Alex baru saja menyelesaikan tugas sekolahnya yang akan di kumpulkan besok Alex menatap jam dinding yang ada didalam kamarnya.
"Gila gue ngejain nih tugas sampe jam sembilan" umpatnya mengusap wajahnya" ah mana perut laper lagi ada makanan gak ya di dapur" Alex menuruni anak tangga langkahnya terhenti kala melihat wanita paruh baya yang masih telihat muda sedang duduk di ruang tamu. Seketika wajah Alex berubah menjadi lebih dingin saat melihat wanita itu.Wanita paruh baya itu merasa ada yang memperhatikanya langsung menoleh dan tersenyum saat melihat Alex yang baru saja turun.
"Al" panggil wanita paruh baya itu sambil tersenyum merasa namanya di panggil menghentikan langkahnya.
"Langsung keintinya aja untuk apa ibu datang kesini?" Tanya anak laki-laki itu the to paint bahkan Alex tak menatap lawan bicaranya ia malah menatap arah lain.
"Ibu kangen kalian bertiga, dimana amira dan arjun nak?" jawab wanita paruh baya itu mengengam tangan kekar Alex yang langsung di tepis oleh sang empuh.
"Mereka sudah tidur lebih baik ibu pulang takutnya nanti suami tercinta ibu marah lagi kalo tau istrinya mengunjungi rumah mantan suaminya" usir Alex secara halus pada wanita di depannya.
Wanita paruh baya itu adalah ani ibu kandung dari Alex dan kedua adik nya serta mantan istri sang ayah. Ani ketahuan selingkuh dengan teman sang ayah dan saat itu juga lah ani meninggalkan ayah Alex demi selikuhannya yang saat ini sudah sah menjadi suami baru Ani. Perceraian antara ibu dan ayah membuat ketiga anak merasa kecewa dengan kelakuan sang ibu.
"Wih lihat siapa yang datang malem malem begini ke rumah kita" celetuk anak laki-laki tsb yang baru saja turun dari atas bersama anak perempuan.
Kedua anak itu menhampiri Alex "wah bang untuk apa ibu datang kemari?" Tanya anak perempuan itu selaku adik alex. Amira.
"Abang pun tak tahu ibu bilang kangen sama kita" jawab Alex melirik Ani yang menunduk.
"Hai bu apa kabar" sapa adik pertama Alex sambil merangkul sang Kaka.
"Jelas ibu baik baik aja setelah apa yang beliau lakukan terhadap kita pasti sekarang hidup nya jauh lebih baik iya kan bu?" Sahut Amira menatap Ani penuh kebencian.
"Kalian berdua nih seperti tidak pernah di ajarkan sopan santun saja bicara lah yang sopan di depan kalian ini adalah ibu kalian" ucap alex mencubit pinggang kedua adiknya membuat yang di cubit kesakitan.
"Ibu minta maaf kepada kalian karna ibu sudah menghancurkan keluarga kita maafkan ibu, ibu sayang kalian" tutur ana membuat ketiga anak di hadapannya muak.
"Kalo ibu sayang kami ibu tidak akan meninggalkan kami dan juga ayah yang saat itu perusahaan ayah sedang kritis" pekik Arjun mulai tersurut emosi.
"Apa dengan maaf bisa mengembalikan semua nya dan apa dengan maaf bisa buat hati kami kembali utuh. Enggak Bu" timpah Amira. Dimana Alex berada laki laki itu hanya diam di tengah kedua adiknya sambil mendengarkan lontaran dari kedua adiknya.
"Lebih baik ibu pulang sebelum emosi mereka semakin menjadi pasti suami ibu sedang menggu ibu di rumah" lagi lagi Alex mengusir Ani secara halus dan lagi lagi Ani harus melelan kepahitan yang ia rasakan. Sudah berkali kali Ani datang kerumah ini tapi mereka selalu bersikap dingin terhadapnya.
"Ydh ini pulang dulu ya oh ya tadi ibu masak makanan kesukaan kalian jangan lupa dimakan ya ibu pamit" Ani melangkah keluar dari rumah mantan suaminya itu.
"Ternyata kamu tidak pernah berubah ya mas masih sering lembur" batin Ani melihat sebuah mobil yang baru saja masuk kedalam perkarangan rumah tapi Ani hanya bisa melihatnya dari balik kaca mobil saja ia belum siap untuk bertemu pemilik mobil itu.
-------------------------------
"Assalamualaikum ayah pulang" salam Arkan selaku ayah Alex.
"Waalaikumsalam" jawab Alex Arjun Amira bersamaan.
"Ko kalian belum tidur ini sudah malam lho?" Tanya Arkan mentap satu persatu anaknya.
"Alex baru aja selesai ngerjain tugas sekolah yah ini aja baru mau makan" jawab alex.
"Arjun juga abis belajar yah besok ada ulang harian di kelas"
"Amira abis latihan muay thai baru aja pulang tadi jam setengah sembilan"
"Kamu nih perempuan atau laki-laki sih?" Tanya Arjun mengeleng-geleng kepala dengan tingkah adik perempuanya.
"Ya perempuan lah bang" jawab Amira memutar bola matanya.
"Tingkah kamu tuh kaya laki laki Amira ayah aja sampe geleng-geleng kepala lho, liat tuh baju yang kamu pake ini itu baju laki laki Amira" sahut Arkan menatap penampilan anak perempuanya yang seperti laki-laki itu.
"Gini ya ayah dan bang bang ku tercinta amira pake baju ini karna amira nyaman Amira suka baju yang Amira pake dan kenapa Amira ikut latihan muay thai ya karna pengen menjaga diri Amira sendiri biar kalo ada yang berani sama amira. Amira bisa lawan sendiri tanpa campur tangan bang Jun sama bang Al" perempuan itu berusaha untuk tersenyum menatap ketiga laki laki di depannya. Ketiga laki laki itu menatap balik anak perempuan itu lekat lekat apa yang di ucapkan anak perempuan itu benar atau bohong.
"Ydh ydh kalo kamu nyaman. Suka. Kami tidak akan mempermasalahkan hal itu" Alex menyudahi percakapan itu lalu mengajak makan malam bersama. Alex memang tipe laki laki yang mandiri gak banyak bicara kecuali ketika bersama keluarga dan teman-temannya pekerja keras memiliki postur tubuh yang bagus dan besar di antara candra atau Arya dia lah yang paling besar tubuhnya.
"Bang al. Ka Qila itu jago banget ya soal bela diri? Aku pernah liat di ig ka Qila menang dalam lomba bela diri juara satu pula" ucap amira disela sela makan malam.
"Dia memang jago kata nya si dia sejak SMP udah bisa menguasai jurus bela diri bukan cuman bela diri aja dia juga jago karate wuay thai juga sama seperti kamu" jawab Alex Amira hanya menganggukan kepalanya Arkan yang merasa ada yang aneh dengan anak perempuannya langsung mengajukan pertanyaan kepada Amira.
"Kamu tumben mir nanyain temen Abang mu ada apa hum cerita sama ayah dan Abang bang mu" tanya Arkan menghentikan aktivitas makannya dan menatap lekat perempuan di sampingnya.
"Em Minggu depan ada lomba Muay Thai dan pelatih amira menyarankan Amira untuk ikut lomba itu karna hadiah nya gede banget yah" jawab amira sontak ketiga laki laki itu membulat tak percaya.
"Emang enggak ada yang lain apa? Masa mesti kamu yang ikut abang takut kamu malah berujung masuk rumah sakit" Amira menggeleng kecil Alex sangat mengerti sifat adek nya yang satu ini amira ingin seperti temen nya, Irma dan qila. Ia ingin menjadi perempuan yang kuat tangguh bahkan mempunyai gelar juara tertinggi seasia. tapi gak banyak orang yang tahu soal ini karna Irma serta Qila menutupi identitas aslinya mereka berdua. Untuk bertemu dengan mereka pun tidak semudah itu.
"Bang Al akan minta Qila dan Irma untuk melatih kamu tapi ingat jangan terlalu berharap sama mereka" Kata Alex sambil tersenyum tipis.
"Bang al bang Arya ka Qila ka Irma bang candra kalian hebat aku bangga sama kalian aku pengen kaya kalian tapi apa aku bisa" sahut Arjun menundukan kepalanya.
"Arjun kalo kamu mau seperti Abang kamu, kamu harus giat belajarnya gak boleh males malesan dan jangan lupa untuk selalu berusaha kalo hari ini kamu gagal gak papa besok coba lagi jangan pernah menyerah" ucap Arkan memberi nasihat kepada anak nya itu agar tidak mudah menyerah.
"Denger tuh kata ayah apa itu juga berlaku buat kamu Amira jangan karna kalian punya segalanya membuat kalian jadi gila harta!"
Jangan lupa vote and komen ya manteman maaf kalo ceritanya gak bagus😁✨
Kring kring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang CEO Muda
Novela JuvenilPlak. Bruk. "Dasar anak gak tau diri pergi kamu dari rumah saya!! Gak Sudi saya punya anak pembunuh kaya kamu!!" Bentak pria paruh baya menatap murka terhadap anak perempuan yang terduduk di lantai. "Mulai besok kamu tinggal dirumah oma yang berada...