chapter 8

1 0 0
                                    

"jangan jangan kemarin Lo ke toko buku pengen ketemu sama bila" ucap Arya menebak nebak.

"Gak" sahut Alex singkat sambil menyantap makanannya.

"Oh ya gue pengen nanya deh kemaren kan gue nemenin Lo ke toko buku tapi ko pas Lo keluar Lo gak bawa buku sama sekali" tanya Candra mengingat ingat kejadian saat ia menemani Alex ke toko buku.

"Bu-buku y-yang gue cari gak ada ydh" jawab Alex gugup memasukan makanan kedalam mulutnya.

"Ko Lo gugup gitu sih kan Candra cuman nanya santai aja kali" ujar Irma menatap sekilas kearah teman nya itu.

"Enggk biasa aja tuh!" jawab Alex dingin.

Brak...

"Bisa diam gak sih mulut Lo pada! dari tadi yang di bahas bila bila bila terus!!" Bentak Qila menatap semua teman nya.

"Kalo emang Alex suka sama bila ydh biarin aja jangan suka maksa orang untuk bercerita toh kalo Alex anggep kita temen nanti juga dia cerita sendiri!!" Lanjut Qila berlalu pergi dari area kantin.

"Dah gue bilang apa jangan bahas tentang bila saat ada Qila jadi gini kan" kata Arya sembari menyedot jus mangga nya hingga habis.

"Tapi tadi Lo juga ikut ikutan ya Ar" sahut Irma memutar bola matanya.

"Gue cuman sekali ngomong dan dari tadi Lo berdua yang bacot" balas Arya bangkit dari duduknya lalu pergi menyusul Qila.

                          ----------------------

Di sini lah Qila berada rooftop adalah salah satu sempat yang Qila suka. berada di sini membuat nya sedikit tenang jarang sekali orang mau ke rooftop ini. karna mereka lebih memilih pergi ke kantin atau perpus dari pada ke tempat ini.

"By gue kangen lo, sekarang Lo lagi apa di sana gue cape by harus pura pura terus by bilang sama tuhan ya bahwa umat nya ini ingin pulang, gue pengen ikut lo by gue gak mau hidup disini terus" gumam Qila menatap langit langit siang ini.

Flashback on

Seorang anak laki-laki dan seorang gadis cantik sedang duduk di taman bermain. menikmati udara segar di sore hari sambil menikmati es krim yang mereka beli. Sesekali mereka tertawa.

"Huff nanti gue gak akan bisa liat senyum dan tawa Lo lagi Al mengingat penyakit yang gue miliki membuat gue gak bisa terus bersama Lo semoga lo nanti bisa menemukan teman yang bisa menghilangkan kesedihan gue sayang sama lo" gumam anak laki-laki dalam hati.

"Al"
"Iya"
"Kalo nanti gue pergi Lo harus tetap tersenyum ya apapun yang terjadi nanti sama Lo, Lo harus tetap kuat ya Lo pasti bisa lewatin ini"

"Gak! Lo gak boleh pergi, kalo Lo pergi gue mau ikut Lo aja gue gak mau di sini mereka jahat sama gue"

"Gue dah gak kuat sakit al Lo jaga diri baik-baik ya, gue mau Lo ujutin cita cita gue yang mungkin gue gak bisa ujutin Lo harus jdi orang sukses jangan menyerah ya al, tetap semangat okey"

"Lo pasti bisa sembuh by, yang kuat ya gue akan terus di samping Lo sampai Lo sembuh dan kita ujutin cita cita kita bersama"

"Janji sama gue Lo gak boleh nangis saat gue pergi nanti, janji sama gue Lo akan ujutin cita cita kita, janji sama gue untuk selalu kuat apapun yang terjadi dan janji sama gue jaga diri Lo baik baik" anak laki-laki itu mengulurkan jari kelingking nya di depan gadis itu.

"Soal janji yang pertama gue gak mungkin bisa by dan gue janji akan ujutin cita cita kita" gadis itu menyatukan kelingking nya dengan kelingking anak lelaki itu.

Mereka pun berpelukan layak nya seorang sahabat yang takut kehilang satu sama lain.

"Gue sayang Lo by gue akan lakuin apapun agar lo sembuh dan kita akan terus bersama" gumam gadis itu dalam hati.

"Terimakasih Al udah menemani gue terimakasih atas semua nya i love you"gumam laki-laki itu dalam hati.

Flashback off

Sepotong kenangan itu berputar kembali seperti sebuah kaset. Tanpa di minta cairan bening menetes di pipi qila menangis yaps Qila menangis saat mengingat itu.

Qila mengusap air mata nya lalu beranjak dari tempat nya menuju kelas. Saat menuruni tangga tiba tiba kepala Qila terasa berat.perlahan pandangan nya mulai buram ia tak bisa melihat jelas orang yang berlalu lalang hingga...

Bruk...

"Eh nih cewek napa tidur di sini kaya gak ada tempat lain aja" gumam laki-laki itu mendekati tubuh Qila yang terbaring pinsan di lantai.

"Syaqilla" pekik laki laki itu "hey bangun Qila Lo kenapa, badan nya panas banget" lanjut laki laki itu tanpa mikir panjang laki laki itu langsung membawa Qila ke uks.

                           ---------------------
Sekolah sudah mulai sepi karna bel pulang sekolah sudah berbunyi 1 jam yang lalu tapi Qila masih setiap menutup mata nya. Di dalam uks sudah ada teman temannya dan juga laki laki itu.

"Qila bangun dong Jangan tidur Mulu lo" ucap Irma mengoyak kan tubuh Qila hingga sang empuh terbangun.

"Kenapa gue bisa ada di sini?" Tanya Qila lemas pandangan nya masih sedikit buram ia tak bisa melihat jelas orang orang yang ada di depan nya.

"Tadi Lo pingsan saat lagi turun tangga" jawab laki laki itu tersenyum tipis.

"Jam berapa sekarang" tanya Qila lagi kini ia sudah bisa melihat dengan jelas siapa siapa aj orang yang ada di depan nya.

"Jam 2 siang kenapa emang?" Jawab Candra bingung gak biasa nya Qila menanyakan perlihal jam.

"Gue harus kekantor Sekarang, pak ahmad pasti udah nunggu gue di sana" kata qila mencoba bangkit dari brangkar, baru ingin melangkah Qila sudah terjatuh.

"Kalo masih sakit jangan di paksain, dah gak usah kekantor dulu Lo masih sakit" ujar laki laki itu membantu Qila berdiri.

"Gue gak papa rey makasih udah mau nolong gue" Qila mencoba melangkah keluar uks tapi tanggan nya di tahan.

"Gue anter Lo ya tenang gue bawa mobil ko hari ini mau ya" tawar Rey menatap lekat wajah Qila.

"Baiklah ayok" balas Qila menarik tangan Rey keluar.

Sedangkan teman teman nya di acuh kan oleh Qila bahkan Qila tak mau menatap wajah teman-temannya itu. Itu sudah menjadi hal biasa bagi mereka di acuhkan oleh Qila saat mereka membicarai Kembaranya itu.

"Ydh balik yuk, lagi pula Qila udah ada yang jagain" ujar Arya pergi meninggalkan teman nya yang mematung.

                          -------------------------

Gak butuh waktu lama Qila dan Rey sampai di kantor qila dengan sigap Rey langsung membantu Qila berjalan kedalam kantor nya. Banyak pasang mata yang melihat nya iri dan ada juga yang menatap nya kaget.

"Akhirnya kamu datang juga Qila, pak Ahmad sudah menunggu di dalam" ucap fana saat melihat qila datang dengan di bopong pria.

"Tunggu tunggu kamu kenapa jalan nya di bopong sama pria ini dan muka mu kenapa pucat sekali?" Tanya fana khawatir melihat keadaan Qila.

"Aku tak apa ka hanya pusing sedikit saja, tanang lah tidak usah khawatir seperti itu" jawab Qila tersenyum tipis ke arah fana. Rey yang melihat qila tersenyum langsung terpesona pasal nya ini kali pertama ia melihat qila tersenyum.

Manis sekali senyumannya batin Rey

"Oh ya Rey Lo tunggu di luar dulu gak papa kan? Soal nya gue mau ketemu klien dulu" ujar qila menyadarkan Rey dari lamunannya.

"Ah i-iya gak papa ko" jawab Rey kikuk.

"Ka tolong biki in teman aku minum ya" perintah Qila yang di balas angguk an.

Jangan lupa vote and komen ya manteman
See you next part gays

Cinta Seorang CEO MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang