chapter 21

2 0 0
                                    

"maksud anda apa?" Tanya Rudi tak mengerti apa yang di maksud ucapan Alex barusan.

"Em mohon maaf pak Rudi apa bapak bisa tunggu di ruang tamu ada hal yang ingin saya sampaikan pada putri bapak" sahut Qila pada Rudi.

"Baiklah"

Setelah kepergian kedua paruh baya tsb, suasana ruang menjadi tegang terlebih lagi sendari tadi Alex menatap tajam kearah Arin. Tidak ada yang mau membuka suara terlebih dahulu Qila cs menatap arin,arin berusaha bersikap tenang menunggu apa yang akan terjadi pada dirinya.

"Ehkem. Gimana Arin masih mau bilang kami madesu dan bodoh?" Tanya Arya dingin.

"Gue kalo jadi lo dah malu banget sih pasti udah salah menilai orang!" Sahut Irma terkekeh kecil.

"Lo tuh seharusnya beruntung bisa dicintai sama orang seperti Alex ini selain tampan dan kaya dia juga setia perhatian humoris perngertian penyabar ya walaupun tingkahnya sedikit konyol" timpah candra menatap Arin remeh sambil bersandar di sofa.

"Tapi sayang Lo malah tolak dia dan malah menghina dia serta teman-temanya" Qila ikut bersuara melipat kedua tangannya di depan dada.

"Gue minta maaf karna udah menghina kalian gue bener bener nyesel banget gue gak tau kalo masalah ini akan berdampak pada perubahan bokap gue dan soal perasaan Alex ke gue... Gue bener bener gak tau itu... Jujur gue juga cinta sama lo lex sejak pertama kita ketemu tapi gue Pendem rasa itu karna gue pikir kalo gue jujur Lo gak akan mau sama gue dan malah menjauh dari gue" ujar Arin menundukan kepala tak berani menatap lawan bicaranya saat ini Terlebih lagi Alex berada di hadapanya saat ini.

"Cih cinta Lo bilang kalo cinta gak akan omongan benci sama orang yang kita cintai" Irma menatap layang arin.

"Kalo cinta itu di ungkapin diterima atau enggak itu urusan belakangan yang terpenting kita udah mengungkapkan perasaan kita pada orang itu" balas Qila membuat keempat temannya melongok dengan pelunturan Qila.

"Gue dah terlanjur kecewa sama Lo rin selama ini keperdulian gue perhatian gue ke lo hanya lo anggap angin lalu yang patut dilupakan!" Lirih Alex memalingkan wajahnya kearah lain.

"Maafin gue lex I beg you don’t stay away from me, you are my encouragement your smile  makes me addicted to your face always in my mind" ucap Arin pelan seperti bisikan tapi masih bisa terdengar oleh mereka. Pertahanan Arin runtuh menatap Alex sendu kini pipinya sudah di banjiri dengan air mata yang keluar dari matanya coklat terangnya.

"After you say you hate me can you still say love? You’re not just breaking my heart you’re destroying my trust, building trust again takes time and maybe it won't be the same as it used to be!" Bentak Alex membuat semua orang yang berada di ruangan terlonjat kaget mendengarnya.

***
Plang.

Plang.

Alex menonjok kaca sampai dua kali hingga membuat tangannya terluka cairan merah mulai becucuran keluar dari tangan Alex. Terkejut tentu saja mereka terkejut dengan apa yang di lakukan temanya itu.

Lagi lagi Arin meneteskan air mata melihat Alex yang kacau.

Plak.

"Dasar bodoh! Apa yang Lo lakukan tuh bodoh come on girl not only him bro!" Seru Qila menepuk bahu temennya itu.

"Apa salah gue? Sampe sampe gue selalu di kecewain, di php in apa gue gak boleh bahagia sama orang yang gue cinta? Dulu ibu sekarang dia" kata Alex terkekeh geli.

"Jangan merasa sendiri kaya gitu Lo masih punya bokap amira Arjun umi abi Aisya Manda dan kami kita semua akan ada buat lo" sahut Candra merangkul bahu Alex seraya memberi kekuatan untuknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Seorang CEO MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang