatan dengan Patricia. Modus ya bun.
"Lagu."
"Cuma lo tulis doang? Nggak lo nyanyiin, hm?" tanya cowok itu.
CEKLIK
Itu Alan, Tyo, dan Yudha. Benar saja mereka bertiga ternyata menyusul Saga ke Ruang musik. Padahal Saga sudah negative thinking, bahwa mereka pasti tidak akan menyusul.
"Eh! Ternyata Kia disini." ucap Alan sambil sesekali melirik ke Saga.
Gadis itu tidak menjawa, ia hanya tersenyum kikuk.
Mending gue balik ke kelas aja, lagian disini cowo semua yang ada gue dikira macem-macem lagi, batinnya
"Kalo gitu gue ke kelas duluan ya, Assalamualaikum." Patricia pun pamit untuk kembali ke kelas, sampai lupa kalo kertas lirik yang ia buat tadi justru ketinggalan tepat di kursi yang ia duduki.
"Waallaikumsallam." Jawab Saga dan yang lainnya.
"Lah, ini gimana? Kita dateng dia malah pergi." ucap Yudha sambil memasang wajah bingungnya.
"Jadi, gimana tuh Yo?" tanya Alan seperti melempar pertanyaan.
"Nggak tau,"
"Kaya lo! Bukannya nungguin malah ninggalin– cakep lo begitu?" omel Yudha ke Tyo, sedangkan cowok itu memasang wajah datar, "iya, gue cakep."
"Kulkas berjalannya qaqa, boleh silakan!" kata Yudha dengan asal-asalan.
"Nggak cocok lo mah jadi spg kulkas." ucap Alan sambil tertawa puas.
Ternyata Saga sadar. Ada kertas lirik milik Patricia di kursi yang tadi ia duduki. Akhirnya ia simpan di saku saku celana.
"Kita latihan kaya biasa," kata Saga sambil menyemangati 3 temannya yang sedaritadi terlihat mager.
"Ck! Sama lo mah nggak ada santai-santainya– buru-buru banget kaya mau senam pagi." Desis Yudha sedikit kesal.
"Kenapa harus senam pagi sih jing." ucap Alan.
"Eitss! Bapak ketos kok kasar." kata Yudha ke Alan.
Alan memperlihatkan senyum 3/4 nya, "Kasar-kasar gini juga banyak yang naksir."
"Naksir doang banyak, pacar mah nihil." ucap Yudha.
"Sialan lo!"
"Udah ayo, mulai latihannya. Jangan pada bercanda mulu!" pinta Saga sambil menyiapkan gitar.
Setelah latihan di Ruang musik, selama 1 jam. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk kembali ke kelas dan bergegas pulang. Karena bel pulang sekolah tinggal beberapa menit lagi.
***
Ica dan Bunga yang masih sibuk dengan buku mereka masing-masing, sedangkan Patricia sudah memasukan buku-bukunya ke dalam tas sedaritadi.
"Kayanya lo pada duluan aja deh, gue hari ini ada latihan basket." pinta Bunga agar Ica dan Patricia pulang duluan.
"Oh, yaudah kalo gitu." jawab Patricia.
Ica menepuk-nepuk lengan Bunga, "Lo pulang tiati."
Tiba-tiba, Saga dan teman-temannya sudah sampai. Seperti biasa Patricia selalu mengetahui jika yang barusan masuk ke kelas adalah Saga.
Apa gue tanya Saga aja kali ya? Tapi mana mungkin dia liat kertas kecil selembar gitu doang, batin Patricia
"Oh iya! Hari ini kita nggak ada rapat. Jadi lo bisa langsung pulang." ucap Alan tiba-tiba, yang ternyata menyadarkan Patricia dalam lamunannya.
"Eh, iya Lan." jawab patricia walaupun masih sedikit kaget.
KRINGGG
Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi, Ica dan Bunga sudah pamit dengan Patricia untuk keluar kelas lebih dulu. Begitu juga dengan Alan, Tyo, dan Yudha yang sudah pamit dengan Saga. Jadi, dikelas tinggal beberapa siswa/i saja. Termasuk Saga dan Patricia.
"Nih, tadi pas lo dari Ruang musik. Lo ninggalin kertas lirik di kursi, jadi sementara gue simpen dulu supaya nggak ilang." perjelas Saga sambil memberikan kertas lirik milik Patricia.
"Allhamdulilah. Ternyata ditemuin sama lo, thanks." jawab Patricia dengan senyum ramahnya, sambil mengambil kertas lirik nya.
"Iya sama-sama. By the way, lo pulang sama siapa?" tanya cowok itu.
"Pulang sendiri." jawabnya.
"Yaudah kalo gitu lo bareng gue aja." saran Saga.
"G-gausah, gue bisa pulang sendiri." jawabnya dengan terbata-bata.
"Lagian gue nggak mau ngerepotin orang." sambungnya.
"Gapapa, nggak bakal ngerepotin. Kan gue yang ngajak." jawab cowok itu dengan senyum yang mengembang.
***
Pukul 16.29 WIB
"Gue denger-denger, ada anak baru di kelas lo?" tanya Gio seperti penasaran.
Ternyata pertanyaan Gio membuat aktivitas bermainnya berhenti, "Iya, tau darimana lagi lo?"
"Apasi yang gue nggak tau, bagus dong kalo gitu Aldares ada mainan baru." ungkap Gio.
"Gila ya lo! Suruh dia cari yang lain, awas aja." ancam Bunga dengan nada bicara tinggi.
"Yaelah, takut amat si lo! Paling cuma diminta kenalan doang." jawab Gio santai.
"Nggak ada kenalan-kenalan! Ntar lo yang gue tonjok." Ancam gadis ini sekali lagi.
Gio mendekat dan melangkah maju mendekati Bunga, "Chill sayang."
Dengan ekspresi jijik Bunga memukul puncak kepala Gio dengan botol air minumnya.
"Najis!"
Cowok itu hanya tertawa, karena melihat tingkah Bunga.
"Hari ini, kita latihan segini dulu. Karena udah terlalu sore juga." Jelas Gio kepada anak basket lainnya.
Cowok yang bernama lengkap Muhammad Gio ini, selain Most Wanted disekolah. Ia telah diberikan kepercayaan oleh pelatih basket untuk menghandle semuanya.
***
"Nih, pake dulu helm nya." ucap Saga sambil memberikan helm nya ke Patricia.
Gadis ini malahan melamun, entah memikirkan apa. Tapi, karena Saga juga tidak ingin berlama-lama berada di parkiran sekolah. Dirinya berinisiatif untuk memakaikan helm ke Patricia.
"E-eh, kan gua gak minta Ga." kata gadis itu.
"Udah gapapa, biar lo cepet naik ke motor."
Setelah itu, Patricia langsung naik ke motor dan diperjalanan gadis itu sudah sempat menunjukkan jalan, namun setelahnya, ia melamun. Saga sadar, akhirnya ia mencoba memegang tangan Patricia sebentar. Supaya tersadar dari lamunannya.
"E-eh, iya ga. Ada apa?" tanya gadis itu setelah tersadar.
"Abis lo ngelamun gitu, jadi gue pegang aja tangan lo. Biar sadar."
Gue tiba-tiba kangen ayah, lo satu-satunya cowo yang mirip banget sifatnya kaya ayah, batin Patricia
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Saga [ REVISI ]
أدب المراهقين[ HIGHSCHOOL ] - [ TEENFICTION ] - [ COMEDY ] #Peringkat 4 Patricia (15 Juli 2020) #Peringkat 3 Basketboy (15 September 2020) #Peringkat 1 Basketboy (26 Januari 2021) Saga Alnandas Fernando, adalah siswa SMA, dikenal banyak siswa/i dan guru-guru. Ka...