chapter 12

0 0 0
                                    

"argh gak bisa di biarin gue harus bales dia, ya gue harus bales" ucap Clara tersenyum sinis sambil memikirkan cara untuk membalas Qila.

"Emang tuh ya si Qila gak pernah ada takut-takutnya sama lo, sok jadi penguasa di sekolah ini" sahut hasna salah satu teman Clara.

"Bener tuh kata Hasna dah gitu sok kecakepan banget lagi di depan semua cowo" timpah Lisa memutar bola matanya malas.

                           ----------------------
Bel masuk sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu. Bukannya mendengar guru di depan qila cs malah memilih untuk tidur di dalam kelas tidak menghiraukan ucapan guru di depan.

"ALEX, QILA, IRMA, CANDRA, ARYA" teriak Bu haryati

"Hadir"
"Saya"
"Dalem"
"Naon"
"Apaan" jawab mereka berbarengan.

"Kalian ini selalu aja tidur di jam pelajaran saya mau jadi apa kalian nanti hum?"

"Pengusaha"
"Polisi"
"Presiden"
"Suami ibu kalo boleh"
"Orang sukses" ucap mereka berbarengan lagi. Sontak semua murid tertawa dengan ucapan Candra yang mengatakan ingin menjadi suami Bu haryati.

"Sudah sudah diam semua. Ka-" ucap Bu haryati terpotong karna arya.

"Kalian keluar, hormat ke tiang bendera sekarang sampai jam pelajaran saya selesai" kata Arya menirukan suara Bu haryati.

"Kami sudah hapal bu dengan dialog ibu sampe-sampe terngiang-ngiang di kepala saya Bu" sahut candra bangkit dari duduknya.

"Udah lah kita cabut aja, bisa bisa nanti suara rombengnya keluar lagi haha" ujar qila terkekeh kecil sambil berjalan santai keluar kelas Di ikuti dengan teman-temanya.

Saat di koridor Qila cs tak sengaja melihat Rey sedang berpelukan dengan perempuan di depan ruang OSIS.

"Berasa dunia milik berdua ya gays" sindir Alex dengan suara sedikit keras agar terdengar oleh Rey.

"Sekolah nih woy bukan kamar main peluk peluk aja" timpah candra terkekeh geli. Qila hanya tersenyum miring memutar bola matanya malas.

"Kenapa liat Rey pelukan sama orang lain hati gue sakit ya. Kan gue gak ada hubungan apa apa sama entu orang, apa gue dah mulai suka sama Rey ah gak mungkin gue suka sama dia" gumam Qila dalam hati sambil geleng-geleng kepala menbuang pikiran nya itu.

Rey yang celotehan Candra dan Alex sontak langsung melepas pelukannya itu. Rey menatap qila yang hanya acuh kepada nya, mata mereka sempat bertemu tapi Qila langsung memalingkan tatapan nya ke arah lain.

"Tatapan Qila tadi sulit gue artikan, apa dia cemburu liat gue peluk perempuan lain? Ngeliat sifat acuh Qila kenapa hati gue sakit ya apa mungkin gue udah suka sama qila? Ah gak mungkin" gumam Rey geleng-geleng kepala sambil mengusap wajahnya.

"Rey" pangil perempuan itu.

"Ah i-iya kenapa?" Tanya Rey menatap perempuan itu.

"Kamu akan tetap sayang kan sama aku?" Tanya balik sang perempuan.

"Iya Maudy aku akan tetap sayang sama kamu dan aku akan menemanimu sampai kamu sembuh" jawab Rey menangukup wajah Maudy seraya memberikan kekuatan.

                           --------------------
"Aduh gila panas banget anjim, auto kulit item ini mah" pekik Alex membuka satu kancing baju nya.

"Jadi cowok lebay banget sih lo lex kaya cewek, gue aja yang cewek biasa aja" celetuk Irma memutar bola matanya malas.

"Ye gua akan harus jaga pesona gue Ir" ujar Alex menatap Irma sinis.

Cinta Seorang CEO MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang