chapter 19

1 0 0
                                    

Arin melangkah keluar dari area kantin ia berjalan menelusuri koridor sekolah menatap kosong kearah depan. Ucapan Alex di kantin tadi selalu teringan ingang di pikirannya kini pikirannya di penuhi oleh Alex cowok yang selama ini ia kagumi.

Apa yang dikatakan alex tadi benar dia suka sama gue tapi sejak kapan arhhh Lo bodoh Arin udah omongan kaya barusan batinya menyesali ucapannya barusan kini Arin duduk di bawah pohon yang berada di taman depan perpustakaan.

Tanpa ia sadari dibalik pohon ada seorang cowok yang sedang bersandar di pohon tsb juga. Cowok tsb juga tidak menyadari kehadiran Arin di taman itu memang taman ini jarang sekali di kunjungi oleh orang banyak rumor yang mengatakan bahwa taman ini anger.

Jadi perjuangan gue sia sia selama ini orang yang gue suka ternyata membenci gue seharusnya Lo sadar dari dulu lex batin Alex menepuk nepuk kening nya sambil menutup kedua matanya.

Gue juga suka sama lo lex sejak pertama kali kita ketemu gue udah jatuh cinta sama lo batin Arin sambil bersandar di pohon tsb menatap langit-langit.

Alex menghela nafas panjang lalu bangit dari duduknya dan melangkah menjauh dari taman. Namun langkahnya terhenti karna mendengar suara orang yang kesakitan Alex menoleh ke seluruh taman matanya menakap seorang cewek yang sedang memegangi lututnya.

Alex menghampiri cewek tsb "Lo gak papa?" Ucap alex berjongkok di depan cewek itu dan melihat luka di lutut cewek itu.

"Gak papa cuman luka sedikit" sahut Arin sambil menyelimkan anak rambutnya ke daun telinga.

Deg.

Mata coklat terang bertabrakan dengan mata hitam pekat milik alex. Mereka saling bertatapan namun Alex langsung mengalihkan pandangan kearah lain.

Alex mengeluarkan sapu tangannya menyodorkannya pada arin tanpa satu patah katapun Arin mengambil sapu tangan Alex dan mengelap lututnya.

"Lebih baik luka Lo di obatin biar gak infeksi" ujar Alex melangkah pergi meninggalkan Arin yang masih terpaku di tempatnya.

"Alex tunggu" Arin berjalan pincang menahan sakit di bagian lututnya.

"Omongan Arya di kantin tadi apa benar kalo Lo suk—"

"Iya omongan arya benar ada nya gue suka sama lo gue cinta sama lo tapi kayanya gue salah, salah udah mencintai perempuan macem lo rin" Alex menatap lekat wajah gadis didepannya.

"Maaf" satu kata keluar dari mulut arin. Alex terkekeh geli mendengar ucapan Arin.

"Percuma rin semuanya dah terlambat kata maaf Lo itu gak bisa mengembalikan semuanya seperti semula, Lo mau gue ngejauh dari lo kan oke fine
I will stay away from you satisfied" kata Alex menggikan suaranya.

"Gue cinta sama Lo lex plis jangan menjauh" lirih Arin dengan mata berkaca-kaca ia menahan agar tidak menangis didepan Alex.

"Maaf Rin lebih baik kita kubur rasa ini dalam dalam anggap aja kita gak pernah kenal lupain semua yang pernah terjadi di antara kita dan kita kembali seperti awal kita hanya sekedar kenal nama tidak pernah dekat sama sekali" ucap alex pada arin. Runtuh sudah pertahanan Arin untuk tidak mengeluarkan air mata kini pipinya sudah di banjiri oleh air mata.

Alex yang melihat Arin menangis langsung mengusap pipi Arin namun di tepis oleh sang empuh. Bel masuk sudah berbunyi sejak 4 menit yang lalu, alex menghela nafas dan melangkah menjauh dari taman membiarkan Arin menenangkan diri.

Apa gak ada kesempatan buat bersatu gue sayang lo lex batin Arin menatap kosong kedepan.

***
Kini kelas 11 IPA 2 sedang jamkos karna guru yang tidak hadir.

Cinta Seorang CEO MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang