chapter 3

2 0 0
                                    

Qila akhirnya mengalah ia akan tetap tinggal di rumah ayah nya demi sang bunda. jika tidak bunda nya yang meminta Qila tidak Sudi tinggal di rumah ayahnya yang membenci dirinya.

Setelah memasukan pakaiannya ke dalam almari Qila merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya itu.

Tok...tok...tok...

"Masuk aja bun pintu nya gak di kunci kok" teriak Qila dari dalam kamar. Pintu terbuka menampilkan sosok gadis cantik yang sangat mirip dengannya.

"Oh ternyata Lo yang ngetuk pintu gue, mau apa Lo hah!" Ucap Qila datar nada bicara nya sedikit meningkat.

"Pipi lo masih sakit ka?" Tanya bila khawatir pada sang kakak.

"Gak usah sok peduli deh Lo sama gue, ini kan yang Lo mau hum!" Ujar qila, bila sudah tahu jika Kembaranya ini Takan suka kalo bila masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa sih Lo benci banget sama gue ka? Salah gue apa?" Bila tak bisa lagi menahan air matanya untuk tidak keluar.

"Denger ini baik-baik! Gue benci sama Lo karna lo udah rebut semua kebahagiaan gue!, Dan gara-gara kejadian itu ayah jadi lebih sayang sama lo dari pada gue!" Kata qila.

"Gue minta maaf ka hiks" tangis bila tak bisa berhenti menetes di pipinya. Ia terus menangis karna sikap kemabaranya itu.

"Keluar sekarang dari kamar gue!" Usir Qila pada bila.

"Ka, gw sayang Lo ka hiks" ujar bila sambil mendekati Qila.

"SEKALI LAGI LO NGELANGKAH GUE LEMPAR LO!!" Tegas Qila sambil mengontrol emosinya.

"KELUAR DARI KAMAR GUE!" Lanjut Qila menunjuk kearah pintu.

"ENGGAK GUE GAK AKAN KELAUR DARI KAMAR INI" ucap bila penuh penekanan.

Qila tak bisa lagi menahan emosi nya yang sudah di ujung tanduk, Qila pun mendorong tubuh bila keluar kamarnya hingga bila jatuh ke lantai.

Bruk...

"APA APAAN KAMU DORONG-DORONG ANAK SAYA HAH!" Teriak Alfa selaku ayah Qila.

"Dasar cewek lemah" ucap Qila memutar bola matanya.

Plak...

"JAGA BICARA KAMU, DASAR ANAK KURANG AJAR, GAK TAU DI UNTUNG!" Tegas Alfa sambil merangkul bila.

"Terserah" ujar qila melangkah masuk kedalam kamar meninggalkan Alfa dan bila.

Skip...

Kali ini Qila takan terlambat ke sekolah karna bundanya membangunkan nya lebih awal. Qila bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah setelah siap semua Qila turun ke bawah untuk sarapan.

"Morning sayang" ucap dian melihat Qila yang sudah siap.

"Morning too Bun" jawab Qila berjalan menghampiri sang bunda.

"Mau sarapan sama apa nasi goreng atau roti?"tanya Dian pada Qila.

"Em roti aja deh Bun biar cepet" jawab Qila sambil memainkan ponselnya.

"Saya paling gak suka ada yang main ponsel saat di meja makan" tegur Alfa sambil menatap tajam Qila.

"Sudah lah,ini masih pagi gak enak nanti kalo sampe tetangga denger" ujar Dian seraya mengelus pundak sang suami.

"Ini sayang di makan roti nya" lanjut Dian memberikan satu piring roti pada qila.

Saat ingin memasukan roti kedalam mulutnya tiba-tiba ponsel Qila bunyi.

Dret...dret...dret...

Qila langsung beranjak dari tempatnya dan mengangkat telfonnya ia tak ingin ada yang tahu jika ia mempunyai sebuah perusahaan dan cafe.

"Assalamualaikum Qila" suara dari seberang sana.

"Waalaikumsalam kenapa ka?".

"Begini la siang ini kamu bisa ke kantor gak"

"Oke nanti pulang sekolah aku kekantor".

"Yudah assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah menerima telfon Qila kembali ke meja makan dan menghabiskan sarapan nya buru-buru, setelah selesai Qila berpamitan pada Dian dan juga Alfa.

"Bun, yah Qila berangkat sekolah dulu ya"ucap Qila sambil mengedong tas nya.

"Hati-hati ya di jalan ingat jangan ngebut" Dian mengingat an Qila agar bawa motor nya tidak ngebut.

"Iya bun, assalamualaikum" pamit Qila sambil menyalami tangan dian dan alfa.

"Waalaikumsalam"jawab dian sambil tersenyum.

Jangan lupa vote and komen ya gayss 🤩

See you next time prat...👋🧡

Cinta Seorang CEO MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang